Naruto dan semua chara yang berkaitan milik Masashi Kishimoto.
Gambar bukan punya saya, semua credit di berikan kepada pemiliknya.Semoga suka.
——————————————————————————Butiran air yang menempel pada jendela kaca menjadi satu-satunya hal yang paling menarik bagi sepasang mata onyx.
"Kau tidak makan?"
Tubuh kecil yang meringkuk dalam balutan selimut itu tersentak kecil mendengar suara yang berasal dari ambang pintu, namun ia tidak menoleh menghadap sang pemilik suara.
Helaan nafas kesal terdengar dari pemilik surai kuning yang baru saja di abaikan oleh 'kekasihnya'.
Naruto meletakkan bingkisan makan malam di atas meja dan berjalan menuju Sasuke. Ia mecengkram rahang Sasuke dan memaksanya untuk bersitatap dengan mata sapphire miliknya.
"Jangan melawan, semua sia-sia. Jika kau tidak makan aku akan memaksa mulutmu terbuka dengan cara ku, dan kupastikan itu bukan hal yang menyenangkan."
Mata Sasuke berkaca-kaca, tubuhnya bergetar, ia lebih dari takut pada Naruto sekarang. Jika ia bisa memilih, ia ingin pulang bersama dengan ayah tirinya dari pada bersama Naruto.
Naruto mengurungnya disini entah sudah berapa hari, ia memang tidak pernah memaksa Sasuke untuk melakukan hubungan sex lagi, namun keberadaan Naruto cukup untuk mengingatkannya akan kebiadaban Naruto.
"Shit." Naruto melepaskan cengkramannya pada rahang Sasuke. Itu bukanlah kata-kata yang ingin Naruto ucapan pada Sasuke, ia hanya terlalu egois untuk meminta maaf. Ia menarik nafas panjang untuk sekali lagi berbicara dengan Sasuke.
"Sasuke, kau baru saja pulih. Makanlah sedikit." Naruto melembutkan suaranya sambil mengelus lengan Sasuke pelan.
Sasuke merasakan jantungnya berdetak cepat mendengar Naruto berbicara begitu lembut padanya seolah ia benar-benar mengkhawatirkannya. Mata onyx nya menatap dengan ragu pada sepasang mata sapphire yang balas menatapnya.
"Kau mempunyai mata yang indah." Naruto berucap tanpa sadar dengan pandangan penuh kagum.
"Emm tunggu sebentar." Naruto beranjak mengambil bingkisan makanan dan membawanya kepangkuan Sasuke.
"Aku tidak tahu apa makanan kesukaan mu, jadi aku membeli beberapa." Naruto mengeluarkan semua makanan yang ia beli di salah satu restoran mewah di kota ini.
"Jika kau tidak suka aku akan membelikan yang lain."
"Ti-tidak, a-aku akan makan ini." Ucap Sasuke cepat. Ini adalah kali pertama ia bersuara sejak Naruto menahannya di kamar mewah ini.
Kamar yang didominasi dengan warna hitam dan abu-abu ini mempunyai jendela di satu sisi yang menghadap ke hutan yang Sasuke yakini adalah milik pribadi. Ia selalu memperhatikan pemandangan asri diluar, setidaknya itu menjadi sedikit pelipur lara baginya.
"Baiklah, aku akan memasukkan sisanya ke dalam kulkas." Naruto membawa makanan-makanan untuk menuju dapur.
"Naruto." Naruto yang baru saja membuka pintu kamar kembali menoleh.
"Bisakah—bi-bisakah kau lepaskan ini." Ucap Sasuke lirih sambil menggenggam rantai dibelakang lehernya yang terkait pada kepala ranjang.
"Tidak." Jawab Naruto cepat, ia bahkan tidak perlu sepersekian detik untuk memikirkan jawabannya.
"Tapi—"
"Cukup Sasuke. Aku tidak ingin kehilangan kontrol dan melukaimu lagi. Cukup." Mata Naruto berubah menjadi kuning menyala saat mengatakannya dan Sasuke seketika menunduk takut, perubahan warna iris Naruto bukan pertanda sesuatu yang baik, ia sudah menyaksikan yang terburuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Dragon Rider (BOOK II)
FanfictionSequel The last dragon rider Berabad-abad berlalu sejak kematian cinta dalam hidup Naruto, Uchiha Sasuke. Naruto bersama Gaara berkelana disetiap penjuru bumi demi menemukan reinkarnasi dari Sasuke. Namun hal tidak terduga terjadi, Sasuke yang ia...