Part 35

62.2K 8.4K 363
                                    

Dengan tangan masih saling bertautan, Arlan dan Vellice datang menuju Lucas. Laki laki itu sudah terlihat begitu memasuki gerbang sekolah.

Lucas menaikkan sebelah alisnya. Matanya terang terangan menatap tautan tangan mereka.

“Dia cowok lo?” tanya Lucas. Tangannya dengan kurang ajar menunjuk muka Arlan.

“Iya” ucap Arlan tegas.

“Hahaha, adek sama kakak lo embat semua? Lo lupa? Kemaren- kemaren siapa yang masih sering jalan sambil pelukan sama cewek cupu itu?” ucap Lucas sinis.

Vellice menghela nafas keras, hingga membuat mereka mengalihkan perhatiannya pada Vellice. Perempuan itu menyugar rambutnya dengan tangan kiri. Lalu, berbicara dengan tegas.

“Gue Cuma pingin pulang. Bisa gila gue lama lama kalo tinggal disini” perempuan itu bahkan tidak peduli bagaimana tanggapan Lucas dan Arlan yang mendengarnya.

“Maksud kamu?”

“Maksud Lo?”

Tanya Arlan dan Lucas secara bersamaan.

Vellice melepaskan tautan tangannya dengan Arlan.

“Jadi, lebih baik kalian ga usah ribet ngurusin gue. Toh, gue juga bakal pergi” ucap Vellice acuh. Perempuan itu langsung melenggang pergi menuju arah kelasnya.

Arlan langsung mengejarnya. Bukan cuma Arlan, bahkan Lucas ikut memasuki sekolahnya.

“Jelasin dulu!” seru Arlan. Tngan laki laki itu langsung menggenggam lengan Vellice erat.

“Gue lagi males jelasin” ucap Vellice acuh. Perempuan itu langsung berteriak memanggil teman temannya yang lewat.

“Girls!!!” serunya. Lara, Angel, Alfa dan Shelly langsung menghampiri Vellice. Mereka sudah tidak membawa tas nya, itu berarti mereka sudah sampai kelas.

“Baru aja kita mau nungguin lo di lobby” ucap Lara.

“Dia siapa?” tanya Alfa menunjuk Lucas.

“Tukang service” ucap Vellice acuh.

“Enak aja tukang service! Oh iya, ini handphone lo” ucap Lucas memberikan handphone Vellice yang sudah benar. Tadi, laki laki itu kesini memang karena ingin memberikan handphone perempuan itu.

“Handphone kamu rusak?” tanya Arlan langsung.

Vellice mengangguk.

“Makanya! Dihubungin sulit banget!” seru Shelly langsung.

Vellice hanya meringis menatap teman temannya.

“Lo masih utang penjelasan sama gue” ucap Lucas, tangannya bergerak akan mengacak rambut Vellice. Namun, Arlan menepis tangan laki laki itu. Matanya menatap tajam ke arah Lucas.

“Oh, asal lo tahu. Kejadian seminggu yang lalu, di warung belakang sekolah – Aww!” ucapan Lucas terputus karena cubitan dari Vellice.

“Cewek, yang gue peluk itu Vellice” ucap Lucas sambil tersenyum penuh kemenangan. Ia langsung berlari menjauhi mereka sebelum menjadi korban kekerasan Vellice.

Tangan Arlan yang menggenggam lengan Vellice, mengerat. Laki laki itu beralih menatap Vellice lekat.

“Apaan nih? Sejak kapan lo sedeket ini sama dia?” tanya Angel, tangannya menunjuk ke arah genggaman tangan Arlan.

Belum sempat Arlan menanyakan sesuatu. Laki laki itu sudah di panggil oleh guru pembina OSIS.

“Pulang sekolah sama aku” ucap Arlan, tangan laki laki itu mengelus pipi Vellice lembut sebentar. Setelah itu, ia berlari menuju pembina OSIS yang menunggunya di pinggir lapangan.

Antagonist Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang