" astaga ! Dia mau dobrak pintu.!?" Ujar Vioni panik.
" Kak Dave!?." Teriak Hani menatap pintu yang masih terus di dobrak dengan keras oleh Davied.
" Hentikan..." Ujarnya pada khawatir pada Davied
' duagh '.
Dobrakan demi dobrakan terus dilakukan Davied dengan keras.
" Hentikan kak !! Aku ingin yang paling mencintaiku adalah kak Dave tapi aku takut kalo kakak adalah kakak kandungku !!!." Teriak Hani dengan keras
' bruakk '
Dan disaat bersamaan Davied berhasil membuka paksa pintu kontrakan Vioni.
Nafasnya ngos-ngosan dan beberapa peluh bercucuran di keningnya. Wajah juga hatinya yang frustasi dan sedih Dave seketika membaik melihat Hani yang dirindukan berada didepan matanya.
" Gue.. gue juga cinta sama Lo." Ujar Davied lantang menatap lurus Hani.
Hani tertegun dengan jawaban Davied yang tak pernah terbayangkan olehnya.
" Kalo pun memang Lo ternyata adik kandung gue... Perasaan gue ke Lo gak bakal berubah." Lanjut Davied lagi.
Hani terharu dan sedih mendengar jawaban Davied.
Perlahan Davied mendekat pada Hani.
" Pokoknya, sekarang kita pulang ! Lo harus pulang ! Sampai kapanpun Lo gak boleh kabur atau melarikan diri lagi." Tegas Davied yang sudah berada di depan Hani." Kak Dave.." Hani tak mampu berkata-kata lagi. Hati dan pikirannya sedang kacau hanya air matanya yang terus mengalir dengan derasnya
" Tenanglah. Apapun yang terjadi gue gak akan bikin Lo sendirian." Ujar Davied menenangkan Hani.
Perlahan namun pasti Davied mulai merengkuh dan memeluk tubuh mungil Hani dengan erat. Mencoba menenangkan Hani. " Kita pulang ya." Ujar Davied
"... Ya." Ujar Hani singkat
" Hani.." panggil Vioni lembut setelah Hani tenang.
" Vio, maafin aku ya." Ujar Hani tak enak pada Vioni.
" Gak apa-apa. Sebaiknya aku benerin pintunya dulu. Berdoalah semoga kak Dave bukan kakak kandung mu." Ujar Vioni menyemangati Hani.
" Tapi kak Dave orangnya nekat juga ya." Bisik Vioni pelan pada HaniHani merona malu. " Aku juga baru tau kok."
" Vio, sorry. Gue udah nyusahin Lo. Gue bakal benerin pintunya setelah masalah ini." Kali ini Davied berkata pada Vioni dengan tampang tak enak.
" Gak apa-apa kok kak." Balas Vioni
Hani dan Davied menatap Vioni dengan hangat. " Aku akan datang setelahnya." Ujar Hani sebelum pergi.
Vioni membalas dengan senyum hangat sebagai jawaban. Kemudian menatap Hani dan Davied yang sudah pergi meninggalkan kediamannya.
*
" Hani !." Seru Bu Elsie menyambut Davied dan Hani disusul dengan pak Alex, Asta juga Rehan dibelakang nyonya rumah.
" Bu Elsie, pak Alex..." Lirih Hani yang sudah dalam pelukan hangat Bu Elsie.
" Kamu agak kurusan ya ! Dimana saja kamu selama ini. " Isak Bu Elsie melepaskan pelukannya pada Hani.
" Kamu udah bikin kami khawatir loh." Tambah pak Alex yang tampak jelas kekhawatiran diwajahnya
" Maafkan Hani.." ujar Hani menatap seluruh anggota keluarga Louise Wijaya
" Hani..." Ujar Rehan dan Asta bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Brothers In Love (End)
عاطفيةdiantara tiga lelaki hot nan tampan dihadapan ku siapa diantaranya kakak lelaki ku ? dia yang perhatian dan dewasa ? atau dia yang cool namun mempesona ? ataukah dia si ramah yang Playfull ? padahal aku takut jika salah jatuh cinta. jadi siapa ?