Prolog

3.5K 382 176
                                    

Siapa pun yang pernah bekerja dengannya tahu, bahwa Kim Taehyung merupakan tipe pria workaholic akut. Walaupun dirinya sekarang sedang melakukan perjalanan bisnis di luar negeri, ia masih saja menekuni dokumen-dokumen yang telah dikirimkan oleh sekretarisnya atas permintaannya sendiri.

Dengan ditemani oleh lampu belajar yang redup dan secangkir kopi tengah malam begini, Taehyung merasa sangat nyaman. Mungkin karena jika ia berada di Seoul saat ini, bukannya menyelesaikan pekerjaannya, dia malah akan diganggu oleh tunangannya ataupun keluarganya sendiri.

Taehyung menaruh bolpoin ke atas meja, manandakan pekerjaannya telah selesai. Tablet yang tadinya ia gunakan pun ditinggal begitu saja dalam keadaan menyala. Ia menyambar lembut kopinya dan menyesap cairan panas tersebut setelah berpindah ke sofa.

Sering kali karena terlalu mendedikasikan dirinya dengan pekerjaan, Taehyung akan lupa untuk menghabiskan kopinya saat masih panas. Namun walaupun dirinya sadar tentang kondisinya yang selalu mementingkan pekerjaan, dia masih saja melakukannya. Padahal dia sangat membenci kopi yang telah didiamkan hingga dingin.

Taehyung melepaskan kacamata yang sedari tadi bertengger di batang hidungnya. Tidak ada yang salah dengan penglihatannya. Hanya saja ia merasa lebih fokus bekerja saat menggunakannya.

Beberapa helai rambutnya jatuh ke depan dan ia tidak ingat kapan terakhir kali dirinya ke salon untuk memotong rambut. Saat ini rambutnya sudah sedikit lebih panjang sehingga dia sendiri keseringan menyisirnya kembali memakai jemari.

Dengan gaya rambut sedikit panjang yang berantakan itu, selera wanita yang pernah mengaguminya sebenarnya tidaklah payah. Setelah dipadukan dengan alis lebat dan iris cokelat, serta hidung mancung yang kokoh, Taehyung sudah bisa dianggap sebagai pria yang sangat tampan. Namun, berkat bibir seksi yang dimilikinya, Taehyung terlihat persis seperti patung yang dipahat secara hati-hati oleh Michelangelo pada masa Renaissance.

Ponselnya bergetar. Pria penikmat kafein itu melirik siapa gerangan yang menghubunginya tengah malam begini. Namun ia menghela napas panjang setelah melihat nama tunangannya, Choi A-Yeong. Dirinya benar-benar tidak ada rencana untuk mengangkat panggilan tersebut. Tetapi karena sekarang tengah malam, dan tunangannya seharusnya tahu, sepertinya ini merupakan panggilan yang harus ia angkat dengan terpaksa.

Begitu didekatkan ke kuping kanannya, Taehyung sedikit terkejut karena kerasnya sirene dan suara bising lainnya. Seseorang di seberang sedang mencoba untuk menjelaskan situasi yang sedikit rumit.

Taehyung tidak berpikir bahwa dirinya akan terguncang, karena ia berhasil menelan saliva setelah percakapan dengan orang asing itu selesai. Tanpa berpikir dua kali, pria itu mengepak barang-barangnya dengan asal, lalu pergi begitu saja.

Choi A-Yeong tunangannya, telah mengalami kecelakaan.

to be continued...

Author's note :

Pertama-tama, saya pengen ngucapin terima kasih dulu untuk para pembaca yang sudah membaca prolog ini sampai selesai. Karena mungkin masih ada kekurangan dalam penulisan atau alur yang kurang menarik, saya selalu menerima saran dan masukan. Namun, saya akan merasa sangat lega jika tulisan ini telah dianggap berada di atas ekspektasi para pembaca. Dengan memberikan vote, saya menganggap para pembaca telah mendukung perkembangan cerita ini untuk menjadi lebih baik lagi.

Salam cinta,
MilkyWayCreature

The Devil Bride to Be | KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang