Pemberi Warna Kehidupan

1K 152 7
                                    

Sesampainya di rumah Sahmura, Samuel langsung terdiam begitu mengetahui ada perempuan lain di rumah ini selain orang tua gadis itu. Melihat Samuel yang terlihat sedikit ketakutan, buru-buru Sahmura mengelus bahu pria itu memberikan ketenangan. "Dia adik aku, namanya Samira. Dia baik kok, asyik kalau diajak ngobrol."

Samuel masih saja terdiam, tetapi setelah beberapa detik kemudian pria itu tersenyum membalas Samira yang tersenyum ke arahnya. "Temannya kak Sahmura ya? Aku Samira, salam kenal."

Adiknya memang luar biasa ramah terhadap orang baru.

"Iya, nama kakak Samuel."

"Wah, nama kita bertiga hampir mirip," ucap Samira sambil tertawa, sedangkan Samuel hanya tersenyum saja.

"Samira, Kakak mau ganti baju dulu di atas. Kamu di sini aja ya, temani Kak Samuel."

"Iya Kak."

Mata Sahmura menatap Samuel mencoba memberikan ketenangan di sana. "Gue ke atas dulu ya." Samuel mengangguk lalu Sahmura bergegas menuju kamarnya yang berada di lantai dua.

Sesampainya di atas dia menganti seragamnya dengan dress rumahan berwarna hijau. Tidak lupa dia mencuci mukanya dan juga memberikan polesan tipis di wajahnya.

Tidak membutuhkan waktu lama, Sahmura sudah bergegas keluar dari kamarnya dan menuju lantai bawah. Dari tangga dia bisa mendengar suara Samira dan Samuel yang sedang tertawa lepas. Entah apa yang mereka bicarakan, tetapi Samuel terlihat begitu menikmati topik itu.

"Ngobrolin apa sih? Seru banget."

Mereka berdua yang baru tersadar akan kehadiran Sahmura langsung berhenti tertawa. "Ah, enggak kok kak."

"Masih mau ngobrol ga? Atau berangkat sekarang?"

"Berangkat aja Kak, nanti keburu malam," jawab Samira. Mereka berdua mengangguk, berpamitan dengan Samira lalu bergegas menuju rumah Samuel.

"Halo Sahmura sayang!" baru saja Sahmura membuka pintu rumah Samuel, suara Kara langsung terdengar.

Sahmura tersenyum sebelum menanggapinya. "Halo Tante, apa kabar?"

"Alhamdulillah, baik. Ke taman belakang yuk, kita minum jus strawberry. Kamu suk kan?"

Sahmura sempat menoleh ke belakang, menatap Samuel yang masih berdiri di belakangnya. "Oh iya, Samuel kamu dipanggil papa di lantai atas. Sana gih, Mama sama Sahmura mau ke belakang dulu."

Mereka berdua berjalan menuju taman belakang. Kara menuangkan segelas jus strawberry dan memberikannya kepada Sahmura setelah itu mereka duduk berdua sambil menikmatinya.

"Terima kasih ya."

"Iya Tante."

"Terima kasih telah membuat Samuel bahagia dan berhasil menghilangkan ketakutan Samuel."

Ucapan itu membuat Sahmura tertegun seketika kemudian terkekeh pelan. "Kekuatan terbesarnya karena dia ingin pulih dari ketakutan itu. Aku cuma sedikit membantunya."

Kara menggeleng kemudian dia menggenggam tangan Sahmura. "Kamu, alasan terbesar dia untuk pulih. Tetap di sini ya, tetap ada untuk Samuel ya." Sahmura hanya tersenyum membalasnya.

.

"Kak Sahmura, kita pesan es krim yuk," ajak Molisa ketika mereka berdua sedang menonton film bersama.

"Delivery aja ya?"

Molisa memencet tombol jeda ke arah televisi lalu mengangguk. "Iya, sebentar ya Kak. Aku mau minta tolong Bang Samuel untuk pesanin," belum sempat Sahmura berbicara Molisa sudah lebih dahulu berlari meninggalkannya. Sebenarnya tidak perlu meminta bantuan Samuel, di ponselnya juga ada aplikasi untuk memesan makanan.

Tidak lama kemudian, Samuel dan Molisa menghampirinya. Samuel duduk di sebelah kiri Sahmura dan Molisa duduk di sebelah kanan. "Mau pesan apa?"

"Es krim, sunday," ucap Molisa sambil kembali  memencet tombol jeda agar filmnya kembali berputar.

"Lo apa?"

"Samain aja."

"Pesan berapa?"

"Satu aja ya," Sahmura menoleh ke arah Molisa. "Molisa, Kak Sahmura biasanya satu es krim enggak habis. Berdua sama kamu ya?"

"Abang Samuel kalau makan es krim juga suka enggak habis." Sahmura hanya terdiam lalu kembali menonton.

Mereka semua tenggelam dengan asyiknya film Aladdin yang tengah mereka tonton. "Abang pesan berapa?" tanya Molisa di tengah film.

"Dua."

"Kok dua sih?" tanya Sahmura yang ikut berbicara.

"Lo berdua sama gue."

Kenapa Samuel suka berdua mulu sih?

SahmuraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang