@Chapter 13.

440 72 29
                                    

Eunbi berdiri dan dia memutuskan agar mereka bertindak secepat mungkin karena waktu sepertinya memburu mereka. Eunbi berbicara kepada mereka semua dengan nada kepemimpinan yang kental. Entah darimana ia mendapatkan hal itu. Mungkin situasi memaksanya begitu.

"Kita harus membagi tugas. Siapapun yang bersedia akan menemani Yena dan mencegahnya melakukan apapun yang membahayakan. Sisanya akan ikut aku menuju semesta itu untuk mencari petunjuk."

Diam sesaat, mereka tenggelam dalam pikirannya masing-masing. Eunbi menunggu karena ia mengerti butuh waktu untuk memikirkannya.

"Aku akan menemani Yena. Sepertinya anak itu butuh disadarkan." ucap Sakura, lalu ia berdiri. Hyewon adalah yang menyusulnya kemudian.

"Aku akan ikut denganmu." kata Hyewon.

"Aku pikir dua orang cukup. Semoga saja cukup. Sisanya, akan ikut denganku." Eunbi segera berjalan menuju portal. Mereka semua awalnya bergerak dengan enggan, tapi mereka sadar tidak ada waktu untuk berlama-lama sekarang ini.

Yujin, Nako, Hitomi, dan Wonyoung yang sudah pulih pun menyusul Eunbi menuju portal. Lee memperhatikan mereka dan merasa dirinya adalah yang paling tidak berguna disini. Namun kemudian satu ide terpikirkan olehnya.

"Aku sepertinya tidak akan bisa banyak membantu. Tapi aku akan tetap berada di sini dan bermeditasi. Aku berharap bisa menemukan sesuatu yang bisa membantu kalian." kata Lee.

"Baiklah, kami mengandalkanmu." ucap Eunbi sebelum kembali menatap kearah portal di hadapannya.

Eunbi berjalan memasuki portal tanpa bicara apapun lagi. Yujin, Nako, Wonyoung, Hitomi mengikutinya juga tanpa mengucapkan apapun. Mereka berlima pun segera menghilang ke dalam portal.

Menyisakan Sakura, dan Hyewon yang saling berpandangan. Mereka seakan langsung tahu apa yang harus mereka lakukan. Dengan sekali anggukan kecil Sakura berjalan menuju portal dan Hyewon menyusulnya.

"Semoga berhasil." ucap Lee.

Sakura dan Hyewon mengangguk bersamaan. Tidak ada apapun lagi yang mereka harus lakukan selain menuju Yena secepat mungkin sebelum terjadi sesuatu kepadanya. Sakura dan Hyewon menghilang ke dalam portal. Meninggalkan Lee yang menghela napasnya dengan berat.

~~~

Chaeyeon hampir saja melihat kilasan hidupnya dalam putaran lambat ketika kegelapan dari rahang naga itu mulai memerangkapnya. Ia berpikir inilah akhirnya, akhir dari semuanya.

Ia benar-benar berpikir begitu sebelum tubuhnya di peluk dari sebelah oleh seseorang. Chaeyeon terhempas mengikuti siapapun itu yang telah menyelamatkan nyawanya dan kini tengah membawanya melayang untuk menghindari sergapan rahang itu.

Chaeyeon menoleh pelan, ke arah tempatnya berdiri sebelumnya. Tanah di situ telah terkeruk sebagian oleh rahang naga tersebut dan menciptakan kawah kecil. Tidak lama kemudian mereka mendarat di atas sebuah dahan pohon besar.

"Untung saja aku datang tepat pada waktunya."

Chaeyeon mengenali suara itu. Dan ketika ia menoleh Minju sedang tersenyum kecil kepadanya. Senang sekali rasanya mengetahui orang yang ia kenal ada bersamanya di tempat asing ini, Chaeyeon pun memeluk Minju.

"Hey, sudah cukup. Kita punya masalah yang lebih besar saat ini." kata Minju dan Chaeyeon pun melepaskan pelukannya. "Bagaimana keadaan perutmu ?"

"Ah, kamu benar."

Chaeyeon menyadari kembali jika perutnya sudah tertusuk oleh duri dari ekor naga itu. Namun duri itu tidak menimbulkan efek apapun karena Chaeyeon sempat mengeraskan aura birunya untuk menahan sebisa mungkin. Sayangnya masih ada yang lolos ke perutnya.

12 Anomali Season 2 : "Secret Story of the Swan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang