11 - Mall

158 57 127
                                    

"Enak dibonceng motor biasa atau motor ginian?" Tanya Aldi setelah ia selesai memarkirkan motornya di mall.

"Motor biasa lah. Punya lo tinggi banget."

"Lo nya aja yang pendek." Ledek Aldi.

"Dah lah males." Fanya yang tidak suka dibilang pendek pun mempercepat jalannya.

"Ngambekan, tai." Aldi menyamakan langkahnya dengan Fanya.

"Gak usah nge gas, tolol." Fanya balas mengatai Aldi.

"Fanya!"

Fanya yang merasa terpanggil membalikkan badannya dan menemukan Rania dan Revan.

"Nyampe duluan lo?" Tanya Fanya setelah menghampiri Rania.

"Iya nih." Jawab Rania sambil menguncir rambutnya.

"Lo kok ikit-ikut gue pake kaos putih sih?" Tanya Revan selagi ber-tos ala cowok dengan Aldi.

"Lo kali yang ikut-ikut gue!" Jawab Aldi tak mau kalah.

"Woy! Para fans ku!"

Dio berteriak dan berjalan ke arah Aldi diikuti Vito, Yola dan Laras. Mereka pun memutuskan untuk membeli tiket nonton terlebih dahulu.

"Birds of Prey?" Usul Yola setelah melihat film apa saja yang sedang tayang. Usulnya pun langsung disetujui ke-7 temannya.

"Gue aja yang beli." Kata Fanya sambil mengumpulkan uang temannya yang masing-masing iuran 45 ribu.

"Gue temenin."

"Gak usah." Fanya menolak tawaran Aldi. Ia bukan cewek manja yang beli tiket saja harus ditemani.

"Haha, ditolak mulu lo perasaan!" Celetuk Vito sambil menepuk bahu Aldi.

"Belakang apa depan?" Fanya bertanya kepada teman-temannya agar ia tidak salah pilih kursi.

"Belakang aja." Jawab Laras.

"Oke."

Fanya pun segera menuju ke tempat pembelian tiket. Karena sudah banyak yang terisi, mereka berdelapan tidak bisa duduk sebaris. Fanya pun memilih kursi yang depan belakang. Empat orang di baris B dan sisanya di baris C.

"Ini mau kemana dulu? Film nya masih setengah jam lagi." Fanya menghampiri teman-temannya setelah membeli tiket.

"Timezone kuy!" Usul Yola bersemangat.

"Ayo lah!"

Mereka pun menggunakan kartu Yola dan urunan 20 ribu. Setelah itu, Laras mengusulkan agar mereka melakukan photobox.

"Photobox berdelapan mana cukup sih, Ras!" Dio heran dengan usul Laras.

"Ya nanti ganti-gantian, kita foto selembar aja, buat kenang-kenangan." Tambah Rania.

"Selembar doang buat siapa?" Tanya Revan.

"Gue aja! Nanti yang digital nya gue kirim ke lo semua. Gimana?"

"Suka-suka lo, Yol." Fanya membalas usul Yola.

Mereka pun bergantian memasuki photobox tersebut. Setelah fotonya sudah keluar, merekamelanjutkan bermain di timezone selama kurang lebih 15 menit. Lalu, mereka memutuskan untuk kembali ke bioskop. Tak lupa, mereka membeli beberapa popcorn dan minum. Ketika ada pengumuman bahwa pintu teater sudah dibuka, para cewek pun duduk di baris C dan para cowok di baris B.

Setelah hampir satu setengah jam, film pun selesai dan mereka keluar dari bioskop.

"Makan yuk?" Usul Vito.

FALDITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang