31 - Brokoli

64 16 50
                                    

Seperti minggu lalu, ketiga teman Aldi main ke rumahnya untuk sekedar berkumpul. Tak hanya berempat, ada juga Saskia dan Tristan.

"Oh, jadi kalian ini temen-temennya bang Aldi dulu ya? Terus yang cewek ini sepupunya Kak Revan, gitu kan?"

"Dan lo adeknya Aldi, kan? Sekarang udah beda banget!"

Yah, kira-kira begitulah percakapan yang sedang terjadi di antara mereka. Setelah sedikit berkenalan, mereka lanjut bermain game di handphone masing-masing, kecuali Saskia tentunya. Daritadi ia hanya mengganti-ganti channel TV karena ia tidak tertarik untuk ikut bermain game.

"Tembak, Al! Cepet!"

"Lo ngapain ke red zone anjir!"

"Ya elah, baru mulai udah knockdown!"

Revan, Vito dan Dio mulai kesal dengan Aldi yang dari dulu tidak bisa-bisa bermain PUBG. Padahal, jaman sekarang siapa sih cowok yang tidak main PUBG?

"Apaan sih? Main ginian bikin pusing tau gak!" Aldi membela diri.

"Lo nya aja yang oon! Masa gak ngerti-ngerti sih!" Tristan meledek kakaknya.

"Wah, lo ngatain gue oon?" Aldi berjalan mendekat ke arah Tristan.

"Eh, enggak, anu, itu, maksudnya..aish ampun ampun! Lepasin woy!" Tristan menepuk-nepuk lengan Aldi yang sedang melingkar di lehernya.

"Bilang apa tadi? Gue kenapa, ha?" Aldi masih memiting leher adiknya.

"Lo ganteng kak, iya, ganteng!"

Sementara para cowok asyik berdebat, Saskia yang juga sedang bersama mereka pun protes, "Ish, kalian kok main game semua sih? Gue kan jadi gabut!"

"Lagian tadi lo ngapain minta ikut?" Tanya Revan.

"Ya kan gue mau ketemu Fanya!"

"Kan bisa besok."

"Gue ada bisnis sama dia yang harus banget hari ini selesai!" Saskia mencari alasan. Tidak mungkin ia bilang ke Revan kalau hari ini Fanya akan mengajarinya naik motor.

"Halah, pret!" Revan meledek Saskia yang hobi nempel dengannya.

"Sas, temenin gue masak yuk?" Aldi akhirnya mengajak Saskia melakukan sesuatu karena kasihan melihat Saskia yang daritadi terabaikan.

"Kuy kuy!" Saskia langsung mengiyakan dengan antusias. Ia lalu mengikuti Aldi ke dapur.

"Et dah, diajak main game malah ditinggal masak!" Celetuk Vito.

Sementara di dapur, Aldi dan Saskia menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan. Namun, Saskia heran ketika melihat Aldi mengeluarkan plastik besar dari kulkas yang sepertinya berisi...brokoli?

"Itu brokoli banyak banget buat apaan?"

"Ini bahan utamanya." Aldi menjawab pertanyaan Saskia.

"Hah, sebanyak itu? Emang mau bikin apaan sih?" Saskia kembali bertanya.

"Brocolli & Cheese."

"Ngelawak lo? Bukannya macaroni and cheese ya?"

"Gue gak ada macaroni, jadinya pake ini." Aldi mengeluarkan brokoli dari plastik.

"Emang enak, Al?" Saskia meragukan Aldi.

"Tenang aja, lo pasti suka."

♡♡♡

Sementara di lain tempat, Fanya sedang bersiap-siap karena hari ini ia akan kembali melakukan kegiatan-sok-belajarnya di rumah Aldi. Lagipula, jam sudah menunjukkan pukul 15.25.

Selesai berganti baju, Fanya menuju garasi dan memanaskan motornya. Tak pakai lama, Fanya pun berangkat.

Sesampainya di rumah Aldi, Fanya melihat tiga motor terparkir di depan garasi. Melihat bahwa dua diantaranya matic, Fanya pun tersenyum. Hari ini, ia akan menjalankan tantangan yang sudah ia sepakati dengan Aldi.

Ting Tong!

"Eh udah dateng, mau masuk gak nih?" Revan membukakan pintu.

"Enggak, mau keluar." Jawab Fanya.

"Lucu lo, ayo masuk!" Revan terkekeh lalu mengajak Fanya masuk.

Melihat Revan yang datang bersama seorang cewek, Tristan pun bertanya, "Widih, siapa tuh?"

"Siapa hayo?" Revan tidak menjawab pertanyaan Tristan.

"Ya elah, malah balik nanya!"

Baru Fanya duduk, Tristan langsung mengajaknya ngobrol.

"Hai cantik!" Tristan menyapa Fanya.

"Nama gue bukan cantik." Balas Fanya datar.

"Terus namanya siapa dong?"

"Fanya...lo?"

"Hai Kak Fanya! Kenalin, gue Tristan." Tristan mengulurkan tangannya sambil tersenyum, "Adeknya Aldi."

"Oh, hai juga." Fanya juga tersenyum lalu menyambut uluran tangan Tristan.

"Aldi Aldi, gue kakak lo ya!" Ujar Aldi yang tiba-tiba datang ke ruang tengah dengan Saskia.

"Iye iye, bang! Wah, bikin apaan lo?" Tanya Tristan ketika melihat Aldi membawa loyang besar berisi...entahlah ia tidak tahu.

"Brocolli and cheese, mau gak?"

"Mau dong, makanan lo mah pasti enak!"

"Eh, gue juga bantuin masak tau!" Sahut Saskia yang sedang mengatur beberapa piring kecil.

"Iya kak iya." Balas Tristan.

Setelah membagi rata makanan tersebut untuk tujuh piring, mereka makan bersama. Mencicipi masakan Aldi, Fanya sadar bahwa Aldi pintar memasak. Bisa-bisanya ia membuat makanan enak yang sepertinya hanya menggunakan brokoli dan keju!

"Enak gak, Fan?" Tanya Aldi ketika melihat piring Fanya  yang sudah bersih.

"Enak." Jawab Fanya jujur.

"Lo mau cobain makanan yang lebih enak gak?" Tanya Aldi sambil senyum-senyum.

"Apaan?"

"Makanan di resepsi kita nanti."

"ANJAYYY!" Tristan dan Saskia sontak berteriak mendengar gombalan kakaknya.

Sedangkan Fanya, ia malah geli mendengar ucapan Aldi, "Halu lo ya?"

"Hahaha..." Vito, Revan dan Dio tertawa mendengar respon Fanya yang biasa saja.

Belum berhasil membuat Fanya baper, Aldi berniat untuk lanjut menggombali Fanya, "Selain brokoli, lo suka sayur apa lagi Fan?"

"Ngapain nanya-nanya?" Tanya Fanya heran. Ia sedang berada di antara teman-temannya tapi kenapa hanya ia yang ditanya.

"Gini aja, lo suka toge gak?" Tanya Aldi to the point.

"Suka-suka aja, sih."

"Nah, gue juga suka, soalnya toge tuh bikin seneng! Iya gak?"

"Hah? Maksud lo?"

"Kan together with you forever, Fan."

"ANJAYYY!" Lagi lagi, Tristan dan Saskia berteriak heboh. Revan, Dio dan Vito juga ikut menyoraki Aldi.

Anjir, si Aldi gombalin gue mulu sih! Tahan Fanya, tahan, jangan senyum! Lo gak boleh baper! Inget, dulu mantan lo juga suka gombalin lo kan? Dan liat hasilnya, dia cuma manfaatin lo, batin Fanya dalam hati.

"Al, lo sakit ya?" Fanya berusaha untuk tidak tersenyum.

"Haha, sabar ya bang! Kayaknya perjalanan lo buat dapetin Kak Fanya masih panjang deh!" Celetuk Tristan yang melihat Fanya tidak kesemsem sedikitpun.

"Gile, Fan! Bisa-bisanya lo gak seneng sedikitpun? Coba aja gue yang digombalin, udah terbang nembus genteng gue!" Saskia gemas dengan Fanya.

"Gombalan kaya gitu mah lo search di google juga banyak, Sas." Balas Fanya santai.

Seketika itu juga, Aldi terkejut.

Darimana dia tau kalo gue nyari di google, batin Aldi dalam hati.

FALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang