Bonus Chapter

366 61 20
                                    

Portal tersebut terbuka begitu saja di belakang Wonyoung. Dan sebelas teman-temannya memanggil dirinya dalam suara yang serempak. Malam masih awal sekali dan bulan purnama bersinar dengan indahnya. Wonyoung mengusap cepat air matanya. Dan tanpa pikir panjang lagi Wonyoung melangkahkan kaki-kaki panjangnya menuju ke portal yang setia menunggunya.

Senyum mengiringi Wonyoung ketika ia memasuki portal. Lalu portal tersebut menghilang dari sana.

~~~

Sebelumnya Wonyoung tidak memikirkan kemana portal tersebut akan membawanya. Hatinya terlalu bahagia sampai tidak memikirkan apapun. Dan matanya melebar ketika melihat apa yang ada di hadapannya. Mulut Wonyoung kesulitan untuk mengucapkan apapun.

Dirinya kini berada di sebuah ruangan luas. Matras dijajarkan dan ditumpuk sedemikian rupa dan terlihat begitu nyaman. Di atas matras itu teman-temannya berbaring dengan mengenakan piyama yang lucu-lucu.

"Kemarilah !"

Eunbi melambaikan tangannya sebagai isyarat untuknya mendekat. Wonyoung masih berdiri di tempatnya. Karena itulah Yena dan Yuri mendekat dan menggandeng tangannya.

"Lama sekali kamu ah !" kata Yena. Mereka berdua menggandeng Wonyoung dan menyerahkan sepasang piyama untuknya. Belum sempat Wonyoung memahami apa yang sedang dialaminya kini, tiba-tiba saja Wonyoung sudah berada dalam pakaian piyama merah mudanya.

Mereka semua duduk, berbaring dan berpelukan di atas matras yang tebal itu. Wonyoung tidak menunggu waktu lama lagi dan ia melompat ke atas matras. Pelukan dan teriakan dari teman-temannya menyambutnya.

"Wonyoung, kamu lucu sekali." ucap Hyewon. Dia mengelus-elus pipi Wonyoung yang sedang tersenyum lebar. Dilihat dari manapun Wonyoung adalah gadis termuda diantara mereka semua.

"Ehehe." Wonyoung hanya terkekeh kecil. Kebahagiaan seperti ini terasa tidak nyata.

"Ngomong-ngomong, bagaimana kalian bisa bersama disini ?" tanya Wonyoung.

Sakura berputar di atas matras di hadapan Wonyoung. Ia mengangkat selimutnya sampai menutupi bahu. "Eunbi menghubungiku pertama, lalu kamu menghubungi yang lainnya."

"Jadi aku yang paling terakhir dihubungi ?" Wonyoung cemberut, menatap pada sekitar. Tapi semua yang dilihatnya malah terkekeh melihat muka Wonyoung.

"Iyalah ! kamu, kan yang paling kecil. Jadi kamu harus mengalah sama kakak-kakakmu." Yena berkata dari belakang Wonyoung. Tapi dia memeluk Wonyoung dari belakang dan menggesek-gesekkan pipinya pada pipi Wonyoung. Senyum Wonyoung kembali lagi, dia sebenarnya sama sekali tidak mempermasalahkan hal itu.

"Sebaiknya kita tidur sekarang. Besok kita akan pergi piknik." setelah mengucapkan hal itu Eunbi menarik selimut menutupi tubuhnya dan berbalik membelakangi yang lain. Mata Wonyoung melebar mendengarnya, tapi kemudian ia menuruti yang lain dan berbaring. Menutup mata dengan senyum terukir di wajahnya.

~~~

Ketika pagi datang Eunbi membangunkan mereka satu persatu. Tentu saja ada beberapa yang mengerang dan tidur lagi. Jika sudah begitu Eunbi akan menyeret kaki mereka sampai mereka mau membuka mata atau diseret ke kamar mandi.

Pagi diawali dengan mata-mata yang mengantuk, tetapi di dapur kompor sudah menyala dan kegiatan memasak sudah dimulai. Chaeyeon memasak di bantu Sakura dan Eunbi. Yujin dan Hyewon cuma datang sekali-sekali dan mengambil makanan tanpa ijin sambil menunggu giliran mereka mandi. 

"Hmm, enak. Kamu pintar juga masaknya, ya." kata Hyewon dengan mulut yang sibuk mengunyah.

Chaeyeon yang sedang sibuk dengan penggorengan menoleh ke arah Hyewon. Lalu pada piring yang sudah kosong setengah. Wajah Hyewon masih saja datar dan mulutnya sibuk mengunyah.

12 Anomali Season 2 : "Secret Story of the Swan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang