19

479 71 0
                                    

"Na, aku di luar."

Bergegas menuju pintu.

"Bagaimana penampilanku?"

Lucas pun mengacungkan jempol.

"Sangat manis."

Ia tersenyum.

"Ayo kita pergi."

Lucas pun menarik Jaemin masuk ke dalam mobil.

"Kau siap?"

"Tentu saja."

Lucas pun langsung mengendarai mobilnya.

"Bukankah ini seperti kencan?"

"Hah? Kau tidak memiliki kekasih?"

"Tidak, tapi ada seseorang yang aku dambakan."

"Wah, benarkah?"

"Iya, tapi aku belum punya keberanian untuk mengatakan padanya."

"Hei, kau pasti bisa.

Ibarat kata :
Jiwamu bebas, maka ikutilah kata hatimu."

"Wah, kata-katamu sangat indah."

"Benarkah? Ini pertama kalinya ada yang menghargai rangkaian kataku."

Lucas melirik, Jaemin itu benar-benar misterius.

Ia melajukan kecepatan berkendara.

-

-

-

-

"Wah, aku ingin ke sana."

Jaemin benar-benar sangat gembira, ia terus saja menarik Lucas kemana pun.

"Ayo kita bermain."

"Baik-baik, sebentar aku akan segera kembali."

Menunggu Lucas, ia mencoba berkeliling melihat banyak sekali permainan yang menarik.

"Ayo, kita main."

Permainan pertama, tembakan.

"Yaa, apakah kau bisa?"

"Oh ayolah, kita main bersama."

Lucas pun mengambil pistolnya.

"Siap-siap."

Ketika tulisan start, Jaemin langsung menembak zombie-zombie itu.

"Cepat tembak mereka."

Lucas tertawa, ia pun juga melakukannya.

Mereka benar-benar menikmatinya, sangat menyenangkan.

Ia merasa sangat baik, berkat Lucas.

"Yeay, kita mengalahkan mereka."

Setelahnya, permainan kedua, Balap motor.

"Ngomong-ngomong, aku rajanya game ini."

"Oh? Tidak mungkin. Aku ini sangat ahli dalam permainan ini."

"Kita lihat saja, siapa yang akan menang."

Mereka pun memulainya dengan Lucas yang langsung berada di posisi pertama.

"Lumayan juga."

Namun, secepat kilat Jaemin mengejar posisi Lucas. Dan sepertinya Lucas melakukan sedikit kesalahan, kesempatan itu tidak ia sia-sia kan dengan membalapnya. Hingga Jaemin memenangkan permainan.

"Kan sudah ku bilang, aku ahli dalam permainan ini."

"Aku akui, kau hebat Jaemin.

Kita pergi makan ya, aku lapar sekali."

𝙈𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang