part 25

360 18 0
                                    

" astaga ! Dia mau dobrak pintu.!?" Ujar Vioni panik.

" Kak Dave!?." Teriak Hani menatap pintu yang masih terus di dobrak dengan keras oleh Davied.

" Hentikan..." Ujarnya pada khawatir pada Davied

' duagh '.

Dobrakan demi dobrakan terus dilakukan Davied dengan keras.

" Hentikan kak !! Aku ingin yang paling mencintaiku adalah kak Dave tapi aku takut kalo kakak adalah kakak kandungku !!!." Teriak Hani dengan keras

' bruakk '

Dan disaat bersamaan Davied berhasil membuka paksa pintu kontrakan Vioni.

Nafasnya ngos-ngosan dan beberapa peluh bercucuran di keningnya. Wajah juga hatinya yang frustasi dan sedih Dave seketika membaik melihat Hani yang dirindukan berada didepan matanya.

" Gue.. gue juga cinta sama Lo." Ujar Davied lantang menatap lurus Hani.

Hani tertegun dengan jawaban Davied yang tak pernah terbayangkan olehnya.

" Kalo pun memang Lo ternyata adik kandung gue... Perasaan gue ke Lo gak bakal berubah." Lanjut Davied lagi.

Hani terharu dan sedih mendengar jawaban Davied.

Perlahan Davied mendekat pada Hani.
" Pokoknya, sekarang kita pulang ! Lo harus pulang ! Sampai kapanpun Lo gak boleh kabur atau melarikan diri lagi." Tegas Davied yang sudah berada di depan Hani.

" Kak Dave.." Hani tak mampu berkata-kata lagi. Hati dan pikirannya sedang kacau hanya air matanya yang terus mengalir dengan derasnya

" Tenanglah. Apapun yang terjadi gue gak akan bikin Lo sendirian." Ujar Davied menenangkan Hani.

Perlahan namun pasti Davied mulai merengkuh dan memeluk tubuh mungil Hani dengan erat. Mencoba menenangkan Hani. " Kita pulang ya." Ujar Davied

"... Ya." Ujar Hani singkat

" Hani.." panggil Vioni lembut setelah Hani tenang.

" Vio, maafin aku ya." Ujar Hani tak enak pada Vioni.

" Gak apa-apa. Sebaiknya aku benerin pintunya dulu. Berdoalah semoga kak Dave bukan kakak kandung mu." Ujar Vioni menyemangati Hani.
" Tapi kak Dave orangnya nekat juga ya." Bisik Vioni pelan pada Hani

Hani merona malu. " Aku juga baru tau kok."

" Vio, sorry. Gue udah nyusahin Lo. Gue bakal benerin pintunya setelah masalah ini." Kali ini Davied berkata pada Vioni dengan tampang tak enak.

" Gak apa-apa kok kak." Balas Vioni

Hani dan Davied menatap Vioni dengan hangat. " Aku akan datang setelahnya." Ujar Hani sebelum pergi.

Vioni membalas dengan senyum hangat sebagai jawaban. Kemudian menatap Hani dan Davied yang sudah pergi meninggalkan kediamannya.

*

" Hani !." Seru Bu Elsie menyambut Davied dan Hani disusul dengan pak Alex, Asta juga Rehan dibelakang nyonya rumah.

" Bu Elsie, pak Alex..." Lirih Hani yang sudah dalam pelukan hangat Bu Elsie.

" Kamu agak kurusan ya ! Dimana saja kamu selama ini. " Isak Bu Elsie melepaskan pelukannya pada Hani.

" Kamu udah bikin kami khawatir loh." Tambah pak Alex yang tampak jelas kekhawatiran diwajahnya

" Maafkan Hani.." ujar Hani menatap seluruh anggota keluarga Louise Wijaya

" Hani..." Ujar Rehan dan Asta bersamaan

Brothers In Love (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang