11. Konflik

46 10 8
                                    

   Jam menunjukkan pukul 20.54 malam saat Riska dan yang lain nya sampai dirumah sakit. Walau harus menunggu mobil Riska karna tak ada angkutan lain yg lewat tapi akhirnya mereka sampai kerumah sakit dimana Izza dirawat.

"Izza dikamar mana?" tanya Riska.

"tadi Dilla bilang habis dari ICU langsung dipindah kekamar rawat inap nomer 107 dilantai dua" jawab Avi

Mereka berempat menaiki lift dan sampai dilantai dua. Latifa mengetuk pelan pintu dengan nomer 107 itu dan langsung dibukakan oleh Nurma.

"gimana kondisi Izza?" tanya Riska pada Nurma.

"sekarang udah gapapa, cuma harus terapi jalan nanti kalo tulang kaki nya udah baikan" jawab Nurma.

  Semuanya sedang berkumpul disana, ruang yang Izza tempati saat ini cukup luas sehingga muat untuk banyak orang menjenguk. Riska sedikit terkejut saat melihat Naya disana, namun dia hanya diam.

"lo ngapain disini?!" tanya Zico tak suka saat melihat Indri datang bersama dengan Riska.

"gue--"

"gue yang ajak" potong Riska saat Indri ingin menjawab.

"makasih ya, kalian udah mau jenguk" ucap Izza dengan sedikit serak.

"kita temen lo, udah pasti jenguk lah." saut Avi.

"gimana Nay, lo dapet tadi rekaman cctv nya?" tanya Zico pada Naya.

"dapet" jawab Naya sambil mengeluarkan ponsel nya.

  Semua mata langsung tertuju pada Zico dan Naya, Zico melihat dengan teliti siapa yang menabrak Izza dia menggunakan mobil warna hitam dan saat pengemudi itu keluar sangat jelas kalau itu perempuan. Dia langsung menatap Riska dengan tajam.

"lo yang nabrak Izza?!" tanya Zico pada Riska setelah selesai melihat rekaman tersebut. Semua orang terkejut termasuk Izza yang sedang terbaring diranjang rumah sakit.

"gue gak lakuin itu" elak Riska.

"direkaman ini udah jelas kalo itu mobil lo" kekeh Zico, hal itu sontak membuat semua orang ingin melihat rekaman itu.

"lo pikir gue tega lakuin itu, dia sahabat gue!!"

"itu gak mungkin Riska" bela Latifa.

"dilihat dari pakaian nya memang rada mirip" ucap Naya sambil melihat penampilan Riska.

"lo pikir orang jual pakaian kayak gini cuma satu?! Pabrik buatnya banyak kali" ucap Avi sedikit nge-gas.

"setelah Izza pergi tadi gue langsung nyamperin Riska, dan kami gak kemana-mana selain ngobrol di cafe sampai Latifa dan Avi dateng" lanjut Indri.

"alah, gak usah ngelak lo. Ini udah ada bukti nya" jawab Naya tak terima saat dipojokkan.

"eh lo itu cuma orang baru, jadi jangan sok tau!!" ucap Avi yang mulai terpancing emosi.

"lo juga orang baru, jadi gak usah ngerasa paling ngerti" saut Zico tak terima jika Naya dihina.

"gue gak lakuin itu" ucap Riska lagi.

  Semuanya merasa bingung harus percaya dengan siapa, ini begitu menguras pikiran. Bahkan Nurma hanya bisa diam, setelah kejadian Afri dia sekarang sulit untuk percaya orang lain.

"gue gak nyangka lo lakuin ini" ucap Zico

"gue bener-bener gak nabrak Izza" bantah Riska.

"Tapi itu tadi mobil lo! Masih mau ngelak?!"

because you 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang