@Chapter 4.

512 90 11
                                    

Ada banyak hal yang tidak disukai oleh Yujin di dunia ini. Selain ZOZI tentunya.  Pasti banyak juga orang yang membencinya tapi selain itu Yujin tidak suka sayuran. Entah kenapa dia begitu, meskipun banyak yang bilang sayur itu bergizi Yujin tidak peduli. Sayur bagus buat pertumbuhan ? dia sudah punya tinggi badan yang sempurna.

Namun tentu saja dia tidak akan bisa menolaknya setiap saat. Pasti ada saatnya ketika Yujin harus memakan sayuran, baik dirinya mau atau tidak. Kali ini adalah saatnya. Seorang teman sekelasnya memberikan bekal makanan yang dibuatnya sendiri kepada Yujin. Sayangnya, isinya sayuran semua.

Yujin menatap kotak bekal itu dengan dahi mengernyit. Sesuatu di perutnya sudah bergejolak tetapi teman sekelasnya yang seorang gadis yang sangat baik itu memandanginya dengan penuh harap. Gadis itu baik sekali, Yujin sering diberikan contekan olehnya. Bahkan beberapa kali tugas Yujin dikerjakan olehnya ketika Yujin lupa karena kebanyakan main game atau memang lagi malas.

Bagaimana mungkin Yujin akan menolaknya dengan mengatakan dia tidak suka sayur ?!

"Ah, terimakasih, ya." ucap Yujin. Ia berusaha tersenyum sebaik mungkin.

"Tentu saja !" gadis itu membalas dengan senyuman yang lebih lebar lagi. "Aku susah payah membuatnya tadi pagi. Kamu tahu, aku hampir telat naik bus."

"Ahahaha." Yujin tertawa dengan sangat kaku. Dengan diucapkanya pernyataan tersebut makin menambah beban pikirannya saat ini.

"Dimakan, dong !"

"I-Iya."

Yujin mencoba mengambil sumpitnya. Entah kenapa gerakan itu terasa sangat pelann bagi gadis yang duduk di sebelahnya.

Mata Yujin melirik ke kanan dan kiri untuk mencari bala bantuan atau setidaknya alasan yang bisa dia dapatkan supaya bisa kabur dari sayuran yang terlihat sangat hijau di hadapannya ini.

"Kenapa lama sekali, sih kamu ?"

Karena tidak sabar, gadis itu pun mengambil sumpit Yujin beserta kotak bekalnya. Kemudian ia mulai menyuapi Yujin.

"Aaaa." kata gadis itu.

"A-Aaaa." Yujin terpaksa mengikutinya. Lalu tanpa dia sadari sayuran itu sudah masuk ke mulutnya. Yujin mengunyah dengan ekspresi wajah yang coba ia tahan.

"Enak, kan ?"

'Gulp.'  Yujin menelan makanan itu dengan susah payah. Lalu tersenyum lagi.

"Iya, enak sekali."

"Lagi. Aaaa..."

"Eh, sebentar. Aku harus ke toilet dulu."

Tanpa menunggu jawabannya Yujin pun segera berlari menuju toilet yang tidak jauh dari situ. Di dalam sana dia meludah ke arah wastafel kemudian langsung mencuci muka. Ketika ia melihat ke arah cermin Yujin cukup terkejut ketika portal yang akrab ia kenal muncul di belakangnya. Yujin menghela napasnya, karena Lee sepertinya tidak paham yang namanya sopan santun.

Lee terkesiap ketika keluar dari portal saat mendapati Yujin berdiri bersandar pada wastafel dengan tangan terlipat di depan dada. Ekspresi wajahnya seakan menghakimi Lee.

"Kenapa kamu ?" tanya Lee.

"Masih tanya ? kamu tidak tahu ini toilet perempuan ?"

"Ah." Lee menatap ke sekelilingnya dan menyadari kalau ini memang toilet. "Maaf, aku hanya memerintahkan portalnya menuju tempat dirimu berada secara langsung."

"Aku sarankan kamu tidak melakukan itu atau kamu akan dapat masalah. Bisa saja kamu mati sekali lagi." ucap Yujin.

"Eh, iya. Aku tidak akan melakukannya lagi."

12 Anomali Season 2 : "Secret Story of the Swan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang