Update lagi!!
Makasih yang udah selalu baca dan vote cerita ini..6719
Pintu bisa dibuka, Riska tersenyum senang. Baiklah apapun yang terjadi didalam nanti Riska harus siap, dengan semua resiko yang harus dia hadapi nanti. Sekarang tepat pukul 00.00, Riska membuka pintu itu secara perlahan. Siapa tau ada jebakan disana.
Klek.
Pintu sudah terbuka seutuh nya.
Dor!! Dor!! Dor!!
*****
"HAPPY BIRTH DAY..." Riska sangat terkejut dengan apa yang dia lihat. Ada apa ini??
Di apartemen yang Riska masuki saat ini dipenuhi oleh orang-orang yang sangat dia kenal. Dan lihatlah kakak nya yang baik-baik saja sudah berdiri disamping Dilla dengan membawa kue coklat dan menunjukkan senyuman yang paling menyebalkan untuk Riska.
"jangan marah ya Ris, kita cuma mau buat surprise untuk lo" ucap Nurma sambil tersenyum.
"gue juga minta maaf" sambung Izza.
Tunggu!! Bukan nya Izza masih ada dirumah sakit? Bagaimana dia ada disini? Dan kaki nya??
"ntar gue jawab semua pertanyaan lo, sekarang make a wish sama tiup lilin dulu.keburu leleh ntar" ucap Dilla mengingatkan.
Riska mendekati kakak nya, sebelum dia meniup lilin tersebut dia berdo'a sebentar. Lilin sudah padam dan di iringi tepukan tangan dari teman-teman nya.
"Riska buat lo" ucap Dilla sambil memberikan box yang sudah dibungkus rapi dengan kertas kado.
"dan ini dari gue" lanjut Nurma sambil memberikan paper bag dengan tulisan happy birth day.
"selamat ulang tahun Riska" sambung Izza dengan memberikan bingkisan kecil untuk Riska.
"makasih semua" jawab Riska merasa senang.
Riska tersenyum senang saat ini, dia beruntung memiliki teman dan kakak yang sangat perhatian pada nya. Bahkan, Riska hampir lupa jika ini hari ulang tahun nya. Senyuman terus terlukis diwajah nya, ini adalah hari yang sangat bahagia untuk nya.
"gak mau kasih aku kado kak?" tanya Riska pada Louis.
"kamu udah liat kado nya Ris" jawab Louis.
"dimana?""kamar apartemen ini kakak beli buat kamu"
Riska membulatkan matanya dengan sempurna. Apartemen mewah dan lengkap dengan isi nya ini untuk nya??
"kakak bercanda kan?" tanya Riska lagi.
"enggak, ini sertifikatnya. Udah kakak urus atas nama kamu" jawab Louis sambil memberikan map coklat pada Riska.
Riska segera membuka map tersebut, dan benar apartemen ini sudah Louis beli untuk nya. Riska langsung memeluk kakak nya dengan erat dan Louis membalas pelukan adik nya tak kalah erat juga.
"masih ada satu kejutan lagi Ris" ucap Izza misterius.
"kejutan?" Izza nya mengangguk dan menunjuk kearah pintu dengan dagu nya.
Tepat saat Riska menoleh kearah pintu, dia mendapati Zico dan yang lain nya. Bahkan, Naya juga hadir bersama Irfan, Eger dan Gista. Senyum yang tadi terlukis dihadapan nya sekarang menghilang. Riska tak menyukai kejutan kedua ini.
Apa lagi ini?? Batin Riska. Dia sudah tidak ingin berhubungan lagi dengan Zico dan Naya.
Riska menatap teman-teman nya dengan heran, seakan mengerti dengan yang Riska pikirkan. Izza berdiri dan merangkul pundak Riska.