Tiga Puluh Tiga

445 74 2
                                    

Beberapa hari setelah kencan yang tidak direncanakan itu, malamnya, ketika Talitha baru saja berjalan masuk ke kamar, ia dikejutkan oleh banyak gaun-gaun indah yang tergantung di stand hanger. Beberapa gaun terlihat memiliki warna pastel polos, beberapa terlihat gelap gemerlap, dan sisanya warna terang yang memberikan kesan mewah.

Tepat di bawahnya, telah tersusun banyak heels berbagai warna serta model, bahkan dengan ketinggian yang berbeda-beda. Ia pun menyentuh gaun terluar secara tidak sadar karena tersihir oleh keanggunannya.

"Kau menyukainya?"

Talitha menoleh, menemukan Taehyung yang tengah menyusun kotak sepatu kosong di pojok kamar.

"Apa-apaan semua ini?"

"Apa lagi? Bukannya kau bilang ingin mengikutiku menghadiri pesta ulang tahunnya Jeon Jungkook?"

"Ya? Aku kira kau akan pergi bersama wanita lain."

Talitha dapat mendengar senyuman Taehyung yang samar.

"Tidak. Sejak awal aku memang berencana untuk mengajakmu. Waktu itu aku hanya sedang mengerjaimu saja."

Wanita tersebut menaruh pandangannya kembali ke kumpulan gaun dan merasakan tekstur kainnya satu per satu. Taehyung menatapnya dengan senyuman kecil sembari berjalan untuk menduduki kasur.

"Sejak kapan kau punya waktu untuk membeli semua ini?" Talitha bertanya.

Biasanya ia akan memarahi Taehyung habis-habisan ketika pria itu membelikannya barang-barang mahal ataupun menyewa tempat ketika bepergian. Namun untuk hari ini, ia bahkan tidak mengomel sedikit pun.

"Ingat ketika aku menyewa pusat perbelanjaan Jimin? Sebenarnya aku sudah memesannya waktu itu. Hanya saja aku baru menyuruh Jimin mengirimkannya hari ini."

Talitha menatapnya sambil tersenyum lebar, menahan antusiasmenya.

"Ini hanya beberapa. Yang lainnya masih ada di garasi."

"Apa?"

"Masih ada banyak gaun dan aksesori lain yang belum kukeluarkan dari sana."

"Mak--maksudmu, masih ada lagi?"

Taehyung mengangguk pelan.

"Wah, konglomerat memang beda, ya. Baiklah, ayo kita lihat seberapa banyak yang telah kau beli."

Talitha berlari menuju garasi, meninggalkan Taehyung sendirian di kamar. Pria tersebut hanya menggeleng pelan sambil tersenyum cengengesan, lalu berjalan keluar mengikuti Talitha.

Saat pintu garasi terbuka, Talitha berjalan ke dalam melewati beberapa mobil mewah milik Taehyung dan berhenti tepat di tumpukan barang-barang mahal yang masih tersegel dengan aman.

"Sekarang aku tahu kenapa banyak sekali wanita yang tergila-gila dengan barang-barang mewah seperti ini."

"Kau terhibur?"

"Iya! Hanya dengan melihat barang-barang ini saja, rasanya aku tiba-tiba bersemangat!"

"Padahal terakhir kali di pusat perbelanjaan, kau terlihat tidak tertarik dengan semua ini."

Talitha memutar balik tubuhnya untuk menghadap Taehyung. Karena penerangan yang kurang, garasi jadi sedikit gelap. Sehingga mereka berdua tidak dapat melihat satu sama lain dengan jelas.

"Benar," jawab Talitha kecil.

"Aneh, bukan? Sekarang, rasanya seolah-olah aku telah menjadi manusia benaran," ia melanjutkan.

Taehyung membuang napas kecil dan berjalan mendekat.

"Apa kau tidak ada rencana untuk tinggal saja?" tanyanya terang-terangan.

The Devil Bride to Be | KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang