Jung Hoseok - 정호석

5.1K 644 17
                                    

Cahaya sang surya sudah muncul ke permukaan menggantikan sang bulan yang harus istirahat setelah semalaman menyinari bumi dengan sinarnya yang indah, embun pagi perlahan menetes titik demi setitik dari dedaunan pohon yang berjajar disekitaran jalan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cahaya sang surya sudah muncul ke permukaan menggantikan sang bulan yang harus istirahat setelah semalaman menyinari bumi dengan sinarnya yang indah, embun pagi perlahan menetes titik demi setitik dari dedaunan pohon yang berjajar disekitaran jalan.

Suara lalu lalang pengemudi kendaraan terdengar sangat jelas dikedua gendang telinga seorang wanita muda yang masih sibuk bergelut menata beberapa sarapan untuk adik dan dirinya. Perlahan kaki jenjang nan mulus itu berjalan mendekat ke arah jendela dan membukakan sedikit celah agar udara segar dapat masuk.

Dihirupnya udara dingin dipagi hari yang begitu terasa menyejukan, tatapannya menerawang jauh ketika teringat kembali dengan kedua orang tua kandungnya yang sudah lama meninggal dan menitipkan dirinya kepada sang nenek yang sebulan lalu sudah menghembuskan nafas terakhir dengan sebuah pesan.

"Ku rasa waktunya sekarang nek, dia sudah besar." Sebuah hempasan angin kuat menerpa wajah cantiknya, angin ini seolah tahu jika sang gadis ingin menyampaikan pesan dan dikirim oleh angin ke atas sana.

Kemudian dia teringat dengan adik lelakinya yang masih tertidur padahal ini sudah hampir siang, bisa saja adiknya itu terlambat masuk kuliah nantinya. Bergegaslah dirinya berlari ke arah kamar sang adik yang bernuansa merah, dengan beberapa koleksi patung boneka dengan kedua telinga yang besar.

Dilihatlah adiknya yang masih bergulung dengan selimut disekujur tubuhnya seperti tidak berminat untuk terbangun dan melakukan aktivitas, tapi tidak biasanya adiknya seperti ini karena dia termasuk pria yang sangat aktif apalagi mengenai dance.

"YAK! bangun jika tidak ingin ku siram,"

Kedua mata cantik itu perlahan terbuka dan mengerjapkan matanya beberapa kali karena menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam kornea matanya.

"Noona jangan berteriak, aku tidak tuli." Hoseok kemudian malah membalut dirinya lagi dengan selimut hingga sebatas leher lalu mulai memejamkan matanya lagi.

"Heh jangan tidur lagi." cegah sang kakak yang langsung menyibakan selimut yang dikenakan Hoseok.

"Ya, ya, dan ya. Aku akan mandi Noona ku yang sangat cantik."

Hoseok berjalan dengan malas, sesekali kepalanya terbentur dengan pintu "Kenapa kau menabrakku?" Dia terus saja memaki pintu yang ditabraknya. sang kakak yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya, heran dengan kelakuan adik laki-laki nya.

Hoseok mulai membersihkan dirinya, sesekali dia bermain-main dengan air untuk menyalurkan rasa kesal dan bosannya, tapi tiba-tiba saat hoseok mengangkat tangannya sebuah gumpalan air mengapung dihadapannya.

MAGIC ELEMENTAL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang