Know the beginning - 2

2.7K 266 23
                                    

Naruto dan semua chara adalah milik Mashashi Kishimoto.
Pic bukan milik saya, semua kredit diberikan kepada pemiliknya.

———————————————————————————

"Le-lepaskan."

"Shhhh be a good boy Sasuke. Jadilah seperti Sasuke kecil yang manis, seperti dulu." Sasuke meronta di bawah kukungan ayah angkatnya. Air matanya mengalir deras menuruni pipinya hingga membasahi meja kaca di bawahnya.

Louis memaksa Sasuke dalam posisi menghadap ke bawah dengan separuh badannya berada di atas meja.

Tangan besar itu menekan leher Sasuke kuat membuatnya tetap dalam posisi seperti yang diinginkannya.

Sasuke meronta mencangkar, memukul  namun tangan itu tidak sedikit pun bergeser. Tubuhnya bergetar hebat karena takut dan trauma, setiap sentuhan pria itu tidak pernah gagal untuk membuatnya ketakutan sampai Sasuke bahkan tidak bisa berteriak untuk meminta tolong.

"Hiks...hiks.." Sasuke menangis sesegukan sampai ia kesulitan untuk bernafas.

"P-please, let me go." Sasuke memohon dengan lirih, ia sudah tidak ada tenaga untuk meronta lagi, kepalanya sakit akibat ketakukan yang berlebihan, ia bahkan merasa akan terkena serangan panik.

"Sushhh Sasuke, kau juga menikmati ini." Tangis Sasuke semakin menjadi saat ia merasakan satu-satunya kain yang masih melekat ditubuhnya jatuh bebas kelantai, kini ia benar-benar polos tanpa satu helai benang pun yang menutupinya.

Tangan besar dan kasar itu menggerayangi tubuhnya, mulai dari punggungnya sampai ke bagian dalam pahanya.

"Please, siapapun tolong." Mohon Sasuke dalam hati, berharap malaikat mengirimkan seseorang untuk menyelamatkannya.

Tiba-tiba bayangan seorang pemuda bersurai kuning cerah terlintas dalam benaknya. Mata biru yang memandangnya lembut terasa jelas dalam ingatan Sasuke.

Naruto.

Pemuda itu bukanlah seperti malaikat, ia juga orang yang Sasuke benci. Namun ia tidak bisa melakukan apapun selain berharap Naruto datang dan membawanya pergi dari rumah ini. Entah kenapa, bahkan Kyuubi tidak terlintas barang sejenak pun di pikirannya.

"Naruto...hiks..help me."

.

"Damn!" Naruto memukul setir mobilnya kesal. Sasuke dengan sengaja menghindarinya. Bahkan di sekolah ia tidak dapat menemukan siluet Sasuke, pemuda itu rela bolos pada kelas biology hanya karena mereka berada dikelas yang sama. Ia membuka pintu mobilnya dan membantingnya dengan keras.

Tiga hari sudah Sasuke terus menghindarinya, Naruto melepaskannya karena ia berpikir untuk memberikan Sasuke sedikit ruang agar pemuda itu dapat berpikir dan menerima kenyataan bahwa ia adalah milik Naruro.

Namun di hari ketiga ini kesabaran Naruto habis melihat kelakukan Sasuke yang ia nilai sudah melewati batas. Naruto diam bukan berarti ia melepaskan Sasuke, tidak akan pernah.

Ia baru saja kembali dari Mansion Gaara menyelesaikan beberapa masalah perusahaan. Ia dan Gaara memiliki perusahaan besar, namun mereka tidak pernah menunjukkan wajah mereka ataupun memberikan nama mereka, tetap bersembunyi adalah cara terbaik bertahan selama ratusan tahun tanpa seorang pun curiga.

Deg

Naruto baru saja akan memasuki Mansionnya saat ia merasakan sesuatu yang buruk.

"Naruto..hiks..help me."

Tidak menunggu detik selanjutnya berlalu, Naruto langsung berteleportasi menuju tempat Sasuke berada.

Tidak sampai satu kedipan mata, Naruto sudah berpindah di tempat lain. Matanya tidak memperhatikan sekelilingnya, matanya terfokus pada hal didepannya.

The Last Dragon Rider (BOOK II)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang