Mungkin sekarang adalah yang kesekian kalinya untuk hari ini Bian melirik istrinya yang saat ini sedang berada ditengah-tengah keluarga mereka.
Ya! Setelah pelaksanaan akad nikah siang tadi, Nanda kini sudah sah secara hukum dan agama menjadi istrinya, Nyonya Biantara Adigupta.
Baik tadi maupun sekarang istrinya itu terlihat sangat cantik. Walaupun saat ini istrinya itu sudah mengganti gaun pernikahan mereka dengan gaun sederhana tapi terlihat indah dimata Bian.
Bian merasa puas ketika melihat istrinya yang tadi mengenakan gaun yang dipilihkan oleh Bian untuk akad nikah mereka. Semoga saja Bian akan melihat gaun pilihannya yang lain untuk resepsi mereka besok. Sepertinya Bunda memang tidak akan membiarkan Nanda tetap memakai gaun pilihannya karena ancaman dari Bian.
Bian merasakan lengannya disenggol pelan. Kepalanya langsung menoleh dan menemukan keberadaan Lucas yang entah sejak kapan sudah duduk disebelahnya.
“Pergilah mendekati istrimu, dari pada melirik-lirik saja sejak tadi,” bisik Lucas didekat telinga Bian.
Mereka belum lama ini baru saja menyelesaikan makan malam bersama dirumah Darian. Keluarga besar Bian dan juga keluarga Nanda berkumpul bersama untuk merayakan hari yang bahagia ini dengan makan malam. Sebelum besok akan sangat melelahkan karena acara resepsi pernikahan.
“Keluarga kami, terutama Bundaku sengaja menahan Nanda disana,” tunjuk Bian dengan gerakan kepalanya menuju kumpulan perempuan-perempuan yang kini sedang tertawa. “Aku dilarang mendekat kesana. Entah apa yang mereka bahas saat ini.”
Dan ketika melihat Nanda yang saat ini sedang tersipu malu, Bian mencoba menebak-nebak. Kira-kira apa yang kumpulan perempuan itu sedang bicarakan. Apakah sesuatu yang sama dengan pikiran mesum Bian saat ini?
“Sepertinya aku tau tujuannya untuk apa,” gumam Lucas sambil mengangguk-angguk. Tangannya bergerak mengusap dagunya.
Bian menatap Lucas dengan penasaran. “Untuk apa?” tanya Bian sambil menyipitkan matanya.
Lucas menyeringai. “Melihat wajahmu ketika menatap Nanda, mungkin saja mereka berpikir bahwa kau akan membawa Nanda diam-diam ke kamar kalian. Kau tidak lupa kan? Malam ini adalah malam pertama kalian?” tanya Lucas sambil menaik turunkan alis matanya.
Bian menggigit pipi bagian dalam, mencoba untuk menahan dirinya agar tidak tersenyum. Apa wajahnya memang memperlihatkan dengan jelas keinginannya itu?
Bian memang sudah tidak sabar untuk berduaan dengan istrinya. Apakah itu sesuatu yang salah?
“Ternyata memang benar,” seru Lucas, kemudian disertai dengan kekehan dibibirnya. “Ya ampun, wajahmu terlihat semakin menyebalkan. Kau tidak bisa berpura-pura sedikit ya?”
Bian tak lagi mengindahkan godaan Lucas ketika dia merasakan sentuhan dilengannya. Ayahnya itu menatap Bian dengan senyum dibibirnya. “Ayo kita pulang, sekarang sudah malam. Ayah juga sudah pamit dengan keluarga besar Nanda.”
“Pulang?” tanya Bian bingung. “Apa Ayah mengajakku pulang?” tanya Bian heran. Apa mungkin dia salah dengar? Karena mungkin saja Ayahnya itu mengatakan kalimat pamitan.
Jika dia tidak salah dengar, kenapa dia harus ikut pulang dengan keluarganya? Bukankah setelah dia menikah dengan Nanda, Bian akan tinggal disini? Sesuai dengan permintaan Darian yang menginginkan Nanda dan Bian untuk tetap tinggal disini setelah mereka menikah.
Lalu kenapa Ayahnya mengajak Bian pulang alih-alih berpamitan kepadanya?
“Iya Biantara. Kamu akan pulang kerumah. Kamu akan tinggal disini mulai besok, setelah resepsi pernikahan,” jawab Bastian mantap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still The Same Love [Tamat]
ChickLitTerikat masa lalu itu memang tidak mengenakkan. Apa lagi ketika kedua belah pihak saling membenci satu sama lain. Nanda dan Bian telah merasakannya. Dan setelah mengetahui bahwa yang terjadi dulu merupakan kesalahpahaman, Bian tidak akan melepaskan...