14II Minggu drama

3.1K 340 10
                                    

Jangan jadi dark readers syg:)

Happy reading's!

***Perempuan itu manusia yang paling mengutamakan harga diri dan ego nya sementara laki-laki adalah manusia yang memiliki daya peka jauh lebih rendah dari pada perempuan, ketika keduanya disatukan takkan ada yang pernah menang ketika ada pertengkaran

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***
Perempuan itu manusia yang paling mengutamakan harga diri dan ego nya sementara laki-laki adalah manusia yang memiliki daya peka jauh lebih rendah dari pada perempuan, ketika keduanya disatukan takkan ada yang pernah menang ketika ada pertengkaran.

***

"Assalamualaikum," Ucap Hyera memberi salam ketika baru memasuki kamar.

"Waalaikumsalam," Sahut mereka serempak.

Hyera berjalan menuju kasur nya sambil menghentak-hentakan kaki nya masih geram dengan keputusan Agil tadi.

Lisa menatap heran pada Hyera, "kenapa ente?" Tanya nya.

Hyera tak menggubris perkataan Lisa melainkan langsung naik ke atas kasurnya setelah itu merebahkan tubuh nya dengan posisi tengkurap menutupi wajah nya pada boneka kelinci kesayangannya.

"Kenapa sih ente? Aneh tau nggak," Lisa kembali bertanya karena pertanyaan sebelumnya tidak digubris oleh Hyera.

"Kesel, kesel banget ah!!"

"Iya kesel kenapa?"

"Nggak tau ah."

"Aneh banget deh ente."

Tak ada jawaban lagi dari Hyera dirinya sudah terlelap dalam tidurnya.

2 jam telah berlalu dan Hyera masih sibuk dengan alam mimpi nya. Jangan tanya kenapa Hyera masih tidur? Kenapa Hyera tidak bersiap untuk sekolah? Jawabannya karena ini hari minggu, jadi setelah kegiatan menghafal santriyyun dan santriyyat diberi sedikit kelonggaran untuk beraktifitas bebas. Seperti kebiasaan para santriyyun setiap hari minggu yaitu memanfaatkan waktu bebas nya untuk bermain sepak bola dilapangan atau kegiatan lainnya.

Diberi kelonggaran bukan berarti dibebaskan sepenuhnya. Hanya saja sedikit diberi kesempatan untuk merapihkan rambut, atau membeli makanan didekat Pondok Pesantren. Gak perlu takut santriyyun maupun santriyyat di Pondok Pesantren akan kabur atau sejenisnya karena penjual atau toko apapun yang berada didekat Pondok Pesantren sudah seperti CCTV hidup yang siap mengawasi pergerakan banin dan banat yang melewati peraturan di Pondok Pesantren ini.

"Raa! Hyeraa!" Ucap Lisa sambil menggoyangkan tubuh Hyera agar gadis itu terbangun dari mimpi nya.

"Eunghh."

"Raa, bangun ra."

"Apa sih lis ahh ganggu aja," sahut Hyera masih bergelut dengan kasur nya.

"Bangun dulu, Hyera."

"Nggak mau ah!"

"Ayo dong bangun dulu sebentar," pinta Lisa.

Hyera yang jengah mendengar suara Lisa yang terus menggangu tidur nya pun akhirnya terbangun.

CINTA SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang