"Bisakah kita bertemu? Ada yang ingin aku katakan kepada kamu."
Ajakan Kessy kemaren melalui ponsel akhirnya membuat Nanda duduk disalah satu kafe saat ini. Kafe tidak terlalu ramai walaupun saat ini adalah hari minggu, mungkin karena jam yang masih menunjukkan pukul sepuluh.
Nanda menatap Kessy yang duduk didepannya. Gadis itu saat ini menggoyang-goyangkan gelasnya yang masih berisi cairan berwarna biru muda setengah gelas lagi. Sejak Nanda datang menghampiri gadis itu, dia belum berkata apapun juga.
"Apa kita menunggu seseorang, Kak?" tanya Nanda untuk menghentikan apa yang dilakukan Kessy saat ini.
Kessy melihat Nanda dengan raut wajah ragu, kemudian menggelengkan kepala. "Aku tidak tau akan mulai dari mana," gumamnya, bibirnya menampilkan senyum miris.
Nanda batuk singkat. "Kakak mungkin bisa memulainya dari tujuan mengajakku bertemu," saran Nanda.
"Aku minta maaf atas semua yang sudah aku lakukan sejak kamu menginjakkan kaki ke sekolah yang sama denganku sampai kejadian dikantor dulu. Aku banyak melakukan hal buruk sehingga menyulitkan kehidupan kamu. Aku benar-benar minta maaf."
Nanda menganggukkan kepala. "Aku sudah memaafkan Kakak. Ngomong-ngomong, sejak kejadian itu Kakak tidak terlihat lagi. Apakah semua baik-baik saja?"
Kessy tersenyum miris. "Aku bertengkar dengan Mama. Aku pergi dari rumah untuk menenangkan diri sebentar dan kembali setelah Papa kandungku datang untuk menjemput."
"Aku sebenarnya tidak ingin ikut campur, hanya saja aku berharap Kakak memaafkan Tante Anita untuk semuanya. Apapun yang Tante lakukan, itu atas dasar kesepakatannya dengan Papaku juga. Dan mungkin saja Tante memiliki alasan untuk tidak jujur sejak awal."
Sejujurnya melihat Kessy yang seperti sekarang, Nanda merasa iba. Dia tidak terlihat hidup dan bersemangat seperti biasanya. Sepertinya Kessy benar-benar menyesali apa yang sudah dia lakukan.
Tangan Kessy terangkat keatas, menuju wajahnya dan mengusap air matanya yang tiba-tiba mengalir. "Sulit Nda. Karena apa yang Mama lakukan membuatku berubah menjadi pribadi yang buruk dan kamu sebagai tempat pelampiasannya. Jika memang Mama sudah menyepakatinya dengan Papa kamu, dia bisa mengatakannya kepadaku disaat aku selalu memintanya untuk mempertemukan ku dengan Papa kamu. Mama harusnya jujur kepadaku agar aku tidak terus-terusan mengharapkan sesuatu yang sejak awal memang bukan milikku."
Nanda menatap Kessy iba. "Semuanya sudah terjadi, Kak. Aku harap Kakak sekarang bisa bahagia, dengan Mama dan Papa kandung Kakak."
Kessy menggelengkan kepala. "Bahkan mengetahui Papa Rika yang ternyata Ayah kandungku, membuat semuanya semakin sulit. Dia juga secara tidak langsung sudah menjadi penyebab orang tua kamu meninggal dunia."
Darian memang sudah memberi tau siapa Ayah kandung Kessy kepada Nanda. Rika, laki-laki yang merupakan sahabat Danu itu bahkan memohon-mohon ampunan kepada Darian dan Nanda setelah tau bahwa dia sudah melakukan hal yang salah.
Setelah Danu dan Anita menikah, Rika menjadi tempat pelampiasan istri sahabatnya. Berawal dari tempat mencurahkan isi hati tentang perlakukan Danu hingga kemudian Rika jatuh cinta dan berbuat jauh dengan Anita sampai wanita itu hamil dibelakang Danu.
Sayangnya Anita mengakui bahwa anak yang dikandungnya adalah anak Danu sehingga Rika tidak tau bahwa anaknya lah yang dikandung oleh Anita sampai akhirnya Darian yang memberi tau kebenarannya.
Mengingat cerita Anita tentang sikap Danu membuat Rika mulai memandang buruk sahabatnya. Bahkan ketika Danu menceraikan Anita yang saat itu baru melahirkan membuat Rika mulai tidak menyukai Danu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still The Same Love [Tamat]
Literatura KobiecaTerikat masa lalu itu memang tidak mengenakkan. Apa lagi ketika kedua belah pihak saling membenci satu sama lain. Nanda dan Bian telah merasakannya. Dan setelah mengetahui bahwa yang terjadi dulu merupakan kesalahpahaman, Bian tidak akan melepaskan...