9

586 85 0
                                    

"Ini, apa kau ingat?"

Sebuah tempat dimana awal pertemuan mereka, yaitu pinggir sungai.

"Aku ingat, sepertinya kita pernah bertemu di sini."

"Benar, ini tempat dimana kita pertama kali bertemu.

Kau sendirian dengan wajahmu yang akan menangis."

Sosok itu mendekat agar bisa melihat sungai lebih jelas.

"Lama sekali aku tidak ke sini."

"Sekarang kau bisa kemari kapan pun kau mau."

"Kau benar, dan aku akan sering mengajakmu ke sini."

Ia tersentuh dengan ucapan Jeno.

"Aku ingat bagaimana anak kecil itu mencoba mendekatiku dengan wajah polosnya."

"Apa aku?"

"Lalu siapa lagi?"

Rangkulan pada pundaknya, rasanya sosok itu seperti menenangkan dirinya.

"Saat itu, orang tuaku bertengkar dan aku yang masih kecil tidak mengerti sama sekali hingga akhirnya aku pergi. Aku tidak tahu akan kemana, yang pasti aku terus berlari hingga akhirnya aku menemukan tempat ini.

Kau benar, aku menahan tangisanku. Dan kau datang, aku hanya bisa diam dan tidak melihat ke arahmu. Kau sangat baik, kau mencoba mendekatiku dan bertanya Kamu kenapa? Sini, aku temani.

Hanya itu Jaem, dan aku ingin sekali dekat denganmu."

Ia tertawa pelan, Jeno kecil sangat manis.

"Aku tidak tahu, tapi aku melakukannya karena melihatmu akan menangis. Akhirnya kita menjadi teman."

"Sepertinya aku dulu sangat cengeng."

"Kau benar, sangat. Bahkan apapun itu, kau akan mengatakannya padaku."

Usapan lembut di wajahnya, hingga mereka saling menatap.

"Aku senang mendengarnya."

Netra itu, walaupun terlihat tajam, namun rasanya tenang dan lembut.

Ia menyukai netra itu.

"Mari kita mencari memori selanjutnya, Jaemin."

- Din

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Din

𝙈𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang