14

5.1K 346 11
                                    

Pintu kamar mandi disebuah hotel terlihat terbuka.

Sepasang Kaki terlihat melangkah berlahan keluar dari situ.

Tangan sibuk dengan handuk yang berada di atas kepala. Mencoba mengeringkan rambut yang masih sedikit basah dengan cara manual.

Bokong lalu di dudukkan di kursi meja rias masih dengan aktivitas mengeringkan rambut.

Tak sengaja, arah pandang menatap ke arah seorang gadis lainnya dari pantulan cermin yang sedang serius dengan handphonenya sembari menyandarkan punggungnya disandaran ranjang.

Tubuh di putar ke belakang
"Sayang, mandi dulu" tegurnya

Sedangkan yang ditegur hanya mengangguk tanpa bersuara.

Helaan napas keluar. Tubuh berdiri. Langkah mendekati sang kekasih. Duduk di sampingnya di pinggir ranjang.

"Sana unnie, mandi dulu. Memangnya tidak risih dengan keringat yang membasahi tubuh unnie itu, hm?"

Akhirnya yang ditegur memberikan atensinya.

"Aku tidak berkeringat. Lagipula ini masih musim dingin, Dahyunie" balas Sana

"hah~" Dahyun menghela napas lagi
"Baiklah. Kalau begitu aku mau tidur dulu. Bangunkan aku sejam lagi" sambungnya yang sudah mengambil tempatnya di sisi kosong Sana.

Dahyun memang kelelahan karena aktivitas grupnya yang tanpa henti. Setelah jadwal Unboxing kemarin, malamnya mereka masih harus latihan lagi. Dan tidur saat subuh. Dan siangnya melakukan penerbangan untuk konser mereka di kota Shizuoka, Jepang ini.
Tapi entah kenapa gadisnya seperti tidak kelelahan.

"Sayang, kau marah padaku?" Sana merasa khawatir

"Aniya" Jawab Dahyun sembari memperbaiki selimut dan mulai memunggungi Sana.

"Jinjja?"

"Iya. Aku tidak marah. Aku hanya sedikit kesal karena aku kalah dari handphone milik unnie itu"

"eoh?"

"Lanjutkanlah aktivitasmu unnie, aku mau tidur sebentar saja sebelum konser sebentar sore"

"Dahyunie~" Sana dengan cepat memeluk Dahyun dari belakang dengan erat.
"Jangan marah padaku. Aku minta maaf. Aku hanya melihat foto-foto kita yang tersebar saat di Airport tadi" sambung Sana berusaha menjelaskan.

Dahyun tiba-tiba memutar tubuhnya hingga Ia dapat melihat wajah cantik
Kekasihnya itu dengan jelas.

"Aku tidak marah sayang" Dahyun mengelus pipi Sana
"Soal perkataanku yang kesal tadi, aku hanga bercanda. Jangan dipikirkan" sambungnya

"Kau benar tidak marah padaku?"

"Iya. Aku tidak marah padamu"

Sana tersenyum lalu mendekatkan wajahnya. Sebuah kecupan hangat di kening di berikannya untuk Dahyun.

"Tidurlah. Akan ku bangunkan kau sejam lagi"

"Gomawo unnie.."

.

Tak terasa konser telah berakhir.
Kini semuanya sibuk dengan berbagai aktivitas di belakang panggung.

Twice pun baru saja melakukan foto grup.

"Sana unnie, mau berselca denganku?" tanya Dahyun pada kekasihnya itu setelah sesi foto grup mereka berakhir.

"Tentu saja" Jawab Sana

Dahyun terlihat gembira.
Bunyi bidikan kamera terdengar beberapa kali.

Klik..klik..klik..

About Us? S2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang