16. 0n Track : Congrats

191 17 1
                                    

Jinyoung berjalan ragu di depan pintu kamar Hwagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinyoung berjalan ragu di depan pintu kamar Hwagi. Semenjak mengunci istrinya di kamar hatinya juga ikut resah merasa bersalah. Namun bagaimana lagi, kemarin amarahnya sudah mencapai di ujung tanduk.

Semalam ia membuka pintu berniat mengajak makan bersama, tapi kamar malah dikunci dari dalam. Ia berpikir mungkin istrinya sedang tidur dan tak ingin diganggu.

Pagi ini, tepat dua puluh empat jam Hwagi berada di kamar. Tidak ada teriakan minta dibukakan pintu, atau bahkan suara tangis. Gadis itu diam di kamar?

Tunggu!

Jangan-jangan?!

Jinyoung langsung mengetuk pintu tidak sabaran. Namun tetap tidak ada jawaban. "Hwagi?"

Masih tetap sama. Hening.

Jinyoung terus mengetuk berusaha memancing agar istrinya mau keluar. "Aku membawa susu kesukaanmu!" ceplosnya.

"Hwagi! Cepat buka!"

Cklek!

Jinyoung sempat mematung. Pancingannya berhasil? Ia menghambur masuk ke kamar. Manik coklatnya melihat Hwagi yang kembali menindih tubuh dengan selimut.

"Mana susunya?"

Syukurlah Hwagi masih mau membuka mulut. Gadis itu terlihat manis saat meminta susu padanya dan Jinyoung merasa gemas, tidak hanya itu, tapi ... ia juga merasa rindu.

"Kau tidak makan?" tanya Jinyoung dengan lembut.

"Aku mau susu dulu."

Jinyoung tak dapat menyembunyikan senyumnya. Hwagi berbicara seperti itu saja ia sudah merasa gemas. Bagaimana bisa ia menuruti kemauan Hwagi untuk melupakannya, jika ia selalu saja membuat hatinya merasakan banyak hal.

"Baiklah, aku akan mintakan pelayan untuk membuatnya."

"Tidak, aku ingin kau yang membuatkannya untukku!" Jinyoung mengerjap kaget. Kenapa istrinya berubah manja. Apa Hwagi sedang menghukumnya? Atau mengetes seberapa sayang Jinyoung padanya?

"Oke-oke." Jinyoung mengangguk sembari melipat lengan kemeja kerjanya. Ia langsung pergi menuju dapur dan membuatnya dengan tangan sendiri. Sebenarnya bisa saja Jinyoung meminta pelayan yang membuatkan dan ia tinggal membawanya ke kamar. Namun ia benar-benar melakukannya seorang diri, bahkan ia menolak bantuan dari pelayan yang menawarkan bantuan.

Setelah yakin dengan rasanya. Ia membawa gelas berisi susu itu ke kamar Hwagi. Mata gadis itu langsung berbinar saat melihat Jinyoung membawa segelas susu favoritnya.

Jinyoung bahkan melihat Hwagi menelan saliva saat ia membawa pesanannya. Sungguh Jinyoung menahan tawa melihat reaksi Hwagi layaknya anak kucing yang melihat sang induk membawa makanan.

Hwagi mengulurkan tangan hendak menyahut tapi Jinyoung menarik gelas itu ke arahnya. Hwagi mengerutkan kening dan Jinyoung semakin terbahak dengan reaksi istrinya.

[M] 𝐎𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐜𝐤 || ᴶⁱⁿʸᵒᵘⁿᵍ ᴳᴼᵀ⁷ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang