Hwagi dan Jinyoung berkelana mencari hadiah untuk ulang tahun tuan Im. Dan Hwagi mengumpat dalam hati saat memuji dengan serius ketampanan Jinyoung yang semakin menggila dengan kaca mata hitam bertengger di batang hidungnya.
Sial! Kalau Jinyoung selalu berdandan ala fuck boy seperti itu bisa-bisa ia akan kepincut.
Poni belah tengah Jinyoung di biarkan jatuh menutupi dahi. Belum lagi jaket denim berwarna gelap, celana ketat dan sepatu sneaker yang sangat cocok di tubuh kekarnya. Astaga! Jinyoung kini terlihat seperti boys material versi Hwagi.
"Dari tadi kau menatapku terus, ada yang aneh?"
Hwagi menggeleng. "Kau terlihat seperti anak remaja. Gaya ini cocok untukmu."
Jinyoung tersenyum puas kali ini. "Mulai sekarang aku akan berdandan seperti ini jika di rumah," ucapnya sembari mengetuk-ngetuk setir mobil mengikuti tempo lagu yang terputar di mobil. Mood-nya sedang baik hari ini. Dan ia berharap bisa merasakan mood ini setiap hari.
Setelah berdiskusi— lebih tepatnya berdebat, Jinyoung memutuskan untuk berhenti di toko bunga. "Masih lama, kau mau membeli bunga sekarang?"
"Kita pesan dulu, Sayang!" ucapnya membuka sabuk pengaman lalu turun dari mobil.
Jinyoung mulai memilih beberapa jenis bunga untuk dirangkai menjadi buket sembari bertanya-tanya makna dari bunga-bunga tersebut. Hwagi terdiam menatap sosok pria yang terlihat sangat memukau hari ini. Entah kenapa dandanan Jinyoung mengalihkan perhatiannya. Semoga saja hanya hari ini.
Setelah memesan, Jinyoung memberikan setangkai bunga mawar berwarna merah pada Hwagi. "Untuk istriku, yang telah menyelamatkan hidupku berkali-kali," lirih Jinyoung dengan tulus.
Tangan Hwagi terangkat dan mengambilnya dengan gerakan lambat. Ia mencium bunga itu dan tersenyum tipis mendapat perlakuan romantis dari seorang pria yang selalu ia hindari. "Ayo, kita mencari kado untuk Abeoji."
Mereka melanjutkan perjalanan menuju toko sepatu tapi tidak menemukan model yang cocok, lalu pindah ke toko butik tidak ada model jas yang memuaskan hati keduanya, kemudian pindah lagi ke toko parfum tapi Hwagi tidak tahu selera ayahnya. Hingga mereka terdiam di dalam mobil memikirkan hadiah yang dibutuhkan untuk tuan Im.
"Mau kemana lagi?" lirih Jinyoung mulai lelah.
"Toko arloji?"
"Sebentar, aku akan mencari referensi di google." Jinyoung mengetik sesuatu di pencarian. "Oh, bulpoin juga bisa kita jadikan referensi." Jari Jinyoung kembali menggeser layar ponsel. "Ah~ topi atau pajangan rumah juga bisa kata mereka!"
Hwagi menahan tawa melihat keseriusan sang suami yang ingin membelikan hadiah untuk orang tuanya, bahkan ia sebagai anak saja tidak terlalu peduli. "Mari kita lanjutkan pencarian!" tutur Jinyoung melajukan mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[M] 𝐎𝐧 𝐓𝐫𝐚𝐜𝐤 || ᴶⁱⁿʸᵒᵘⁿᵍ ᴳᴼᵀ⁷ [END]
أدب الهواة"Jinyoung, kenapa bibirku perih? Kau menggigitnya semalam? Sudah aku bilang, DON'T TOUCH ME!" Im Hwagi. "Jangan sentuh gadisku!" Kim Yugyeom. "Aku suaminya! Dan kau ... hanya kekasihnya!" Park Jinyoung. •PROSES EDIT• [[21+]] [Baku] ©©© Main Cast: P...