8||Idaman ceunah

3.9K 337 3
                                    

Jgn jadi dark readers syg:)

HAPPY READING'S! TYPO TANDAIN YAA.

Cuaca hari ini sedikit berbeda dari hari-hari sebelum nya, langit tampak gelap, angin berhembus lebih kencang membuat daun-daun diatas pohon berjatuhan, nampak nya semesta akan merintikan hujan hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cuaca hari ini sedikit berbeda dari hari-hari sebelum nya, langit tampak gelap, angin berhembus lebih kencang membuat daun-daun diatas pohon berjatuhan, nampak nya semesta akan merintikan hujan hari ini.

Terlihat Banin dan Banat di pondok pesantren mulai resah, ada yang mulai berlarian menuju jemuran nya masing-masing. Begitu pun dengan Hyera yang mulai resah dengan jemuran nya dia tak ingin sudah lelah mencuci pakaian malah basah begitu saja karena hujan, terlebih lagi ada baju seragam untuk besok yang belum sempat di angkat.

"Kayak nya mau hujan ra," Ucap Lisa.

"Iya. Mendung gitu," Sahut Hyera.

"Yaudah ayo ra angkatin jemuran nanti basah kena hujan!" Ajak Lisa.

"Ente duluan aja lis."

"Yaudah ane duluan ya, jangan lupa pakaian ente angkatin."

"Iya lisayang."

"Lisayang?"

"Iya lisa sayang."

"Lisayang apa agil sayang?" Ledek Lisa.

"Udah sana! Sempet-sempet nya udah mau hujan begini malah ngeledek!"

"Haha... gurau lis jangan marah."

"Heem udah sana."

"Yaudah ane duluan lis."

"Heem."

Hyera kembali menatap langit yang makin menggelap dari dalam jendela asrama nya, ah seperti nya memang semesta akan menurunkan hujan, Hyera bergegas keluar asrama kemudian berlari menuju jemuran pakaian miliknya.

"Ah ribet banget! Udah nyuci sendiri, pake segala mau hujan lagi bikin makin ribet aja harus lari-lari angkat pakaian!" Gerutu Hyera sepanjang jalan.

"Marah-marah nggak akan buat pakaian ente keangkat dengan sendiri nya," Sahut orang disebrang sana.

Hyera mengangkat satu alis nya, Hyera bingung siapa yang menyahuti perkataan nya? Lagi pula Hyera sedang monolog. Hyera menoleh mencari sumber suara yang menyahuti perkataan nya.

"Ngapain malah liatin ane? Nggak liat udah gerimis? Masih punya mata kan?" Ketus laki-laki itu.

"Ah, sial! Kenapa harus bertemu dengan laki-laki sialan itu lagi sih?" Keyra terus menggerutu serta mengumpat untuk laki-laki itu di dalam hati nya.

Iya, siapa lagi laki-laki sialan yang dimaksud Hyera kalau bukan Agil?

"Nggak ada waktu untuk melamun, ayo cepat angkatin pakaian nya!" Agil kembali membuka suara.

"Kenapa sih lo selalu aja ganggu gue?!"

"Siapa yang ganggu? Niat ane baik mau bantuin ente."

"Gue nggak perlu bantuan lo!" Ketus Hyera dengan menekan kata nggak perlu.

CINTA SANTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang