happy reading :)
Pagi ini Nurma pergi ke kampus seorang diri, kalau biasa nya Titan yang mengantar nya sekarang tidak. Abang nya sekarang sudah sibuk dengan urusan pekerjaan dan juga untuk pernikahan nya 2 bulan lagi.
Sesampai nya di kampus dia langsung masuk karna ada jadwal pagi.
Beda dengan Riska yang jadwal kuliah nya selalu siang."stt.... Nurma" merasa terpanggil dia menoleh mencari sumber suara. Karna tak melihat siapa yang memanggil Nurma kembali fokus pada keterangan dosen.
"stt... stt.. Nurma" Nurma kembali menoleh.
Siapa sih?? iseng banget. Batin Nurma.
Kelas berlalu begitu cepat karna sang dosen ada rapat. Semua mahasiswa merasa senang dengan hal ini, karena bisa pulang lebih awal tapi kesenangan itu juga di imbangi dengan tambahan tugas makalah yang bikin sedikit pusing.
"tau gini lebih baik gak masuk" gumam Nurma.
"hai" saat Nurma selesai memasukkan buku dan laptop nya tiba-tiba ada seorang gadis dihadapan nya.
"lo siapa?" tanya Nurma saat melihat gadis yang tak ia kenal.
Gadis itu menggunakan dress berwarna putih, rambut nya tergurai sebahu, mata nya yang sipit dibalik kacamata itu dan dia memiliki lesung pipi seperti Dilla.
"gue Afri " jawab nya sambil tersenyum manis.
"apa kita pernah ketemu?" tanya Nurma.
"pernah tapi lo pasti gak inget"
"kapan? Dimana?"
"disuatu tempat penuh canda tawa" Nurma semakin dibuat bingung dengan gadis yang ada dihadapan nya itu. Siapa dia?
"lo yang tadi manggil gue?" tanya Nurma memastikan.
"hehe iya" cengir nya.
"tapi kok gue gak liat lo dikelas?"
"gue tadi diluar kelas, lagian gue juga kelasnya bukan disini" Nurma mengangguk paham.
"oo jurusan apa?"
"komunikasi"
"yaudah gue mau pulang dulu ya" pamit Nurma.
"gue anter sampai depan gerbang ya" pinta Afri.
"lo gak pulang?" tanya Nurma.
"gue mau ngerjain tugas sama temen bentar lagi" jawab nya.
"kalo lo sibuk gak usah anter gue kali, gue bisa pulang sendiri"
"gapapa gue pengen aja, boleh kan" pinta nya dengan wajah memelas, Nurma yang tak tega pun mengangguk pasrah.
Nurma dan Afri berjalan beriringan menuju parkiran, disepanjang jalan Afri selalu bercerita banyak hal pada Nurma mulai dari dia masih kecil dan banyak hal yang membuat Nurma bingung.
Coba kalian pikir seorang yang baru kalian kenal sudah sangat akrab dan menceritakan semua hal pribadi nya, kalo boleh jujur Nurma sangat ingin bertanya dimana dia bertemu Afri dan kapan itu terjadi? Ini sangat membingungkan bagi nya."lo bawa motor?" tanya Afri.
"iya"jawab Nurma sambil mengenakan helm.
"gue boleh gak jadi temen lo?"
"ya boleh lah"
"makasih ya, gue balik kedalem lagi" ucap nya sambil meneteskan air mata nya.
"tunggu!! kenapa lo nangis??" tanya Nurma heran.
Afri berbalik dan hanya diam tak menjawab, bahu nya bergetar menandakan dia memang benar-benar sedang menangis.
"Nurma" merasa terpanggil Nurma menoleh dan mendapati Avi berjalan kearah nya.