©silviani_kim
[ saya tahu bagaimana kalian menghargai sang penulis. ]
.....
Setelah pemanggilan hewan pendamping kemarin para siswa dibubarkan oleh Ms. Mina untuk pulang dan beristirahat ke asramanya masing-masing. Begitupun dengan Jungkook.
Hari ini adalah hari pendaftaran turnamen menangkap mayat hidup dibuka, para pendaftar diharuskan memenuhi syarat kan ketentuan untuk ikut ke turnamen ini.
Ruang khusus Bangtan kini tengah dipenuhi oleh para pendaftar. Sekolah hari ini dibebaskan karena untuk mempersiapkan para kesatria yang akan turnamen besok. Para guru juga ikut berpartisipasi dalam acara ini sebagai juri.
Ketentuan dalam turnamen ini adalah para anggota harus memiliki kelompoknya masing-masing, para anggota harus memakai jubah yang mereka miliki dari element utama yang terkuat yang dimilikinya saat masuk ke sekolah ini. Semua murid pasti punya jubah tersebut, apalagi Bangtan. Mereka punya tapi tidak pernah memperlihatkannya dan tidak pernah memakainya jika bukan keadaan genting.
Para peserta diperbolehkan untuk didampingi oleh hewan peliharaannya masing-masing, di turnamen ini hanya ada kekuatan element dari tongkat maupun senjata yang mereka miliki. Jika ada yang terluka maka para anggota kelompok harus merawatnya, tidak boleh meninggalkan sesama anggota kelompok.
Sudah hampir dua jam ke empat pemuda ini menunggu giliran untuk mendaftar tetapi rasanya antrian manusia ini tidak mau maju. Salah satu dari mereka terus saja mengoceh karena tidak sabar untuk keluar dari antrian untuk makan siang.
"Astaga. Aku bisa saja mati jika tidak makan"
Seseorang melirik tidak peduli kepadannya "Kau tidak akan mati jika tidak makan satu hari" sinisnya.
Jaehyun dan Eunwoo yang sedari tadi hanya bisa menonton perdebatan kecil antara Jungkook dan Mingyu hanya menghela nafas berkali-kali. Sudah ku bilang merekalah yang paling kalem dari ke empatnya.
"Kalian sudahlah jangan bertengkar, kalian tidak malu diperhatikan oleh adik dan kakak kelas?" ucap Eunwoo.
"Tidak. Lagi pula siapa suruh memperhatikanku" ucap Jungkook sarkas.
Yang lainnya hanya menatap tidak percaya kepada salah satu temannya ini. Apakah dari dulu dia memang seperti ini? Apakah dia terlahir dari es?-pikirnya.
"Baiklah baiklah. Kita akan segera mendaftar, lihatlah antriannya hampir habis" sela Jaehyun menengahi.
"Hampir habis bagaimana? Lihatlah itu seperti sebuah kereta!" kesal Mingyu.
"Bisakah kau diam!" tegas Jungkook.
Seketika Mingyu bungkam karena tatapan seram yang dilayangkan Jungkook padanya. Maka terpaksa dia harus mengalah jika begini.
Saat semuanya fokus dengan pendaftaran, mereka tidak sadar jika dua orang pria tengah berdiri seperti patung dibelakangnya. Dia memperhatikan salah satu dari ke empatnya.
"Apakah kalian ingin mendaftar?"
Tanpa berbalik terlebih dahulu Mingyu segera menjawab pertanyaan yang dilontarkan kepada mereka "Tentu saja. Jika kau sudah tau kenapa bertanya" jelasnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAGIC ELEMENTAL
FantasyTakdir seseorang tidak bisa diubah bukan? Jika ingin mengubah takdir itu sendiri akan mustahil. Sama seperti ketujuh pemuda biasa yang ternyata seorang elemental terkuat yang ditakdirkan sejak kecil untuk menyelamatkan dunia. Mereka harus membunuh p...