15. 0n Track: Havana

199 13 8
                                    

❌part awal 🔞❌

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❌part awal 🔞❌

Hwagi berlari menuju mobilnya untuk mengejar Yugyeom yang langsung pergi meninggalkan arena. Ia tahu, kekasihnya itu sedang kecewa dan Hwagi ingin membujuknya agar memberi maaf.

Tangan Hwagi bergerak lincah menyetir mobil, matanya nampak fokus memperhatikan mobil Yugyeom. Jarak mereka sudah cukup jauh. Jalanan juga masih sedikit ramai malam ini. Bisa-bisa ia ditangkap polisi lalu lintas karena melaju lebih dari kecepatan yang ditentukan.

Melihat rute yang Yugyeom lalui Hwagi mulai menebak, kemungkinan kekasihnya itu akan pulang ke studio tatonya. Meyakini pemikirannya, ia melambatkan laju mobil. Setidaknya ia harus tetap aman tanpa berurusan dengan polisi.

Benar saja, mobil Yugyeom telah terparkir di depan studio. Hwagi memarkir mobilnya di belakang mobil Yugyeom. Ia langsung masuk ke studio yang tidak dikunci.

Sepasang manik coklat menjelajah ke setiap ruang. Namun Yugyeom belum ia temukan. Lalu ia berjalan masuk ke dalam kamar. Hwagi menghela napas lega melihat pria yang tengah berdiri menghadap jendela tanpa pakaian. Tato sayap selebar punggung menyapa pandangannya yang kini tengah tersenyum samar.

Hwagi langsung memeluk Yugyeom dari belakang. "Mianhae, aku hanya tidak ingin kau terluka!"

Yugyeom segera membuang putung rokok yang baru saja ia bakar. Meskipun perokok aktif ia tidak pernah merokok di depan gadisnya. Buru-buru ia membuang batang tembakau itu keluar jendela lalu membalikkan badan.

"Aku kecewa padamu."

Hwagi kembali menyerbu dengan pelukan erat. Ia tidak mau mendengar kalimat itu dari Yugyeom. "Mianhae, mianhae!"

"Kau bahkan tidak berniat mengalah 'kan tadi?" tebak Yugyeom tanpa membalas pelukan kekasihnya.

"Aku hanya mengambil keputusan aman saja." Hwagi mengusap air matanya yang jatuh entah sejak kapan. Yugyeom merasa iba, ia tidak tega melihat Hwagi menangis karena ulahnya.

"Aku hanya menyayangimu, Kim Yugyeom," ucapnya dengan tegas.

Hwagi melepas lilitan tangannya di tubuh Yugyeom. Ia berjinjit dan menarik kepala pria di depannya untuk dicium. Yugyeom langsung membalasnya dan menggiring Hwagi ke atas ranjang.

Kini Hwagi berada di bawah kuasanya. Tangan Hwagi meraup kepala Yugyeom, menyisir rambut pria itu hingga tidak beraturan.

Tangan Yugyeom mulai membuka kancing kemeja putih milik Hwagi. Namun gadisnya itu menghentikan pergerakannya. "Kenapa?" tanya Yugyeom mengerutkan kening.

"Aku harus memberi kabar pada Jinyoung agar dia tidak menyuruhku pulang." Hwagi mengambil ponsel dari sakunya. Dengan cepat Yugyeom mengambil ponsel itu. Ia menonaktifkan benda bercahaya milik Hwagi dan membuangnya asal.

"Pria itu tidak akan menyerah hanya karena kau bilang mencintaiku. Jadi biarkan saja dia berulah!" gerutu Yugyeom membuat Hwagi gemas.

"I'm yours, Baby!" ucap Hwagi.

[M] 𝐎𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐜𝐤 || ᴶⁱⁿʸᵒᵘⁿᵍ ᴳᴼᵀ⁷ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang