30|| Es batunya cair

2.1K 300 22
                                    

Jangan jadi dark readers syg:) Typoo tandain yaa.

HAPPY READING!

Beberapa kali Hyera mengejapkan matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Beberapa kali Hyera mengejapkan matanya. Berusaha membuka matanya untuk mengetahui dimana keberadaannya sekarang.

"Awshh... kepala gue sakit banget. Gue dimana nih?" Hyera melayangkan pandangannya melihat setiap sudut yang ada diruangan ini.

"Infus? G-gue dirumah sakit?" Gumamnya ber-monolog.

Dengan seluruh tenaga yang tersisa Hyera berusaha bangkit dari tidur nya dan mendudukan tubuhnya diatas brankar rumah sakit. Hyera merasakan nyeri dari bagian lututnya hingga ujung kaki nya.

"Kaki gue?!" Tangan Hyera terulur untuk menyentuh kaki nya yang dibalut dengan kain perban.

'Cittt

Decitan suara pintu terdengar diruangan Hyera berada. Mata Hyera beralih pada seorang laki-laki dibalik pintu ruang rawat nya dengan Jas Almamater yang tersampir di tangannya.

"Oh.. udah sadar?" Tanya nya memecahkan keheningan.

"Lo siapa?"

"Gimana kaki lo?"

Hyera mengerutkan keningnya, "lo siapa?" Tanya Hyera mengulang pertanyaannya.

Laki-laki itu beralih menggambil Almamater yang tersampir disebelah tangannya kemudian memakaikan Jas tersebut di tubuhnya, "Baca ya, mandiri," Laki-laki itu menunjuk borderan huruf yang ada pada Almamater nya.

Hyera mendelik malas, "KHAI-SA-NU-A-BIZ-HAR-XA-VIER," ucap Hyera terbata-bata mengeja nama laki-laki tersebut.

"Itu nama gue."

"Oh. Terus lo siapa?"

"Lo bego?"

"Punya mulut dijaga ye!"

"Lagian lo bego. Udah baca nama gue tapi masih nanya gue siapa."

Hyera berdecak kesal, "ngapain lo disini?"

"Bertanggung jawab atas perbuatan gue."

"Tanggung jawab?" Mata Hyera membelalak sempurna, "l-lo tanggung jawab? Brengsek! Lo apain gue?!" Desak Hyera melantur.

"Hah? Gila lo? Sadar! Apa yang lagi lo pikirin?" Khaisanu menjentikan jarinya tepat dihadapan Hyera.

"Lo pikir gue ngapain? Perkosa lo gitu?"

"Mana gue tau. Gue kan nggak sadar."

Khaisanu memutar bola mata nya jengah, "ngapain gue bawa lo ke rumah sakit kalo lo abis gue perkosa?"

"Mulut lo! Nggak ada sensor-sensor nya ye!" Bentak Hyera kesal mendengar kata-kata menjijikan itu yang terus diulang-ulang oleh Khaisanu.

"Sensor? Lo pikir gue lembaga film pake nyensor-nyensor."

CINTA SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang