20| SEMBUHKAN LUKA KU

100 47 94
                                    

Sudah dua jam Anna berada di meja belajarnya. Ia mengotak-atik laptopnya untuk mencari materi Fisika yang harus ia pelajari.

Anna sedang berusaha sekeras mungkin untuk menata masa depannya.

Benar kata Arsa, Anna tak seharusnya terus-terusan bersedih. Ia harus mulai menerima kenyataan.

Dan akan Anna usahakan hal itu.

Pagi tadi di Aula Bu Yahya sebagai panitia seleksi olimpiade mengatakan jika seleksi tersebut di cancel terlebih dahulu, beliau berkata jika seluruh guru sedang sibuk mempersiapkan segala hal untuk akreditasi SMA Merdeka yang akan di lakukan esok hari.

Anna merasa tenggorokannya kering, ia segera beranjak keluar kamarnya lalu menuju dapur.

Sesampainya di dapur Anna meneguk segelas air putih yang sedikit dingin. Mungkin karena udara di luar sangat dingin karena beberapa hari ke depan ini, Bandung selalu terguyur hujan deras setiap sore.

Anna melirik jam dinding dan sudah menunjukkan pukul 11 malam. Ia segera kembali menuju kamarnya.

Anna terpelonjat kaget melihat laptopnya yang masih menyala, ia mendengus pelan lalu kembali menuju meja belajarnya.

Ting!

Laptop Anna berdenting seketika, ada yang mengiriminya sebuah video. Namun siapa?

"Sembuhkanlukaku@gmail.com" ucap Anna membaca email pengirim video tersebut.

Anna membuka video tersebut dan memutarnya.

Tak ada siapapun disana, hanya kegelapan, pikirnya.

Pada detik kesepuluh pemutaran Anna terpelonjat kaget. Sebuah cahaya lampu yang berdaya rendah menyinari seorang wanita muda.

Wanita dalam video itu mendongakkan kepalanya, Anna terpelonjat kaget melihat wanita itu.

Karina.

Karina terduduk lemah dengan tatapan blank, ia bahkan tertawa keras dengan air mata yang menguyur pipinya.

"Karina disini. Jalan Lentera Nomor 412. Kemari lah, aku menunggumu" ucap seseorang dari balik kamera. Suaranya berat, sepertinya ia adalah seorang laki-laki.

Anna mengambil jaket dan kunci motornya yang tergantung, lalu segera menuju kamar mamanya.

Kamar tersebut kosong.

"Mama?" panggil Anna lalu segera masuk ke dalam untuk memastikan jika mamanya tak ada di dalam.

Anna mengecek seluruh ruangan di lantai dua, tak ada Karina disana. Anna semakin dibuat cemas dengan keadaan yang seperti ini.

Anna berniat membangunkan Kaila, tapi ia mengurungkan niatnya itu. Karena Anna tau, berbicara dengan Kaila hanya akan membuang waktu saja.

"MAMA!" panggil Anna lebih keras lalu segera berlari menuruni anak tangga, menuju parkiran lalu segera beranjak mencari mamanya.

***

Setelah keluar dari gerbang rumahnya, ia melanjukan motor beat nya landai. Anna seperti tak punya tujuan, ia bingung harus bagaimana.

Anna menepikan motornya di jalanan yang cukup sepi. Bukan hanya jalanan, namun semuanya memang sudah tutup kecuali supermarket di seberang jalan sana yang memang buka 24 jam.

Alanna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang