Empat Puluh Satu

409 64 4
                                    

Mulut Talitha ternganga lebar ketika kedua matanya menangkap sebuah jet pribadi tepat di hadapannya. Seorang pria berseragam pilot tengah membungkukkan badannya untuk memberikan hormat, ditemani oleh sang kopilot serta dua orang pramugari tepat di dekat jet. Taehyung menjabat tangan mereka satu per satu, diikuti oleh Talitha yang instingnya tengah berjalan.

"Aku tidak tahu kenapa kau tiba-tiba memamerkan jet pribadimu padaku. Tapi, bukankah seharusnya kau mengajakku pergi makan malam saat ini?" bisiknya.

"Apa maksudmu? Aku sedang mengajakmu makan malam sekarang," jawab Taehyung.

"Apa?"

Pria tersebut tersenyum manis. Ia menyisir rambutnya dengan jemari kanannya. Urat-urat yang timbul di sana berhasil membuat Talitha terkecoh sesaat.

"Mulai sekarang, aku akan terus memanjakanmu. Jadi jangan menolaknya."

Talitha mengerjapkan kedua matanya beberapa kali.

"Apa kau membawaku ke sini untuk mencoba makanan pesawat?" tanya Talitha polos.

Sang pilot beserta koleganya tidak dapat menahan tawa sehingga, mereka semua berusaha untuk menahannya dengan menggigit bibir bawah dengan erat. Taehyung menoleh untuk memberikan peringatan kepada mereka dengan wajah merah padamnya.

"Apa kau sedang menghinaku sekarang?" Taehyung membuka suara, mengajukan pertanyaan pada Talitha yang masih terlihat bingung dengan reaksi para awak pesawat.

"Untuk apa aku membawamu kemari hanya untuk mencicipi makanan pesawat?" tambahnya, kembali melirik sang pilot yang akhirnya memberikan penjelasan pada Talitha setelah berdeham untuk menenangkan diri.

"Kami akan segera melaksanakan pre-flight briefing, jadi tuan dan nona diharapkan untuk menempati kabin yang telah disediakan bersama dengan beberapa kudapan. Saya pribadi akan memberikan laporan setelah semua prosedur telah dilaksanakan."

"Pre-flight briefing?" ucap Talitha sembari menatap Taehyung, menunggu jawaban.

"Iya, kita akan makan malam di Jepang."

. . .

Talitha menjatuhkan kepalanya dengan pelan pada bahu Taehyung di tengah penerbangan. Dirinya tidak mengira bahwa pria tersebut sampai mempersiapkan segala sesuatu untuknya. Wanita itu melihat kembali dress sederhana yang telah ia pakai beberapa saat yang lalu untuk menggantikan dasternya.

Taehyung mengecup pucuk kepala Talitha, lalu menikmati pemandangan di bawah sana bersama.

"Kau tahu kalau aku memercayaimu kan, Kim Tae?"

Si pria tersenyum.

"Kenapa? Apa masih ada sesuatu yang membuatmu meragukanku?"

Talitha menggeleng. Wanita tersebut sangat ingin membuang jauh-jauh ingatannya akan peringatan Hobi padanya. Ia bergerak menghadap Taehyung yang menatapnya lembut. Tangan kanannya bergeser naik dan berhenti tepat di dada kiri si pria.

"Kau benar. Sebenarnya apa yang perlu kuragukan ketika jantungmu bahkan berdetak secepat ini saat bersamaku?"

Taehyung pun menangkap tangan wanitanya.

"Aku juga ingin tahu, apa jantungmu juga berdetak secepat ini saat bersamaku?"

Wanita itu tersenyum simpul.

"Tidak. Mungkin punyaku jauh lebih cepat."

Taehyung memainkan poni Talitha dengan keningnya. Dalam waktu singkat tersebut, mereka saling berdiam diri untuk menikmati suasana nyaman itu.

The Devil Bride to Be | KTH ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang