part 10

433 17 1
                                    

' drap drap drap '

Suara derap kaki Asta memenuhi sepanjang ruangan menuju taman belakang kediaman Louise Wijaya.

" Di sini kalian ternyata..." Ujar Asta ketika melihat kedua kakaknya dengan nafas yang masih ngos-ngosan.

Rehan memandang Asta dengan alis terangkat satu melihat Asta yang nampaknya baru pulang sekolah keliatan dari seragam yang masih menempel di tubuh atletisnya.

Sedangkan Davied memandang acuh Asta. Baginya apapun yang Asta lakukan itu semua hal biasa dan tidak menarik perhatian untuknya.

" Lo pulang-pulang mending mandi dulu kek apa ganti baca. Kecut !." Ujar Rehan santai.

" Denger deh... Gilak keren banget !!! Baru kali ini gue liat cewek lari tapi kayak melayang gitu." Ujar Asta menggebu

" Lebay Lo." Balas Davied cuek

" Awalnya gue biasa aja Dave. Tapi lama-lama gue tertarik...keren kn." Ujar Asta senang.

" Lo Ning ngomong apaan sih. Gak jelas banget." Sembur Rehan

" Itu si Hani. Dia di sekolah have fun banget apalagi waktu olahraga tadi." Ujar Asta sambil memeragakan Hani ketika lari.

" Ya kali orang lari kek gitu." Ejek Davied.

" Lo gak tau aja Dave. Pesona seseorang yang lagi berkeringat sambil semangat tuh amazing banget." Balas Rehan dengan tersenyum miring.

" Apa dia masuk ekskul bareng gue aja ya.?" Ujar Asta tiba-tiba.

" What..??! No !!!. Absolutly no.!!" Tolak Rehan mentah-mentah dan dihadiahi pandangan heran dari Asta.

" Loh kenapa ?? Kan keren kalo dia join bareng gue." Omel Asta sambil berkacak pinggang

" Gilak Lo. Kalo bareng Lo yang ada Hani tuh bisa jadi Hulk tau. Mana mau gue punya adik cewek keker gitu." Jawab Rehan tak mau kalah.

" Cewek kuat tuh lebih menarik tau !!". Balas Asta yang masih kekeh

" Ah berisik Lo semua..!! Mending masukin ke ekskul nari sana." Usul Davied tanpa mengalihkan pandangannya dari tab nya.

" Ah bagus juga. Gue setuju yang itu." Balas Rehan sambil mengubah posisi duduk

" Oh gak sabar gue liat dia nari ini nari itu... Kalo ngedance keren juga, oh kalo dansa pasti anggun banget..." Ujar Asta memeragakan beberapa tarian dansa.

Rehan dan Davied memandang Asta sambil menghela nafas maklum akan keadaan adiknya itu.

Namun berbeda dengan Davied. Rehan memandang tingkah Asta itu berbeda. Memang Asta selalu enerjik dan riang tapi ini berbeda auranya. Seperti...

" Asta... Lo bilang tertarik sama Hani kan. Kata tertarik Lo itu jangan-jangan tertarik sebagai perempuan bukan sebagai adik kan...?? ". Ucap Rehan serius

Deg

Baik Asta maupun Davied tertegun mendengar ucapan Rehan. Keduanya memandang Rehan kaget. Sedangkan Rehan tetap memandang serius Asta.

".... Gue... Hahaha gak mungkin gitu.." ujar Asta tertawa hambar. Namun air mukanya tidak dapat diartikan

" Coba pikirin serius. Ini bukan masalah sepele." Ucap Rehan.

" .... Gimana dong... Gue harus gimana dong kalo ternyata gue emang suka sama dia." Ujar Asta panik bercampur bingung dengan perasaannya sendiri.

Asta pun sebenarnya bingung kapan perasaannya begini padahal mereka baru tinggal bersama Hani sebulan lebih sebelas hari.

Brothers In Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang