9. kembali

36 9 0
                                    

  Sesuai dengan kesepakatan kemarin hari ini Dilla, Izza dan Riska pergi kebioskop untul menonton film bersama. Weekend kali ini sangat berbeda dari sebelum nya, karna bioskop yang biasa nya ramai sekarang sepi hanya ada beberapa orang saja. Padahal sekarang juga ada film baru yang akan ditayangkan.

"setan nya gak ada akhlak" ucap Dilla setelah keluar dari bioskop.

"emang setan punya akhlak?" tanya Izza ngawur

"ada, tadi yang kita lihatkan gak ada akhlak nya" jawab Dilla ngegas membuat Izza dan Riska tertawa.

"eh Dil emang setan nya harus kayak gimana? Minta izin dulu?" tanya Riska masih dengan tawa nya.

"gue tau, gue tau. Setan nya harus bilang gini dulu 'neng Dilla boleh gak saya menghantui eneng, kalo gak boleh gapapa deh saya jadi pendamping hidup eneng' gitu kan dil?" gurau Izza.

"amit-amit na'udzubillah, gue masih sayang Rendy kali dari pada setan tadi" bantah Dilla tak terima yang berhasil membuat Izza dan Riska tertawa.

"ntar malem lo disamperin gimana? Trus tuh setan bilang 'neng dilla ikut aa' ya, ntar kita nikah aa' janji deh gak bakalan muncul tiba-tiba kayak di film'" ucap Izza

"GAK MAU,GAK MAU!! RENDYYYY TOLONGIN GUE.." jerit Dilla. Disana Riska tak henti-henti tertawa melihat kedua teman nya.

Ya rencana membawa Riska jalan-jalan tidak sia-sia hal ini bisa membuat nya melupakan masalah yang dia hadapi.

***

Dua bulan berlalu, sekarang waktu nya Timnas Garuda kembali ketanah air dengan membawa piala kebanggaan mereka. Pukul 08.30 wib mereka sampai di bandara Soekarno-Hatta. Dilla, Izza, Nurma dan Riska sudah ada disana menunggu kedatangan mereka.

"gimana? Udah dapet belum?" tanya Nurma pada Enggar melalui telepon.

"belum, bentar lagi kayak nya. Latifa sama Avi lagi cari informasi nya" jawab Enggar sambil melihat keadaan sekitar nya.

"maaf gak bisa bantu dulu"

"gapapa, udah dulu ya gue harus ikut cari informasi lagi"

"oke"

  Walau Enggar dan Nurma berada dalam satu bandara yang sama tapi tujuan mereka berbeda. Setelah insiden diruang makan dulu mereka memutuskan untuk break sebentar dalam mengurus masalah Afri, mereka harus menyelesaikan tugas kuliah dan kesibukan lain sebagai mahasiswa. Namun sekarang mereka mulai mencari petunjuk lagi dan segera menuntaskan masalah nya.

Tak lama, pejuang Timnas Garuda keluar dan banyak keluarga yang menyambut mereka dengan tangis haru juga pelukan hangat, begitu juga dengan Izza yang sedang tersenyum menatap Nando dalam pelukan ibunya.

"kak Izza" panggil Erlan.

"kenapa?" tanya Izza.

"sini aku bisikin rahasia" Izza menurut dan sedikit menunduk untuk menyelaraskan tinggi tubuh nya dengan Erlan. Tanpa diduga Erlan malah memeluk nya dan tidak membisikan rahasia apapun.

"WOY BOCIL NGAPAIN LO PELUK-PELUK PACAR GUE!!" marah Nando.

"yes, berhasil" ucap Erlan pelan, namun masih dapat didengar oleh Izza. Izza hanya bisa menggeleng pelan melihat kelakuan kakak beradik itu.

"mama udah bilang gak boleh kasar" tegur mama nya. Nando hanya bisa menghela nafas panjang untuk menghilangkan kemarahan nya.

Disisi lain Riska sedang duduk dan memperhatikan teman-teman nya yang sedang melepas rindu, tanpa disengaja Riska melihat Zico dengan Naya. Dia hanya bisa tersenyum kecut dan memalingkan wajah nya.

because you 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang