Satu: Gally

2.2K 275 3
                                    

Winter POV

Denver. Kota Terakhir, disini lah aku tinggal sekarang. Aku bertemu lagi dengan Gally, bulan lalu kami menemukannya terkapar dan nyaris mati kehabisan darah.

Awalnya dia sangat membenciku, atas kebodohan yang kulakukan beberapa bulan lalu terhadapnya dan Glader lainnya. Namun dia mulai baik-baik saja sekarang, walaupun kini kita berbeda.

Dia menjelaskan semua hal-hal gila yang terjadi begitu saja pada bulan lalu. Mulai dari datangnya Thomas, kemudian seorang perempuan bernama Teresa yang dikirim dua hari setelah Thomas. Ben yang disengat saat siang bolong, sampai dia akhirnya di usir dari Glade saat senja. Kemudian kematian Alby, dan Chuck. Semua itu membuatku sangat depresi dan hampir gila.

Sialnya, Newt, Thomas, Minho, dan lainnya dijebak oleh Ava dan Janson. Aku harap mereka baik-baik saja sekarang. Semoga mereka mengetahui kebenarannya dan segera melarikan diri.

Aku pergi dari Glade tepat satu hari setelah kedatangan Chuck, sekitar dua bulan yang lalu. Kemudian aku menjelajah gurun tanpa arah sendirian, nyaris tewas namun ada dua orang baik yang menemukanku.

Seingatku mereka bernama Brenda, dan pria tua bernama Jorge. Mereka sudah seperti Ayah dan Anak gadisnya. Namun aku memutuskan untuk berpisah dari mereka setelah medengar rumor tentang Kota Denver, dan disinilah aku sekarang. Jorge tidak setuju awalnya, karena perjalanan dari Scorch ke Denver membutuhkan waktu yang cukup lama. Namun pada akhirnya ia setuju, dan ia memintaku berjanji untuk tetap hidup karena suatu saat kita pasti akan bertemu lagi.

Di Denver, aku bertemu seorang pria separuh Crank yang dengan berbaik hati menerimaku. Namanya adalah Lawrence. Dia mengumpulkan banyak orang selama ini untuk membalaskan dendamnya pada WICKED yang telah merenggut kota mereka.

Aku ketakutan setengah mati saat pertama kali melihat wajahnya yang sudah separuh hancur seperti Crank, dan ia tidak punya hidung, karena serangan dari Crank yang katanya bernama Rose saat itu. Namun, dia mampu bertahan hidup dengan sebuah cairan infus yang menghambat virus flare untuk berkembang biak di dalam dirinya. Namun dia sangat baik sekarang, terlepas dari penampilannya yang seram.

"Sedang melamunkan apa?" Gally menepuk pundakku, ia mendaratkan bokongnya di tepi atap, bergabung dalam keheningan yang panjang bersamaku.

"Entah lah." Aku menghela napas sambil memejamkan mata.

"Di sini sangat dingin, ayo masuk." Ucapnya, menarik lenganku. "Kau tambah berat saja, sih."

"Apa?!" Aku terkejut.

"Aku hanya bercanda, tahu." Dia tertawa kecil, kemudian menghela napas. "Cepat masuk, sepertinya akan turun hujan."

"Iya. Hey bantu aku berdiri, dong." Aku mengulurkan tangan.

"Kau tidak berubah, Greenie." Dia memutar bola matanya sambil menarik tanganku.

"Hey kamu tidak tahu diri, ya? Aku kan sebulan lebih lama berada di Glade dibandingkan kau!" Gerutuku.

Kita berdua tertawa. Sudah lama sekali rasanya tidak selepas ini, merasa aman, nyaman, tanpa ada rasa takut akan hari esok.

Heaven Above Us (TMR)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang