Kelopak mata itu terbuka, mencoba beradaptasi dengan kondisi di sekitarnya.
"Kau puas?"
Ia tahu akan seperti ini, perlahan ia menatap Jeno.
"Mengapa kau melakukannya?"
"Maaf."
"Kenapa kau tidak jujur padaku? Apa kau masih ragu denganku? Apa usahaku masih belum membuatmu percaya padaku?"
"Bukan."
Menahan rasa takutnya dengan menggigit bibirnya kuat.
"Jangan lakukan itu, jika luka bagaimana?"
Genggaman ini, sangat menenangkannya.
"Aku tidak jujur padamu, maafkan aku. Karena aku hanya tidak ingin kau khawatir."
"Dengan melakukannya? Apa kau sudah makan?"
Menggeleng, membuat Jeno mengusap wajahnya kasar.
"Kau benar-benar menyakitiku Jaem, sekarang kau harus makan."
Jeno pun mengambil semangkuk bubur, mencoba menyuapi Jaemin.
"Biar aku saja."
"Tidak."
Suapan itu masuk ke dalam mulutnya.
"Hambar."
"Demi kebaikan perutmu yang kosong itu, bagaimana bisa kau menahannya? Jika kau ingin sesuatu, katakan saja padaku. Jangan merasa itu merepotkan.
Karena aku pasti akan melakukannya."
Jaemin melihat bagaimana Jeno sangat perhatian padanya, ia senang sekali.
Tanpa sadar, tangannya terangkat hanya untuk menyentuh wajah Jeno. Sang empu menghentikan pergerakannya, mencoba mengamati dirinya.
"Jeno, terima kasih."
Usapan lembut ini, akan selalu ia dapatkan.
"Baiklah, kau harus menghabiskan makananmu."
Suapan demi suapan ia terima, hingga bubur itu habis tidak tersisa.
"Bukankah harusnya kau bersama teman-temanmu?"
"Karena seseorang sudah membuatku khawatir."
"Kau bisa kembali."
"Tidak, aku akan di sini."
Jeno membaringkan tubuhnya di samping Jaemin.
"Bukankah ini tidak boleh? Bagaimana jika perawat melihat kita?"
"Biarkan saja, aku tidak perduli."
Mereka saling berhadapan, sangat terlihat jika Jeno khawatir padanya. Bagaimana netra itu terlihat sedih.
"Sepertinya . . . aku mengerti sekarang."
"Maksudmu?"
"Aku akan membahagiakanmu. Maaf saja, tidak ada penolakan, aku tidak suka itu."
"Kau benar-benar pemaksa tuan."
"Karenamu, aku jadi seperti ini."
Kecupan di dahinya, membuatnya terlena. Hingga rasanya ada bius yang membuat rasa kantuknya datang.
"Na Jaemin, aku berjanji akan selalu menjagamu."
- Din
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙈𝙚𝙢𝙤𝙧𝙞𝙚𝙨 | 𝙽𝙾𝙼𝙸𝙽
Fanfiction[Fanfiction : Nomin] "Memori, apakah bisa mempertemukan kami? Potongan memori ini, masih ada. Tak akan pernah hilang. Karena kamu, sangat berharga untukku." Cast : • Na Jaemin • Lee Jeno Other : • Wong Yukhei • Lee Minhyung