@Chapter 30.

316 62 7
                                    

Ryujin berjalan mendekat dengan hati-hati. Yeji, Lia, Yuna, dan Chaeryoung mengikuti di belakangnya. Taman tempat mereka bertarung sudah hampir hancur lebur. Kawah tercipta di beberapa tempat dan mungkin taman ini tidak akan beroperasi dalam waktu dekat.

ZOZI telah menghilang dari hadapan mereka. Bulu putih yang memecah tubuhnya itu terbang entah kemana. Namun pikiran mereka meneriakkan kemungkinan yang sama.

"Mungkinkah kekuatan ZOZI itu kembali ke tubuh aslinya ?" Yeji melempar tatapan kepada semua kawannya secara bergantian.

"Aku pikir begitu." sahut Chaeryoung.

"Apa kita harus membantu mereka ?" tanya Yuna.

Ryujin menggeleng. "Sebaiknya kita tidak ikut campur. Kita cuma akan mengganggu mereka. Kalian tahu bagaimana kita kesusahan hanya menghadapi sebagian kekuatannya saja."

Mereka semua diam mendengar ucapan Ryujin. Sampai saat ini hanya menunggu lah yang bisa mereka lakukan. Semoga saja musuh mereka itu berhasil dikalahkan.

~~~

Kekuatan ZOZI berubah begitu saja setelah menerima bulu-bulu yang datang padanya. Para gadis itu serta Lee langsung mengetahui jika sebagian kekuatannya telah kembali lagi kepadanya. Dan itu bukan hal baik.

ZOZI menerjang ke arah mereka, cakar-cakarnya menghantam mereka semua dengan kecepatan tanpa nalar. Ia menyerang para gadis itu sekaligus seperti tanpa kesulitan. Keputusasaan mulai menghampiri mereka. Jika serangan pamungkas mereka saja tidak bisa mengalahkan ZOZI ini, apa lagi yang bisa mereka lakukan ?

Lee menukik dari udara menuju ZOZI. Bertujuan menyerangnya ketika ia sedang disibukkan dengan para gadis. Gadanya bersiap untuk diayunkan. Ketika tinggal sedikit lagi menghantam ZOZI, Lee dikejutkan pandangan mata ZOZI yang langsung terarah padanya.

Lee yang mengira ZOZI tidak akan menyadarinya pun mendadak ragu, namun sudah terlambat untuk mundur sekarang. Lee pun mengayunkan gadanya kepada ZOZI. Suara raungan dan gelombang kejut menyebar ketika benturan itu terjadi.

Kemudian kilatan kejadian terlintas di pikiran Lee. Waktu seakan berhenti untuk sementara, menunggu saat untuk Lee meresapinya.

Suara hutan dan peghuninya, kabut pagi yang pekat, dan angin dingin yang menusuk. Lee melihatnya seakan ia mengalaminya sendiri. Ia belum mampu meraih pikirannya sendiri, saat ini sesuatu yang lain mengendalikan pikiran Lee menuju tempat yang lain.

Dan seorang perempuan. Wajahnya yang cantik begitu dekat. Lee merasa mampu memandangi wajah itu selamanya. Kini ketika waktu seakan terehenti, ia mungkin bisa melakukannya.

Begitu waktu kembali lagi berjalan Lee mengambil tempatnya untuk menjauh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Begitu waktu kembali lagi berjalan Lee mengambil tempatnya untuk menjauh. Namun pikirannya masih dibayangi kebingungan akan apa yang dilihatnya berusan. Kedua alis Lee terlihat hampir bersatu mencerminkan kebingungannya. Wajahnya tegang dan para gadis itu melihatnya. Lee seolah tidak sedang berada di tempatnya saat ini.

Mereka semua menghampirinya. Berkumpul di sebelah Lee. ZOZI itu menjadi aneh lagi, ia terdiam dengan kepala yang menunduk. Semua orang jelas menyadari jika sesuatu yang aneh telah terjadi ketika Lee berhadapan langsung dengan ZOZI.

"Apa yang terjadi ? kamu baik-baik saja ?" tanya Eunbi mewakili teman-temannya yang terlihat khawatir.

"Ak-aku..." Lee bahkan tidak yakin apakah dirinya baik-baik saja. "Aku melihat sesuatu."

Sakura mengerutkan keningnya dan bertanya, "Sesuatu apa ?"

Namun ZOZI telah mulai bergerak lagi. Tidak membiarkan mereka untuk menyelesaikannya.

Minju, Yujin, Yena, dan Yuri adalah yang memilih untuk maju menghadang ZOZI. Sebelum benar-benar pergi Yena menoleh ke belakang. Pandangan matanya seakan mengatakan kepada mereka untuk segera menyelesaikan apapun yang mereka bicarakan dengan Lee selagi mereka berempat menahan ZOZI. Setelah itu Yena melesat maju bersama yang lainnya.

"Jadi apa yang terjadi ?" Eunbi memegang bahu Lee. "ZOZI bertindak aneh setelah beradu serangan denganmu."

"Aku tidak tahu apa ini benar, tapi aku mungkin melihat masa lalunya." jawab Lee.

"Apa yang sebenarnya kamu lihat ?" tanya Sakura.

"Seorang perempuan. Tersenyum di tengah hutan." Lee melihat tanah di bawahnya, tetapi matanya tidak fokus kesitu. Ia coba menggali lagi dalam ingatannya. "Wajahnya sangat mirip dengan ZOZI itu."

"Mungkin ini adalah memori ketika ZOZI itu masih menjadi manusia. Sebelum ia dan kekasihnya dipisahkan." sahut Nako. "Kalian ingat, kan ?"

"Tapi kenapa Tuan Lee yang mengingatnya ?" tanya Wonyoung.

Pertanyaan itu menggantung di udara karena tidak ada yang tahu jawabannya. Sementara Minju, Yujin, Yena dan Yuri kesulitan di sebelah sana menahan serangan ZOZI yang tanpa henti. Tenaga mereka jelas telah terkuras, tetapi ZOZI sama sekali tidak melemah. Keadaan ini sangat membuat mereka frustasi.

"Hrghh.." Yena mengerang ketika tendangan ZOZI menyerang perutnya. Disusul cakar yang menggenggam petir terarah padanya. Yena tidak mampu menghindar.

Yuri datang dan menendang cakar ZOZI yang terarah kepada Yena. Kemudian ia melingkarkan tangannya pada perut Yena dan membawanya pergi menjauh.

Serangan pun dilanjutkan Minju dan Yujin yang saling mengarahkan tinjunya masing-masing kearah ZOZI. Karena perhatian ZOZI masih terarah kepada Yena dan Yuri yang baru saja kabur serangan mereka pun mengenainya. ZOZI terlempar beberapa meter tapi tidak perlu waktu lama sampai ia menerjang lagi ke arah mereka.

Kecepatan ZOZI tidak bisa mereka imbangi dengan kelelahan yang melanda mereka saat ini. Minju dan Yujin melihat kedua tangan ZOZI yang bercakar menuju ke arah mereka.

Mereka berdua hanya bisa menciptakan perisai lemah dalam waktu sesingkat itu. Namun setidaknya mereka bisa menahan seagian besar kerusakan dari cakar-cakar yang mengincar tubuh mereka.

Perisai itu pecah seketika saat cakar ZOZI menghantamnya. Beberapa goresan lolos mengenai mereka berdua. Meskipun tidak menimbulkan luka parah, tetap saja itu membuat mereka meringis kesakitan.

"Kita harus cepat !" Chaeyeon mengepalkan tangannya setelah melihat Minju dan Yujin yang sedang kewalahan di sebelah sana.

"Biar aku melakukannya lagi." kata Lee.

"Apa maksudmu ?" tanya Eunbi.

"Aku akan coba menyerangnya lagi dan memastikan apa yang terjadi."

Lee menggenggam gadanya lebih erat. Para gadis itu saling bertukar pandangan setelah mendengar hal itu. Dan mereka pun bersiap membuat pembukaan agar Lee bisa melancarkan serangannya.

~~~

To Be Continued...

12 Anomali Season 2 : "Secret Story of the Swan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang