18. Waktu

24 8 3
                                    

Maaf ya..
Baru bisa up, karna lagi persiapan wisuda kakak kelas maklumlah tanggungan osis. Hehe

  Jika kalian fikir menjadi cuek itu mudah, kalian salah karna menjadi cuek itu sangat susah. Itulah yang sedang Riska usahakan supaya dia bisa benar-benar menjauh dari Zico. Lelaki itu masih saja mengikuti nya sampai sekarang, ayolah apa dia tak merasa lelah? Riska saja yang di ikuti merasa lelah.

"bisa gak lo pulang dan gak ikutin gue lagi. Gak bosen apa lo?!" kesal Riska pada Zico.

"gue gak akan pernah bosen buat bisa balik lagi sama lo" jawab Zico sambil keluar dari tempat persembunyian nya.

Riska menoleh kebelakang dan melihat Zico yang berdiri dihadapan nya.

"gak usah ngikutin gue lagi!!" ucap Riska penuh penekanan lalu dia berjalan memasuki apartemen yang baru dia huni seminggu ini.

Zico menatap kepergian Riska dengan diam, memang susah berjuang sendiri. Tapi dia yakin kalau perjuangan ini gak akan sia-sia. Karna dia tau kalau Riska masih memiliki rasa untuk nya.

*****

Lagi dan lagi, Riska mendapati Zico berdiri didepan apartemen nya saat hendak pergi ke kampus.

"selamat pagi" sapa Zico.

"pagi" jawab Riska sambil berlalu pergi.

"gue anterin Ris" tawar Zico sambil menyamai langkah nya dengan Riska.

"gak perlu"

  Kedua nya memasuki lift secara bersamaan, Riska menekan angka satu dan lift pun tertutup. Disana hanya ada Riska dan Zico dengan suasana canggung, ya...sekarang semua nya berubah sudah tak seperti dulu lagi.

"gue minta maaf" ucap Zico ditengah keheningan mereka.

"gak usah dibahas lagi, gue males denger nya" jawab Riska.

Tak membutuhkan waktu yang lama kedua nya sudah sampai dilantai satu, Riska segera keluar dan mencari angkutan umum. Sedangkan Zico, dia masih setia mengikuti Riska dari belakang.

"gue anter dan gak ada penolakan" ucap Zico sambil menarik Riska menuju mobil putih milik nya.

"lepasin gak?!" kesal Riska sambil berusaha melepaskan tangan nya dari genggaman Zico.

"kasih gue waktu, sampai gue berangkat ke Singapura. Kalo lo masih gak mau nerima gue sampai waktu itu tiba, gue akan berhenti gangguin lo lagi" ucap Zico sambil menatap mata Riska.

"gue akan bener-bener ngejauh dari lo dan menghilang dari kehidupan lo" lanjut nya.

Riska terdiam, kalimat Zico seperti suara alarm peringatan yang memenuhi pikiran Riska. Seharusnya dia senang jika itu terjadi, tapi hati nya merasa takut. Entahlah kenapa dia merasa begitu.

"kita berangkat" ucap Zico sambil membukakan pintu untuk Riska.

"gue pegang omongan lo!" jawab Riska sambil memasuki mobil.

Lagi, keheningan menyelimuti kedua nya. Riska sedang berperang dengan diri nya sendiri apa dia harus mengijinkan cinta yang gugur itu kembali tumbuh. Entahlah, dia merasa bingung. Sedangkan Zico dia hanya memikirkan cara supaya Riska bisa menerima nya kembali. Walau kemungkinan nya hanya sedikit.

*****

Rendy, anak lo bikin rusuh nih
Marahin cepet

08.09

Rendy yang baru membuka ponsel nya merasa aneh dengan pesan yang Dilla kirim untuk nya.

Kita belum nikah Dilla
Gimana cara nya punya anak?!

because you 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang