Bel pulang telah berbunyi sejak 30 menit yang lalu dan Vellice masih setia berada di dalam kelasnya.
"Vel, ayoklahh kita turun" ucap Angel.
"Iya Vel, duh mana Mama gue udah nelpon mulu" ucap Lara.
"Iya turun yukk! Mama lo ga bisa di pending dulu urusannya? Sampe Arlan dateng lahh" tanya Angel.
"Iya, tahu gini tadi kita ga nebeng lo Ra" sahut Alfa.
"Loh, kalian berangkat bareng?" tanya Vellice.
"Iyalah! Lo tu yang selalu ngilang tiap pagi. Padahal kita sering ribut di gc siapa aja yang msu bareng. Tiap kita lewat depan rumah lo mesti mobil lo udah ilang" sahut Shelly.
"Kok tadi ga bareng pas ketemu gue?" tanya Vellice.
"Tadi mereka ke kantin dulu" sahut Angel menunjuk Alfa dan Shelly.
"Kalo gue udah jelas markir in mobil dulu. Cih! Mereka minta turun pas udah sampe gerbang! Dasar! Ga mau ikutan sampe parkiran" gerutu Lara.
"Iya lah! Parkiran mobil jauh banget sama kantin. Mana mau kita" sahut Alfa.
"Duh mama gue nyepam gue. Katanya udah pada kumpul. Ck! Ini mama juga tumbenan ngasi info mendadak sih" gerutu Lara.
"Yaudah lah, sana kalian pergi duluan" ucap Vellice.
"Ya kali kita ninggalin lo! Ish! Tahu sendiri lantai 3 tu gedung paling jarang ada siswa kalo udah jam pulang gini" sahut Angel.
"Ya terus kalian mau nggendong gue ke lantai 1? Udah tahu, gue berdiri aja gabisa. Heran gue, tiap habis dikasih obat sama tu anak ni kaki langsung kerasa sakitnya" ucap Vellice.
"Eh! Eh! Anjas mama nelpon lagi! Mana panggilan grup lagi! Duh mateng gue di amuk sekeluarga" ucap Lara panik. Ia langsung keluar kelas untuk mengangkat telfonnya.
Beberapa menit kemudian ia masuk dengan raut muka kusut.
"Gue balik, sekarang. Sorry ya Vel" ucap Lara.
"Santai ah! Bentar lagi Arlan sampe paling. Dia lagi ada urusan di osis ternyata. Barusan nge chat gue dia" sahut Vellice.
"Beneran nge chat lo?" tanya Angel langsung.
"Sejak kapan lo save save an nomer sama dia?" sahut Lara.
"Sini tunjukin ke kita chatnya" sahut Alfa.
"Nggak boleh lah!" seru Vellice memeluk handphonenya possesive.
"Dih! Jangan jangan diem diem kaliann..." ucap Shelly menggoda Vellice.
"Apaan sih! Sana sana! Pergi!" seru Vellice cepat.
"Beneran nih ga papa?" tanya Lara.
"Iyaa ga papa" sahut Vellice.
"Okkay, beneran yaa" ucap Angel.
Mereka bersiap siap akan pergi.
"Iyaa, sana pergi dih" sahut Vellice.
Mereka pun perlahan keluar kelas.
"Woe! Tunggu!" seru Vellice ketika mereka baru saja menghilang dari pandangannya.
"Apa!?" ucap mereka panik. Mereka langsung muncul kembali di ambang pintu.
"Nyalain lampu dulu" sahut Vellice.
"Aelah masih jam 4 juga" sahut Angel.
"Ishh! Nyalain aja ih!" seru Vellice.
"Iya iya" sahut Lara.
Setelah itu mereka kembali pergi meninggalkannya.
"Ha. Ha. Ha." ucapnya kesal.
" Chat dari mana coba" lanjutnya melihat layar telfonnya. Tidak pernah ada satu chat pun yang masuk ke kolom chat selama ia berada di dunia ini kalau bukan dari 4 manusia gila itu. Di kontak nomor handphonenya saja hanya ada 4 orang gila itu. Siapa lagi? Angel, Lara, Alfa, Shelly.
Vellice kembali mencoba menurunkan kakinya dari kursi. Sedari tadi ia duduk berselonjor di atas kursi lain.
"Aaw!" pekiknya ketika baru 5 cm kakinya terangkat dari atas kursi. Ia kembali menaruh kakinya.
"Ini kenapa jadi kayak kram semua gini. Duhh... Asshhh... sakit banget. Jadi kaku gini sih kaki gue. Ck! Ini pasti gara gara gue ga dibolehin gerak seharian ini" gerutu Vellice menatap kakinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonist Girl (TAMAT)
FantasíaArlan, laki-laki itu memenuhi ruangan di apartemennya dengan foto-foto seorang perempuan. Ia bukan terobsesi, hanya saja ia takut akan melupakan perempuan itu barang sejenak saja. Vellice, dia manusia dari dunia lain yang menikmati perannya sebaga...