Part 46

52.8K 7.1K 197
                                    

TARAAAA
DOUBLE UP!!!
HADIAH BUAT KALIAN YG MASIH BANGUN🤣

Semalaman penuh Vellice dan Arlan tertidur dengan saling berpelukan. Setelah mengobati tangan Vellice. Arlan menenangkan perempuan itu hingga tertidur.

Pagi ini, begitu membuka mata yang Vellice dapati tetap gelap. Ia merasa seperti sedang memeluk seseorang.

Vellice bergerak menjauhkan wajahnya. Tapi tangan orang yang memeluknya itu menahan kepala perempuan itu.

Vellice menggigit tubuh laki laki yang memeluknya ini.

"Gue ga bisa nafasss" ucap Vellice. Kepalanya menyentak ke belakang sampai dirinya terlepas dari pelukan laki laki itu.

Vellice menatap Arlan tak percaya. Bahkan laki laki itu masih bisa tertidur cukup tenang.

"Bangun" ucap Vellice. Perempuan itu bergerak mendekati Arlan. Tidur tengkurap di sisi tubuh Arlan.

Tangannya bergerak mencubit hidung laki laki itu. Arlan reflek menahan tangan Vellice, laki laki itu tidak dapat bernafas dengan benar.

"Lice, aku ngantukk..." gumam Arlan. Laki laki itu masih memejam kan matanya.

Vellice menatap laki laki itu malas.

"Ayok ke pantai!" seru Vellice tiba tiba.

"Ngapain?" gumam Arlan. Laki laki itu menguap, matanya masih terpejam. Ia semalam tidak bisa tidur. Apalagi setelah membaca coretan tangan Vellice di buku miliknya.

"Yaudah kalo ga mau" sahut Vellice kesal.

"Iya iya, kamu mandi dulu sana" sahut Arlan.

"Gue selesai mandi lo harus udah bangun!" sahut Vellice.

"Iya iyaa" gumam Arlan.

"Lan! Kenapa ada sweater abu abu dua!?" tanya Vellice. Ia menemukan sweater kembar berwarna abu abu muda. Apakah Arlan mau memberikannya untuk dirinya dan Anna?

"Pake aja" gumam Arlan.

Vellice mengambil sweater itu, dengan celana legging berwarna hitam.

Vellice segera mandi. Dia yang biasanya mandi hanya membutuhkan waktu sebentar. Kini membutuhkan waktu sangat lama.

Di dalam kamar mandi perempuan itu terus menerus mendengus. Tangannya yang diperban oleh Arlan tidak bisa dibuat apa apa. Ujung jarinya pun tak dapat di gerakkan. Arlan mengikat tangannya terlalu tebal.

Vellice hanya bisa mandi menggunakan tangan kirinya. Selama apapun ia mandi, ketika keluar. Ia masih mendapati Arlan yang sedang tertidur lelap.

"Bangun!" seru Vellice.

Kali ini, Arlan bahkan tidak bergerak sedikitpun. Vellice mendekat. Menggigit hidung Arlan gemas.

"A-A!" pekik Arlan. Laki laki itu langsung membuka matanya. Ia semakin terkejut ketika mendapati mata Vellice begitu dekat.

Vellice langsung menjauh. "Mandi!" seru perempuan itu kesal.

"Tangan kamu sakit?" tanya Arlan.

"Pake nanya" sahut Vellice ketus.

"Nanti ke rumah sakit dulu ya" ucap Arlan.

"NGGAK!" pekik Vellice langsung. Ingatannya kembali ke kejadian semalam. Dimana tangannya di jahit oleh dokter pribadi Arlan.

Memang di suntik obat bius, bagian tangannya saja. Tapi begitu efek obat itu menghilang. Sakitnya luar biasa.

"Nggak bakal di apa apain lagi, Lice. Cuma di check. Biar dapet obat yang lebih bagus" ucap Arlan.

Antagonist Girl (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang