Acara ulangtahun tuan Im digelar hari ini. Hwagi dengan pakaian dan dandanan pestanya telah siap mengunjungi rumah ayahnya.
Sebelum itu. Hwagi meminta izin pada Jinyoung agar mereka mampir ke studio tato milik Yugyeom sebentar. Setelah berdebat banyak hal, Hwagi bisa meyakinkan Jinyoung jika itu tidak akan lama.
Hubungan Hwagi dan Yugyeom masih berlanjut meskipun tak sedekat dulu. Dan malam ini, dengan jelmaannya sebagai keturunan Im, ia berani mengetuk pintu studio tato milik Yugyeom yang tertempel tulisan "closed".
Sebenarnya itu terlalu beresiko bagi Hwagi. Namun Yugyeom memohon padanya agar mampir sejenak sebelum ia terjun ke arena balap.
"Kau cantik sekali, Sayang!" puji Yugyeom kagum.
Yugyeom lantas memeluk Hwagi. Selama ini Yugyeom hanya melihat dandanan versi feminim Hwagi dari balik layar kaca. Dan ia benar-benar terkejut saat melihatnya langsung di depan mata.
"Ada apa, Gyeom?" tanya Hwagi tak ingin membuat Jinyoung menunggu lama di mobil.
Yugyeom berdiri dengan kedua lututnya. Hwagi sontak melangkah mundur tapi sang kekasih meraih pinggulnya agar tetap di tempat. Yugyeom mengecup perut Hwagi yang mulai tampak membuncit, ia memejam sembari menyampaikan rasa sayangnya pada calon anaknya nanti.
"Baby, doakan Appa menang tanding malam ini ya! Agar kau, Appa, dan Eomma bisa pergi jauh." Ia kembali mengecup perut Hwagi setelah berujar.
"Ada pertandingan dimana, Gyeom?" tanya Hwagi penasaran. Tak biasanya Yugyeom meminta izin pada calon anak mereka seperti ini.
Yugyeom mendongak. "Setelah pertandingan malam ini kita akan pergi ke Havana, Gi! Doakan aku bisa memenangkannya."
Yugyeom melingkarkan tangan di pinggang Hwagi sembari terus-menerus mengecup perut sang kekasih. "Semoga kau beruntung!" Hwagi membalas pelukan Yugyeom dengan mengelus puncak rambut kekasihnya.
"Aku sayang kalian!"
"Kami juga sayang padamu."
Hati Yugyeom lega setelah mengutarakannya. Ia kembali berdiri untuk mencium bibir Hwagi yang telah merah teroles lipstik. "Kau cantik sekali, Sayang!" Yugyeom hendak melanjutkan ciuman itu tapi Hwagi menggeleng.
"Aku tidak mau kau menggila!" Yugyeom terkekeh paham.
"Baiklah, aku mengerti. Tapi aku sungguh rindu tidur berdua denganmu." Yugyeom menarik Hwagi untuk kesekian kali dalam pelukan.
"Nado, bogoshippo!" balas Hwagi.
"Ah, andai malam ini kita tidak ada acara sudah kugendong kau ke kamar!"
Hwagi mencubit perut Yugyeom yang membuatnya mengaduh sambil tertawa. "Aku harus pergi, Gyeom! Abeoji memintaku datang lebih awal."
Dengan berat hati Yugyeom melepas Hwagi dari pelukan. "Kita bertemu besok, ya," pinta Yugyeom. Hwagi menggangguk. Kecupan singkat di kening mengakhiri pertemuan mereka sore ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] 𝐎𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐜𝐤 || ᴶⁱⁿʸᵒᵘⁿᵍ ᴳᴼᵀ⁷ [END]
Fanfiction"Jinyoung, kenapa bibirku perih? Kau menggigitnya semalam? Sudah aku bilang, DON'T TOUCH ME!" Im Hwagi. "Jangan sentuh gadisku!" Kim Yugyeom. "Aku suaminya! Dan kau ... hanya kekasihnya!" Park Jinyoung. •PROSES EDIT• [[21+]] [Baku] ©©© Main Cast: P...