Bagian 1?

18.6K 1.9K 256
                                    

"Coba liat ini!" seru Vellice. Ia menunjuk ke arah ubur-ubur yang ada dalam akuarium besar.

"Cumi-cumi?" tanya Arlan.

"Ih bukan! Ubur-ubur! Lucu kan! Transparan geli-geli gitu" sahut Vellice.

"Bagusan itu" ucap Arlan menunjuk ke arah paus kecil yang berenang dengan tenang.

Ahh, jika kalian bertanya-tanya. Kali ini mereka sedang ada di salah satu kebun binatang terbesar di dunia.

"Ayok ke sana!" seru Vellice.

"Aku pingin liat panda! Katanya masih banyak hewan lagi di area outdoor. Ahhh pengen foto sama pandaaa. Lucu deh pasti. Biasanya cuma liat di status orang. Pokonya harus pake banget kamu fotoin yang baguss. Mau aku upload. Kamu kok diem aja sih?" tanya Vellice, kepalanya menoleh ke arah dimana seharusnya Arlan berada.

"Loh, Arlan?"

"Arlan!" kali ini ia memekik keras. Mengapa ia tidak melihat Arlan dimanapun!?

"Lo nggak ilang kan?" ucapnya khawatir. Iya, ia selalu panik berlebih jika Arlan mendadak tidak ada kabar ataupun menghilang seperti ini.

Mengingat laki-laki itu bukan berasal dari dunia yang sama dengannya.

Jadi, bukankah hal yang sangat mungkin terjadi untuk Arlan menghilang?

"Arlan!" teriaknya lagi.

Dari melangkah cepat, kakinya berubah menjadi berlari. Ia berlari memasuki area indoor.

Langkah kakinya yang tak beraturan cukup membuat banyak pengunjung berdecak kesal melihatnya.

Ia berlari memutari lantai satu. Namun, tetap saja tak kunjung menemukan keberadaan Arlan.

Ia langsung menuju lantai dua, walaupun kemungkinannya sangat kecil, tapi mungkin saja Arlan mengira ia ke atas?

Setelah memutari lantai dua, tetap saja ia tak menemukan Arlan.

Ia terus berlari memutari gedung itu hingga menuju lantai 6. Lantai teratas, tidak ada hewan di atas sini. Hanya ada langit, dan pagar pembatas yang melingkari tempat ini. Dari atas sini ia bisa melihat perkotaan.

Vellice langsung berlari menuju pagar pembatas. Matanya meliht ke bawah.

Dengan hati berharap bisa menemukan keberadaan Arlan.

"ARLAN!" teriak Vellice begitu melihat Arlan sedang berbincang dengan seorang perempuan.

"ARLAN!" teriaknya lagi kali ini ia lebih menunduk. Berharap Arlan mendengarnya.

"ARLAAANNN!" teriaknya lagi.

"ARL-!"

"Nona! Anda akan jatuh!" teriak seorang laki-laki dengan seragam satpam. Beruntung satpam itu cepat tanggap menarik tubuh Vellice agar tidak terjungkal dan jatuh dari atap gedung ini.

Vellice sendiri tidak menyangka ia akan seberani itu berada di ujung pagar. Padahal, biasanya ia orang yang paling tidak suka melihat kebawah dari ketinggian.

Setelah kesadarannya kembali, Vellice langsung berlari memasuki gedung. Dengan cepat kakinya melangkah menuruni tangga.

Ahh, apakah kalian tahu? Tidak ada lift disini.

Entah apa yang akan terjadi pada persendian di kakinya. Ia terus berlari sepanjang waktu ini.

Dadanya terasa memanas karena terlalu lama berlari. Ia yang tidak terbiasa olahraga. Ia yang dinyatakan oleh dokter memiliki tubuh seorang berumur 35 tahun, di umurnya yang masih 19 tahun.

"Ahh!" seru Vellice terkejut. Kakinya mendadak lemas ketika akhirnya sampai di lantai satu.

Lututnya langsung tersungkur dan menyentuh lantai begitu tangga berakhir.

Ia langsung berusaha bangkit dengan bantuan seseorang.

Tapi, begitu tangan orang itu terlepas. Vellice kembali terjatuh.

"Sepertinya aku harus mengantarmu" ucap perempuan yang menolongnya.

Tanpa menolak, Vellice langsung mengucap "Ahh, terima kasih. Mohon bantuannya untuk sampai keluar" ucap Vellice.

Dengan tubuh bertumpu pada perempuan disampingnya. Vellice berjalan tertatih.

Kakinya terasa sangat lemah, kaku dan entahlah.

Begitu Vellice sudah berada di dekat Arlan. Ia langsung menjauhkan tangannya dari perempuan yang memapahnya.

"Arl-!" ucapannya terhenti, ketika mendengar ucapan perempuan di depan Arlan.

Dengan kondisi air mata mengalir deras, perempuan itu berteriak ke arah Arlan.

"Kak Alven kemana aja! Kenapa pergi gitu aja! Pulang! Bukan gitu caranya nyelesaiin masalah! Kakak fikir dengan kabur pertunangan kita bisa berakhir gitu aja!" seru perempuan itu. Ia berteriak tanpa peduli sudah berapa banyak manusia yang menonton mereka.

Ya Allah Malem-malem
Pengen bikin orang penisirin dulu ah.

Hayoo masih ada di perpustakaan nggaa!?

Sampai jumpa se abad kemudian!

Reminder:

Baca kembali :

Part Sequel?

Note : Semangat spam vote!!!

Antagonist Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang