@Chapter 11.

424 74 18
                                    

Chaeyeon mengerjapkan matanya perlahan. Apa yang ada di pandangannya kini adalah puncak-puncak pepohonan yang menjulang tinggi. Sinar matahari menembus lembut melalui sela-selanya. Suara burung dan hewan-hewan yang asing baginya terdengar menyambut.

Chaeyeon menggerakkan tangannya dan merasakan permukaan kasar. Ia tahu apa itu, dedaunan dan tanah yang lembab. Lalu Chaeyeon mulai menyebarkan pandangannya. Apa yang dilihatnya benar-benar membuatnya bingung.

"Hutan ?"

Chaeyeon segera bangkit dari posisi berbaringnya. Ia menoleh ke sana kemari namun apa yang dilihatnya benar-benar sama seperti apa yang telah ia perkirakan. Dirinya kini sedang berada di dalam hutan. Chaeyeon pun segera bangkit dan mulai berjalan tanpa tujuan yang pasti. Benaknya jelas bertanya-tanya dimana ia berada sekarang dan apa yang sebenarnya terjadi.

Lalu Chaeyeon segera mengingat wajah perempuan berbaju putih misterius yang menghampirinya. Ia sedang duduk di kursi berharap bisa mengistirahatkan dirinya sebelum melanjutkan bersepeda lagi untuk menikmati hari minggu yang tenang. Siapa yang mengira kalau jalan-jalan pagi hari itu akan membuatnya berakhir disini.

Chaeyeon pun mencoba membuat hubungan telepatis dengan Sakura. Selanjutnya ia menggeleng karena tidak dapat menjangkau gadis itu atau teman-temannya yang lain. Ia pun mencoba untuk menggunakan kekuatannya yang ternyata masih bisa digunakan di tempat ini. Chaeyeon melayang dan menembus kubah hutan lebat itu hingga dirinya berada cukup tinggi untuk bisa melihat keseluruhan wilayah hutan.

"Ck, sial." Chaeyeon mendecak kesal. Sejauh matanya memandang hanya pemandangan hutan yang ia lihat. Sebuah gunung berapi diujung jauh sana adalah satu satunya hal yang berbeda selain pepohonan.

Chaeyeon memutuskan untuk terbang menjelajah tempat ini meskipun ia tidak yakin dimana ia menuju sebenarnya. Ketika Chaeyeon sedang menikmati waktu melayangnya dengan pikiran berkelana mencari cara keluar dari tempat ini ia mendengar suara kepakan sayap besar dari belakangnya. Ketika Chaeyeon menoleh apa yang dilihatnya bukan sesuatu yang menyenangkan sama sekali.

"Ah, bagus sekali !"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Ah, bagus sekali !"

"GUAARRGGGHHH !!!"

Naga berwarna hijau tersebut menyemburkan bola api ke arah Chaeyeon. Ia yang tidak siap menerima serangan sebesar dan secepat itu pun merasakan benturan panas pada seluruh tubuhnya. Dan Chaeyeon pun terpental jauh, menghantam beberapa dahan pohon besar hingga patah sebelum akhirnya ia jatuh berdebum pada tanah.

~~~

Delapan gadis itu keluar dari portal dan langsung mendudukkan dirinya di kursi yang tersedia. Wonyoung di bantu oleh Hitomi karena dia tetap harus mengikuti pertemuan ini meskipun habis mengalami pertarungan yang tidak berakhir baik. Di sana Lee sudah duduk di kursi yang paling ujung dan dilihat dari gerak-geriknya, ia bersiap untuk mengatakan sesuatu yang penting.

"Apa kamu sudah tahu dimana keberadaan teman-teman kita yang lainnya ?" tanya Yena yang terdengar sangat cemas.

Lee menghela napasnya. "Aku sudah tahu. Tetapi aku rasa kita tidak bisa menjemput mereka sekarang."

"Kenapa ?! dimana mereka ?! apa yang terjadi ?!" Yena sudah tidak bisa lagi menahan emosinya. Ia tidak sadar ketika kali ini dirinya sudah berdiri dan menatap ke arah Lee dengan begitu lekat. Lee bahkan bisa melihat matanya yang sedikit berair.

"Tenanglah, Yena..." Hitomi yang berada di sampingnya meraih lengan Yena. Hitomi memegang sebelah pundak Yena dan membimbingnya kembali duduk.

"Yuri..." Yena bergumam pelan. Mungkin hanya Hitomi yang bisa mendengarnya.

"Jadi, apa yang kamu tahu ?" Eunbi akhirnya menyambung pertanyaan dari Yena.

"Baiklah." kata Lee. "Aku bertanya pada Celestial. Tapi dia hanya memberikan gambaran kasar kepadaku. Lalu aku pun mencoba menggalinya sendiri dengan  cara Meditasi di ruang latihan. Apa yang kutemukan sedikit diluar dugaan."

Mereka semua mendengarkan dengan rasa penasaran di matanya masing-masing. Semua yang terjadi saat ini benar-benar membuat mereka bingung. Ditambah sekarang, teman-teman mereka menghilang tanpa diketahui dimana mereka berada.

"Semua peristiwa yang terjadi sampai saat ini disebabkan oleh sosok seorang perempuan berbaju putih, seperti yang sudah kalian ketahui sebelumnya. Tapi kalian tidak tahu siapa dia sebenarnya, kan ?"

Mereka semua mengangguk. Lee melanjutkan setelah menelan ludahnya sendiri.

"Dia adalah ZOZI."

Kata-kata Lee disambut dengan rasa terkejut akan terror lama yang coba mereka lupakan. Para gadis itu menahan napasnya tanpa mereka sadari. Sebuah perasaan dari rasa takut dimasa lalu yang mereka sudah bereskan ternyata kembali lagi. Dalam bentuk yang lebih mengerikan.

"Ap-apa yang sebenarnya kamu katakan ?" Sakura mencoba menjaga nada suaranya setenang mungkin. Meskipun siapapun yang ada di sana sudah tahu jika tidak ada yang bisa bersikap tenang pada situasi ini.

"Kita sudah berhasil mengalahkan ZOZI dulu. Bagaimana mereka bisa kembali ?!" sahut Hyewon.

"Mereka tidak kembali." Lee menggelengkan kepalanya. "Tiga ZOZI yang kalian lawan itu, mereka sudah lenyap. Sayangnya, aku baru tahu jika ada ZOZI keempat."

Hyewon mengacak-acak rambutnya. Yang lain melakukan hal yang hampir serupa. Sesuatu yang jelas tentang situasi ini adalah mereka semua merasa frustasi, takut, dan marah.

"Bagaimana Celestial tidak memberitahukan ini sebelumnya ?!" tanya Nako.

"Celestial juga tidak tahu tentang hal ini. ZOZI keempat ini memisahkan diri sebelum mereka sempat menyegel Celestial dalam kristal." jawab Lee.

"Memisahkan diri ? apa maksudmu ?" Nako bertanya lagi.

"ZOZI yang ini memisahkan diri lalu berdiam diri di suatu semesta. Dari gambaran yang aku dapatkan dia menjelma menjadi seorang perempuan dan memiliki seorang kekasih. Seorang manusia."

Seakan apa yang diucapkannya sedari tadi belum cukup mengejutkan Lee menambahkan fakta baru yang menyentak para gadis itu.

"Dia punya kekasih ?! jadi ZOZI yang ini memang benar-benar seorang perempuan ?" tanya Wonyoung.

"ZOZI makhluk yang punya kekuatan yang bisa menyegel Celestial. Kalian tahu sendiri. Bukan mustahil kalau dia menjelma jadi apapun." jawab Lee.

Mereka diam selama beberapa saat. Tidak tahu lagi apa yang harus mereka ucapkan. Hingga akhirnya Sakura bersuara.

"Lalu setelah itu apa yang terjadi ?"

"Di Semesta tempat ZOZI itu menetap dan memiliki kekasih, mereka diburu karena melanggar suatu aturan. ZOZI tersebut sudah membuang kekuatannya dan berniat hidup sebagai manusia biasa bersama kekasihnya. Tetapi nasib mereka berkata lain."

Para gadis itu menghela napas panjang. Sesuatu yang besar telah terjadi dan mereka melewatkannya. Mereka sudah tahu bagaiamana kelanjutan dari kisah ini. Setidaknya garis besarnya, tapi mereka tetap menunggu Lee melanjutkan semuanya.

"Hal ini terjadi sudah lama sekali. ZOZI itu menyaksikan kekasihnya terbunuh dan ia menghancurkan semesta itu dengan seluruh kekuatannya. Dan kemudian dia menciptakan semesta yang baru. Aku tidak tahu apa alasannya. Tapi ZOZI itu kini mengincar para Pemegang Kunci yang sekali lagi kubilang, aku tidak tahu kenapa." ujar Lee. Dirinya juga terlihat sama lelahnya dengan mereka.

"Lalu sekarang kamu tahu dimana teman-teman kita yang menghilang ?" tanya Eunbi.

Lee mengangguk. "Mereka ada di suatu tempat yang disebut Semesta Bayangan."

~~~

To Be Continued...

12 Anomali Season 2 : "Secret Story of the Swan"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang