26| KANTIN MBAK MEI

26 8 45
                                    

Anna meremas rok nya untuk mengurangi rasa cemas dan gugupnya. Ya, hari ini Anna akan memulai seleksi olimpiade Fisika nya.

Ada keraguan di benak Anna, karena SMA Merdeka merupakan salah satu SMA Favorite di kota Bandung, seluruh muridnya adalah mereka yang selalu mendapat peringkat 1 saat SMP.

Anna memejamkan matanya sejenak, menghemuskan nafasnya pelan lalu menatap lembar soal seleksinya. Anna tersenyum simpul lalu mulai mengerjakan soal-soal tersebut dengan teliti.

***

Arsa menatap buku sejarahnya dengan malas, hari ini Bu Dema -Guru IPS Kelas 11- tidak masuk ke kelas karena suaminya sedang di rawat di rumah sakit. Alhasil mereka di beri tugas tambahan yang lumayan banyak.

"Diem aja lo kaya patung" ucap Binu sambil menepuk bahu Arsa.

"Nggak mood gue bin" jawab Arsa sambil menutup buku sejarahnya.

"Kantin kuy" ajaknya.

"Ogah" balasnya singkat.

"Sensi amat lo, PMS ya?" ledek Binu sambil terkekeh geli.

"Nggak"

"Terus?" tanya Binu mengintogasi.

"Milo, lo bisa diem nggak!" ucap Arsa ketus.

"Ngga bisa!" bantah Binu.

"Udah sana pergi! gue mau tidur" ucap Arsa sambil mendorong punggung Binu supaya segera lenyap dari hadapannya.

"Gue di usir nih?" sindir Binu.

"Iya Binu sayang" ucap Arsa dengan santai sambil mengelus kepala Bini lembut.

"Anjir, tertohok adek bang" ucap Binu sambil berlari keluar kelas menjauh dari Arsa yang sudah mengodanya tadi.

Arsa mendengus pelan, mengambil secarik kertas yang sedari tadi menganggu pemikirannya lalu segera menuju ruang informatika.

***

Arsa meminta izin pada salah satu anggota osis yang sedang berada disana untuk meminjam ruang informatika nya sebentar. Dan salah satu anggota OSIS yang Arsa ketahui bernama Kavi itu menyetujui permintaan Arsa.

Setelah Kavi meninggalkan ruang tersebut, Arsa bergerak ke arah komputer yang terletak tak jauh dari tempat ia berdiri. Arsa tersenyum simpul lalu mulai menjajah komputer di hadapannya.

"Sebelas IPS satu" gumam Arsa lalu mulai mengotak-atik komputer di hadapannya.

Arsa membuka rekaman CCTV untuk hari kemarin dan hari ini, ia harus mengetahuinya cepat ataupun lambat. Awas aja lo, dasar penguntit, batin Arsa.

Anna membulatkan matanya, tentu saja ia kaget. Rekaman itu sudah di hapus. Namun siapa yang melakukan ini?

"Sialan!" umpat Arsa.

Arsa beralih mencari file CCTV di kelas Anna, Sebelas IPA tiga, pikirnya.

Ya, itu adalah kelas Anna. Arsa harus mengetahui siapa penguntit yang selama ini meneror Anna dengan kertas-kertas yang hanya membuat Arsa merasa penasaran dengan pengirimnya.

Alanna [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang