19. Ragu

26 7 4
                                    

Up lagi...
Yok tebak. Happy ending apa sad ending nih?

"ibarat saat kau melempar batu ke laut, bukan tentang seberapa jauh batu itu terlempar namun pernahkah kau berfikir tentang seberapa dalam batu itu akan tenggelam. Sama saat kau membuat luka dihati ini, bukan soal seberapa jauh kau menyakiti tapi seberapa dalam luka yang kau beri"

-dari Riska untuk Zico-

*****

Sudah hampir satu minggu Zico terus berusaha mendekati Riska, namun sikap Riska masih sama seperti biasa nya, cuek dan terkesan dingin. Hal itu tak membuat Zico patah semangat dia selalu datang menjemput Riska walau terkadang Riska menolak jemputan nya.

"Ris, gue mau nanya" ucap Zico yang duduk disebelah Riska. Mereka sekarang berada di pasar malam sambil menikmati arum manis yang mereka beli tadi.

"apa?" tanya Riska.

"apa bener-bener udah gak ada rasa cinta lo sama gue?" Riska terdiam, dia tak tau harus menjawab apa.

"apa gak ada sedikit pun rasa itu buat gue?" tanya Zico lagi.

Bukan nya menjawab Riska memilih bungkam atas pertanyaan Zico. Dia benar-benar tidak tau dengan perasaan nya sendiri, disatu sisi dia ingin kembali dan disisi lain dia teringat dengan kesalahan yang sudah Zico perbuat pada nya.
Rasa Ragu kali ini benar-benar menyelimuti hati nya.

"gapapa kalo lo gak bisa jawab sekarang" ucap Zico saat melihat wajah Riska yang merasa bingung.

"gue cuma mau bilang, minggu depan gue udah ke Singapura. Jadwal keberangkatan nya di majuin, dan sebelum waktu itu tiba gue pengen denger jawaban dari lo" lanjut Zico sambil menatap lurus kedepan.

Riska menoleh, hati nya benar-benar kacau saat ini. Apa Riska bisa tanpa Zico? Jauh darinya dan kehilangan dia?

"gue....gue... Mau pulang" ucap Riska sambil menunduk.

Zico menoleh dan menatap Riska yang terus menunduk, dia tersenyum tipis. Dengan cepat dia  berdiri dan menggenggam tangan Riska.

"yaudah ayo" ucap Zico. Riska hanya menurut dan berjalan beriringan dengan Zico.

Saat diparkiran Riska baru teringat jika tas nya tertinggal dibangku tadi.

"Co, gue ambil tas dulu. Ketinggalan didalem" ucap Riska sambil berlari kembali kedalam tanpa mendengar jawaban dari Zico.

Riska kembali kedalam dan untung nya tas itu masih ada disana. Segera dia mengambil nya.
Namun, Riska tak sengaja melihat sesuatu dibawah bangku. Sebuah kalung dengan liontin hati. Sepertinya bisa dibuka, karena penasaran dia membuka kalung itu.
Tunggu!! Inikan foto dia waktu masih kelas 1 SD dulu. Dan disebelah nya ada seorang anak laki-laki, Riska seperti mengenali nya. Tapi dimana??

"udah ketemu tas nya?" Riska segera memasukkan kalung itu kedalam saku jaket nya saat tau yang bertanya adalah Zico.

"u--udah" jawab Riska.

  Zico berjalan mendekat, dia kembali menggenggam tangan Riska dan mengajak nya pulang. Riska masih berfikir tentang kalung yang baru saja dia temukan, siapa anak laki-laki itu? Mengapa dia tak bisa mengenali nya?

"Ris, ayo!" Riska menoleh saat Zico memanggil nya.

"eh iya" Riska segera masuk kedalam mobil Zico.

  Dalam perjalanan tak ada percakapan antara kedua nya, Riska yang masih penasaran dengan kalung yang dia temukan dan Zico yang masih memikirkan tentang keberangkatan nya ke Singapura.

because you 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang