Lima Belas

690 119 7
                                    

Dihitung hari ini, sudah seminggu sejak kunjungan Talitha ke pusat perbelanjaan yang disewa oleh Taehyung. Dihitung hari ini juga, sudah seminggu sejak Taehyung bersikap dingin padanya.

Pria yang tadinya selalu meninggalkan pesan di atas meja makan dengan secarik kertas, akhir-akhir ini pergi begitu saja tanpa memesan apa pun padanya. Pria yang dulunya sering tersenyum ataupun beradu mulut dengannya, sekarang lebih memilih untuk menjawabnya dengan singkat.

Dirinya tidak ingin bertanya ataupun memberikan komentar apa pun pada pria itu. Karena sebenarnya, dirinya takut jika Taehyung memutuskan untuk tidak mau menolongnya lagi. Selama ini Taehyung sudah cukup baik padanya. Jadi, dirinya memutuskan untuk diam saja.

Memikirkan alasan dibalik perilaku Taehyung terhadapnya, menjadi satu-satunya penyebab ia mengalami insomnia. Akhir-akhir ini, Talitha benar-benar kurang tidur.

Walaupun Taehyung selalu menepati janjinya dengan menemaninya tidur setiap malam, sebenarnya pria itu kerap tertidur lebih dulu. Dengan posisi terlelap di meja kerja ketika mencari tahu lebih banyak info untuk memulangkan Talitha.

Tanpa diketahui oleh Taehyung, sebenarnya bukan dirinya yang menemani Talitha tidur. Tapi Talitha lah yang menemaninya tidur.

Saat ini, wanita itu telah bosan berkutat dengan ponsel barunya yang dibelikan oleh Taehyung di pusat perbelanjaan seminggu yang lalu. Memorinya penuh karena telah mengunduh permainan-permainan aneh yang tidak sesuai dengan iklan yang ditampilkan.

Talitha membuka aplikasi obrolan dan melihat satu-satunya kontak yang ia miliki. Tadinya ia ingin memulai percakapan dengan Taehyung. Namun setelah membuka riwayat obrolan mereka yang selalu dijawab singkat oleh pria itu, Talitha akhirnya mengurungkan niatnya.

Karena kekurangan tidur, beberapa hari ini Talitha berusaha untuk menghibur dirinya dengan bermain bersama kelinci halaman belakang yang telah dinamainya dengan sebutan Cooky. Namun hari ini, ia memilih untuk berbaring di atas sofa. Kedua matanya kembali terasa berat.

"Tidak," ucapnya pelan. "Aku tidak seharusnya boleh tertidur sekarang."

. . .

"Pak, Anda dikirimi surat undangan oleh Jungkook," ujar Namjoon setelah memeriksa surat-surat masuk yang ditujukan untuk atasannya hari ini.

Kim Namjoon mendengar atasannya yang membuang napas berat lagi. Ini yang kedelapan kalinya untuk hari ini.

"Anak itu benar-benar tahu cara menghamburkan uangnya dengan baik," ucap Taehyung sembari mengistirahatkan punggungnya sebentar di kursi kerjanya.

"Kapan acaranya?" ia melanjutkan.

Namjoon berjalan untuk memberikan surat tersebut kepada Taehyung.

"Pak Direktur, Jungkook sudah menjadi brand ambassador kita selama lima tahun. Dia selalu mengirimkan Anda surat seperti ini setahun sekali, dan Anda tidak pernah tidak menghadiri acaranya. Apa alasan itu belum cukup bagi Anda untuk menghafal tanggal ulang tahunnya?"

Taehyung menyambar pelan surat tersebut dari tangan sekretarisnya.

"Akhir-akhir ini sepertinya kau semakin sering mengomeliku."

"Itu karena mulut saya gatal jika tidak melakukannya."

Taehyung menyunggingkan senyum intimidasi ala-nya sembari kembali memakai kacamata.

"Tanganku sudah gatal berbulan-bulan loh, karena sudah tahan untuk tidak mengurangi gajimu."

Namjoon terperanjat. Lalu ia berusaha untuk membalas senyuman Taehyung dengan menahan kejengkelannya.

The Devil Bride to Be | KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang