part 21

289 15 2
                                    

Note: klik vote dulu ya sebelum baca👩‍💻
* Happy reading ✨👐

' ceklek '

" Nah ayo masuk Han." Ujar Vioni setelah membuka pintu kontrakannya.

Hani pun masuk dan duduk di sebuah kursi tua.

Vioni langsung menuju nakas dapur untuk menyiapkan minuman hangat untuk Hani.

" Em, gak ada apa-apa nih. Mau hot Chocolat ?." Tawar Vioni

" Boleh." Jawabnya singkat

Setelahnya Hani pun meminum hot Chocolat buatan Vioni, berkat itu perasaan Hani sedikit lebih baik.

" Nah kalo udah tenang, coba cerita apa yang terjadi." Ujar Vioni lembut.

" Hari ini, suami istri Louise Wijaya bicara untuk mengangkat ku sebagai anak angkat." Ujar Hani menatap hot Chocolat ditangannya

" Wah, bukannya itu hal yang hebat ?!." Seru Vioni

" Aku bermaksud menolaknya. Dulu pun aku udah menolaknya." Ucap Hani cepat

" Kenapa ?." Tanya Vioni penasaran

" Karena aku mencintai kedua orangtuaku yang sesungguhnya." Lirih Hani

" ... Sekarang berbeda kan." Ucap Vioni menatap Hani dengan hangat.

Hani hanya menatap Vioni kemudian menunduk dalam dan meminum hot Chocolatnya lagi.

" Kamu menyukai salah seorang ketiga anak lelaki keluarga itu kan ?." Tebak Vioni sambil ikut meminum hot Chocolatnya

'deg'.

Jantung Hani sedikit berdesir akan perkataan Vioni yang nyatanya memang benar.

" Ih Vioni." Elak Hani gelagapan.

Vioni terkekeh geli melihat reaksi lucu Hani. " Haha aku ngerti kok. Tapi itu bukan alasan untuk kabur dari rumah kan ?." Ujar Vioni.

" ... Hm sebelum aku tolak, dia menolak ku duluan." Cicit Hani menggenggam erat gelas hangat ditangannya

" Siapa ?." Tanya Vioni mengangkat alisnya sebelah

" Ketiganya. Aku sedih sekali sekaligus terkejut. Jadi tanpa mikir hal lain aku langsung kabur dari rumah." Terang Hani

" Ketiga bersaudara itu ?." Ujar Vioni kaget

Hani mengangguk pelan, " iya ketiganya. Bahkan... Kak Dave juga." Lirihnya pelan.

Vioni menatap Hani sedikit prihatin, " kamu suka kak Dave ya ?." Tebak Vioni lagi.

Hani menatap Vioni dengan mata berkaca-kaca. " Vio... Hiks kamu tau kan aku gak bisa kembali lagi ke mereka. Emang udah dari awalnya aku yang salah. Aku udah terlalu manja dan terlena karena semuanya memperhatikan ku dengan baik. Aku jadi serakah. Siapapun pasti akan benci sama tabiat buruk yang kayak gini." Ucap Hani disela Isak tangisnya

" Tapi aku juga punya sedikit batas kesabaran juga penasaran siapa kakak kandungku sebenarnya. Tapi mereka udah terlanjur benci sama aku." Lanjut Hani.

Brothers In Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang