#24

1.1K 39 27
                                    

#THE VISIBLE ANGEL#

Lugas POV

setelah empat tahun lamanya, akhirnya gua bisa ketemu sama sahabat-sahabat gua. kebetulan mereka sedang berada di Kanada, kabar terakhir sedang di Montreal. sejak lulus sekolah gua langsung eksodus ke Kanada, kuliah di Ottawa dan kini menetap diVancouver.

Beberapa botol bir bintang gua siapin diatas meja. bir ini jadi sangat spesial bagi seorang perantau, cukuplah untuk mengobati rasa rindu kampung halaman, gua dapet dari Asiamart. dan yang mengejutkan bir bintang juga jadi favorit negara-negara asia lain. bisa dibilang susah untuk mendapatkannya karena laku keras, akhir-akhir ini produk-produk dari Indonesia sedang populer dan banyak dicari dikalangan imigran asia. indomie, kecap manis, krupuk bahkan aneka sambal kalengan. sebagai WNI tentu gua bangga akan hal itu, tapi kalau ingat pihak grocery tiba-tiba menaikkan harganya karena high demanded itu jadi sangat menyebalkan.

beberapa cemilan juga gua beli, masih khas dari Indonesia. kacang kulit rasa bawang, keripik singkong balado, dan kue lapis legit. oiya sepertinya gua lupa menyebutkan kalau snack dari Indonesia juga banyak digemari. dan jangan tanya harganya, khususnya untuk kue lapis legit, kue itu jadi primadona terutama dikalangan peminum teh. banyak kedai yang menjual lapis legit dan secangkir teh dengan harga selangit. tak hanya imigran, penduduk lokal juga sangat menyukainya. mereka menyebutnya indo cinamon cake.

sudah pukul 20.40 waktu setempat dan itu membuat gua semakin gugup karena akan bertemu dengan para sahabat sejak SMA. bertahun-tahun kita tak pernah berhubungan, media sosialpun tak membantu sama sekali. bahkan gua sempat berfikir bahwa mereka sudah tidak eksis didunia ini. gua pernah balik ke Indonesia, gua sempatkan untuk mengunjungi rumah mereka, tapi tak ada satupun dari mereka ataupun keluarga mereka yang menghuni rumahnya terdahulu. beberapa minggu lalu tanpa sengaja gua dan Vicko bertemu diKBRI di Ottawa. dan akhirnya kami bisa mengatur waktu untuk bertemu malam ini jam 21:00.

semenjak kesalahan yang Dante lakukan, hidup kami semua berubah. kita boleh melakukan perancanaan yang matang dalam hidup, tapi terkadang hasilnya sangat berbeda dengan apa yang kita mau, dan gua menyebut itu takdir.

bagi gua, hidup itu menganut pola sebab akibat, mau tidak mau kita akan menjadi sebab bagi hidup orang lain, begitupun kita adalah akibat dari jalan hidup orang lain.

gua masih ingat persis saat-saat itu, saat Gio dan Vicko menghubungi gua dan mengucapkan kata selamat tinggal lewat telfon. gua benar-benar gak punya ide tentang apa yang terjadi, sampai Amora menghubungi gua dan menjelaskan semuanya.

Papi Dante sengaja membuat rencana untuk menjauhkan kami semua, entah kedua sahabatku itu sadar atau tidak bahwa kepindahan mereka ke Singapura itu hanyalah skenario dari papi Dante semata. Amora juga harus pindah ke Australia saat itu juga, dalam situasi normal pihak sekolah tak bisa menerbitkan surat pengantar pindah karena kami semua sudah kelas 12.. tapi karena gampangnya sekolah itu milik Papi Dante jadi semua bisa terwujud dengan mudah.

Amora mengatakan tak menyebut nama gua dalam kejadian itu kepada Papi Dante, jadi gua bebas dari imbas kecerobohan Dante. alasan Amora melakukan itu sederhana, yaitu karena Amora mengetahui rahasia terbesar gua dan karena alasan itu juga Amora meminta gua agar selalu menjaga Dante dan tak pernah meninggalkannya.

pukul 20:50 gua denger bunyi bel,

ah itu pasti mereka..

"oh my fucking god! this is you??!! oh men.." suara Gio, setelah menepuk kedua ujung bahu gua, langsung mendekap badan gua dengan tidak sabarnya, seolah tak percaya bahwa pria yang membukakan pintu untuknya adalah gua, sahabat lamanya. itu momen yang mengharukan, gua bisa lihat air mata menggantung dibulu mata Gio walau mulutnya terbahak.

Sweet Surrender (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang