41 - Voli Air

43 11 24
                                    

Pukul 7 pagi pada hari Kamis, 17 Agustus 2020, semua murid SMAN 25 Yogyakarta melaksanakan upacara mengenakan seragam putih abu-abu. Setelah 45 menit, pasukan pun dibubarkan dan murid-murid segera memasuki kelasnya masing-masing.

Langsung saja, semua murid berganti baju lalu berpencar. Ada yang mengikuti kegiatan lomba, menjadi suporter di pinggir lapangan atau pun menyibukkan diri di kelas. Tentu saja, Fanya termasuk golongan ketiga. Walaupun semua bangku dan meja sudah dipindahkan ke belakang kelas, ia tetap bisa bersantai dengan rebahan di lantai sambil mendengarkan musik dan membaca wattpad.

Eits, walaupun Fanya seperti tidak berguna bagi kelasnya, ia tetap pergi ke lapangan untuk mendukung kelasnya ketika sedang lomba. Namun, apabila bukan kelasnya yang sedang bertanding, ia langsung kembali ke kelas.

2 new messages from Yola

Yola - 10.40
Kita final voli air bentar lagi
Lo turun sini

Fanya - 10.41
ok

Tak pakai lama, Fanya mengajak teman-temannya yang juga sedang bersantai di kelas untuk ikut menyemangati kelas mereka. Sesampainya, di lapangan, Fanya pun menghampiri Yola, Laras dan Rania.

"Sini, Fan!" Laras menarik tangan Fanya untuk duduk disebelahnya.

"Akhirnya, final voli air yang ditunggu-ditunggu akan segera dimulai! Untuk perwakilan voli air kelas 11 IPS 1 dan 11 IPS 2, silahkan untuk bersiap di pinggir lapangan!"

"Semangat kalian!"

"Jangan sampe pecah ya!"

"Wooo!"

Anak-anak kelas Fanya menyemangati mereka yang akan bertanding. Begitu juga Fanya, ia ikut menyemangati Rania.

"Semangat, Ran!" Fanya menepuk pundak Rania.

"Siap!" Rania tersenyum kepada Fanya.

Setelah menyiapkan taplak dan berpasang-pasangan, 2 cowok dan 2 cewek per regu, pertandingan pun dimulai. Ketika dua regu berpindah posisi, Fanya baru sadar bahwa Aldi mengikuti lomba tersebut ketika Yola menyenggolnya.

"Ciee, Aldi senyumin lo tuh kayanya!"

Refleks, Fanya pun mengikuti arah pandang Yola. Dan benar saja, Aldi sedang tersenyum. Namun, Fanya hanya diam saja.

Belom tentu dia senyumin lo, Fan, gumam Fanya dalam hati.

Di awal permainan, kelas Fanya sedikit lebih unggul dengan kelas Aldi. Namun, kelas Fanya akhirnya kalah karena kelas Aldi dapat mengejar poin dengan cepat.

"Pemenang lomba voli air tahun ini adalah 11 IPS 2!" Ucap sang MC ketika permainan berakhir. Suporter kelas 11 IPS 2 pun berteriak dengan kencang.

"Jangan balik dulu dong! Kita mau tanya-tanya bentar nih! Kelas kalian kan menang, gimana perasaannya?" Sang MC memberikan mic lain ke perwakilan kelas Aldi.

"Senang ya, pastinya! Makasih buat yang udah dukung kelas kita!" Kata Dania, pemain voli air cewek kelas 11 IPS 2.

"Ada yang mau disampein gak nih? Mungkin mau ngasih kesan pesan buat permainan kali ini?"

Mendengar pertanyaan MC, Dania pun menyerahkan mic ke Aldi sambil berkata 'lo aja yang jawab'.

"Kita mau bilang makasih banyak buat yang udah dukung 11 IPS 2! Semua ini gak mungkin kita raih tanpa dukungan kalian!Makasih juga buat 11 IPS 1, kalian bukan lawan yang gampang, semangat terus!" Aldi mengakhiri ucapannya dengan senyuman.

"Wooooo!!" Semua orang langsung bertepuk tangan setelah mendengar ucapan Aldi.

"Anjir, si Aldi ganteng banget sih!"

"Parah, kalo senyum manis banget!"

"Fix, cowok terganteng di sekolah ini!"

Mendengar celetukan cewek-cewek dari sebelahnya, Fanya pun heran. Masih gantengan juga shawn mendes!

"Gais, temenin gue ganti baju yok!" Rania menyampirkan kedua tangannya di bahu Laras dan Fanya.

"Oh, gue gak diajak nih?" Tanya Yola.

"Tangan gue cuma dua, Yola." Rania menjulurkan lidahnya untuk meledek Yola.

"Ih, lo basah tau!" Laras menjauhi dirinya dari Rania.

"Ya udah, gue sama Fanya aja!" Rania kesal sendiri.

Mereka berempat berjalan menuju toilet. Selagi Rania berganti baju, Yola, Laras dan Fanya menunggu di dekat pintu masuk sambil membicarakan hal-hal tidak penting.  Tanpa sengaja, mereka pun mendengar pembicaraan cewek-cewek yang keluar masuk toilet.

"Kakel yang tadi ngomong di mic pacar-able banget!"

"Dia gak mau kali sama lo! Maunya sama gue!"

Itulah obrolan 2 cewek pertama yang dapat mereka dengar. Tidak hanya itu, 3 cewek yang baru keluar dari toilet juga sedang membahas topik yang sama, Aldi.

"Gue baru tau kita punya adkel seperfect dia!"

"Parah si, anak baru kayaknya!"

"Kok angkatan kita gak ada yang seganteng dia ya?"

Yang tanding delapan orang, yang diomongin cuma yang satu, heran Fanya dalam hati.

"Wah, kayanya ada yang panas nih gais!" Yola menyenggol bahu Fanya.

"Hah?" Fanya menoleh. Siapa yang panas? Dirinya?

"Udah gue duga sih, Aldi pasti bakal laris di pasaran! Coba aja dia gak deketin lo, Fan, pasti udah gue kejar!" Laras ikut menyenggol bahu Fanya.

"Yeee, lo kejar aja kali! Mana ada Aldi deketin gue!" Balas Fanya santai.

"Fix dia pdkt sama lo!" Ucap Rania yang tiba-tiba sudah ada diantara mereka.

"Sotoy lo." Celetuk Fanya.

"Alah, lo pasti udah tau kan kalo Aldi suka sama lo? Atau jangan-jangan dia pernah ngasih tau lo?" Rania menggoda Fanya ketika mereka berempat berjalan menuju kelas.

Mendengar itu, Fanya jadi teringat saat ia sedang di club malam itu dan Aldi mengatakan bahwa cowok itu menyukainya.

"Cieee, kok diem nih?" Yola menoel pipi Fanya.

"Kalian gak jelas banget!" Fanya mengelak. Ia tidak mau membenarkan ucapan Rania.

"Ya udah deh, terserah Fanya yang hari senin berduaan sama Aldi di uks aja."

Sontak saja, Fanya langsung membulatkan matanya. Dari mana Rania tau kalau waktu itu ia dan Aldi di UKS berdua?

"Seriusan lo?!" Laras dan Yola kompak berteriak.

"Kok lo tau?" Tanya Fanya heran.

"Gue gitu loh!" Rania mengibaskan rambutnya.

Sedangkan Fanya, ia langsung berjalan cepat mendahului teman-temannya agar mereka tak lagi menggodanya.

"Cieeee Fanya!"

FALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang