21| ORANG BAIK

90 42 167
                                    

Keesokan paginya, seorang gadis dengan tubuh mungilnya menuruni anak tangga dengan langkah sigap. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang 30 menit. Dan itu artinya ia sudah hampir terlambat.

"Non, sarapan dulu sini" ajak Bi Nani saat melihat Anna berlari kecil melewati meja makan.

"Takut telat Ni" ucap Anna lalu segera melesat keluar dari rumahnya. Bi Nani hanya berdecak pelan melihat Anna yang buru-buru.

Biasanya Anna tak pernah telat kesekolah, bahkan ia berangkat lebih pagi. Tapi hari ini ia terlambat.

"Kaila!" panggil Anna ketika melihat Kaila sedang membuka pintu mobilnya.

"Apa?" tanya Kaila sambil memutar bola matanya malas.

"Aku ikut kamu ya, motor aku ketinggalan di parkiran supermarket" ucap Anna memohon.

Tadi malam Arsa memang mengirimi Anna pesan, memberitahu jika motornya di titipkan di supermarket.

Kaila menghembuskan nafasnya kasar, masuk ke dalam mobilnya lalu menutup pintu mobilnya keras.

"KAILA AKU MOHON, SEKALI AJA KAI. AKU BISA TELAT" ucap Anna memohon sambil mengetuk jendela mobil Kaila.

Bukannya membalas ucapan Anna, Kaila justru menginjak pedal gas dan segera beranjak menuju sekolah tanpa melirik Anna sedikit pun.

Gue rasa lo emang pembawa sial Na, batin Kaila.

Anna tak terlalu memikirkan sikap Kaila tadi, mungkin Anna sudah mulai terbiasa. Ia melangkahkan kakinya setengah berlari menuju gerbang rumahnya, ia berniat mengambil dahulu motornya lalu baru ke sekolah.

Mungkin tuhan sedang berbaik hati pada Anna, sebuah mobil Avanza sudah terparkir di depan sana, Anna membulatkan matanya tak percaya dengan yang ia lihat.

"Mau sampe kapan berdiri di situ. Buruan masuk!" ucap lelaki itu dari dalam mobilnya.

Anna terpelonjat kaget lalu segera menerima ajakan lelaki tadi. Mobil Avanza itu melaju cepat di jalanan yang cukup sepi.

"Arsa?" panggil Anna lirih.

"Kenapa?"

"Buat semalam, makasih ya" ucap Anna sambil menatap Arsa yang sedang menyetir dengan santai.

"Iya, untung ada gue. Kalo nggak, gue nggak jamin lo pulang dalam keadaan baik" jelas Arsa.

"Iya Sa, sekali lagi makasih banyak. Maaf ngerepotin"

"Santai aja Nay, lagian lo ngapain tengah malem keluar?" tanya Arsa dengan rasa ingin tahunya.

"Eemm , itu..aku ada perlu ke supermarket. Harus ada yang aku beli disana" jelas Anna mencoba meyakinkan Arsa, ia tak mau Arsa mengetahui jika Anna sedang mencari Karina.

Mendengar penjelasan Anna, Arsa menganggukkan kepalanya paham.

"Kenapa kamu selalu baik sama aku?" tanya Anna tiba-tiba dengan rasa penasaran. Sementara Arsa bungkam seketika, ia terkejut dengan pertanyaan Anna barusan. Pasalnya Anna selalu diam dan tidak banyak bicara ketika berada di samping Arsa.

Alanna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang