Vellice melepaskan pelukannya. Dengan tidak ikhlas tentu saja. Niat hati ingin menyembunyikan wajahnya di dada laki laki di depannya ini. Tapi, dengan kasarnya Lucas mendorong bahu Vellice.
"Muka lo jelek banget astaga" ucap Lucas sambil tertawa lbar. Beberapa anak ikut menertaakannya. Vellice memuluk kepala Lucas keras. Setelah itu, Bi Inah kembali datang. Tinggal memerban luka Vellice.
"Makasih Bi" ucap Vellice.
"Iya non, loh non Vellice nggak ikut bolos bareng temen temennya?" tanya Bi Inah.
"Loh, bibi kenal saya? Kenal mereka?" tanya Vellice mengernyit bingung.
"Ya kenal atuh non. Kan Non Lara sering titip mobil disini" ucap Bi Inah.
"Namanya Vellice bi?" tanya ucas, tangannya menunjuk ke arah Vellice.
"Iya den" sahut Bi Inah.
"Kebagusan" sahut Lucas sambil menahan tawa.
"Diem!" seru Vellice. Perempuan itu kembli memukul Lucas.
"Bi, kalo mau ke arah jalan raya dari sini ke arah mana ya bi?" tanya Vellice.
"Loh, non Vellice ga tahu? Kan beberapa kali parkir disini juga" sahut Bi Inah.
Iya, itu Vellice asli Bi, batin Vellice.
"Mau kemana lo?" tanya Lucas.
"Pulang lah!" sahut Vellice sinis.
"Jalan pulang aja ga tahu. Kaki ga bisa jalan. Gimana caranya sampe rumah?" ucap Lucas tanpa perasaan, membuat Vellice sedikit malu.
"Oi, ambilin kunci!" ucap Luas. Lagi lagi dengan serampangan laki laki itu langsung menggendong Vellice tanpa ijin.
"Tas gue bawain juga" pinta Lucas lagi kepada mereka.
"Tukang suruh" ucap Vellice.
"Daripada lo, tukang ngrepotin" sahut Lucas.
"Yaudah turunin!!" seru Vellice kesal. Perempuan itu terus bergerak dalam gendongan Lucas.
"Diam lah, jatuh lagi baru tahu rasa" desis Lucas sinis.
Dengan kesal Vellice menggigit telinga Lucas.
"Bocah!" seru Lucas kesal. Laki laki itu mempercepat langkahnya menuju motornya.
"Ga punya mobil?" tanya Vellice to the point. Saat ini laki laki itu megikatkan jaketnya ke pinggang Vellice.
"Lo ngejek gue?" sahut Lucas. Tangannya menyentil dahi Vellice. Perempuan mana lagi yang berani beraninya bicara seperti itu pada penolongnya. Dan lagi orang yang baru saja ia temui.
"Dimana rumah lo?" tanya Lucas.
"Jalan aja" sahut Vellice.
"Ya maksud gue jalan apa? Nama perumahannya?" sahut Lucas.
"Ga tahu" sahut Vellice.
"Tinggal jawab aja susah. Cepet, daerah mana rumah lo?" gerutu Lucas. Laki laki itu bergerak memakai helmnya. Sedangkan Vellice dibiarkan tidak memakai helm.
"Helm gue mana!?" sahut Vellice.
"Nggak ada" sahut Lucas.
"Dimana rumah lo?" tanya Lucas lagi.
"Dibilangin jalan dulu! Ntar gue tunjukin arahnya!" sahut Vellice. Tangannya bergerak memukul helm Lucas keras.
"A-aw!!" pekik Vellice. Tangannya langsung berdenyut.
"Sukurin! Udah tahu masih sakit. Sok sok an mukul orang" ucap Lucas. Lai laki itu akhirnya menjalankan motornya.
"Belok kanan" ucap Vellice.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Girl (TAMAT)
FantasyArlan, laki-laki itu memenuhi ruangan di apartemennya dengan foto-foto seorang perempuan. Ia bukan terobsesi, hanya saja ia takut akan melupakan perempuan itu barang sejenak saja. Vellice, dia manusia dari dunia lain yang menikmati perannya sebaga...