Yerin merangkul tangan Eunha, ketika dia di ajak untuk berbelanja bersama gadis itu. Yerin terkesima dengan pakaian-pakaian mahal yang di jual di department store terkenal itu.
"Ambil lah apapun yang kau mau, Yerin. Aku akan membayarnya." perintah Eunha.
"Wah! Eonnie? Yang benar saja?" Gadis itu masih saja tak percaya.
Eunha berdecak, "Cepatlah dan jangan banyak bertanya, setelah ini aku ingin makan daging, kau juga harus menemaniku. Mengerti?"
Yerin mengangguk dengan sangat bersemangat, "Aku akan menemanimu kemana pun kau mengajakku pergi, kecuali ke neraka."
Eunha hanya memutar bola matanya, dia kembali sibuk dengan ponselnya, lagi-lagi mencari berita tentang kematian dirinya sendiri.
"Baju yang ini sangat cantik, cocok untukmu." tutur pegawai toko pada Yerin.
Eunha mengunci layar ponselnya, gadis itu menatap Yerin yang kini sedang memilih pakaian, ditemani seorang pegawai di toko itu. Menurut Eunha, lelaki itu sangat tampan untuk ukuran pegawai di toko pakaian, dia lebih cocok menjadi seorang model. Eunha meraih tas kecilnya, Eunha mendekati Yerin dan lelaki tampan itu.
"Aku baru pernah melihat manusia setampan dirimu." Tutur Eunha, membuat Yerin membulatkan matanya, begitupun pegawai itu. "Mau berikan nomor ponselmu padaku?"
"Eonnie?" Tegur Yerin. Eunha hanya menatap gadis itu beberapa detik, kemudian kembali menatap lelaki tampan di depannya.
Eunha memegang name tag lelaki itu, mengusapnya dengan ibu jari miliknya. "Kim Taehyung."
Kaki Taehyung sudah melemah, bukan karena dia grogi di depan gadis secantik Eunha, tapi cara Eunha menatapnya, seperti akan membunuhnya.
"Kita akan berjumpa lagi." Lanjut Eunha, dia tersenyum, "Kau sudah selesai memilih pakaianmu?" Tanyanya kini pada Yerin.
"Sudah! Ayo kita makan daging, Eunha Eonnie!!" Seru gadis itu sambil tersenyum lebar dan menyerahkan pakaian yang sudah dia pilih pada Taehyung, Yerin juga menarik tangan lelaki itu agar mengikutinya ke kasir.
Begitu keluar dari toko pakaian itu, Yerin mengerucutkan bibirnya, "Eonnie, kenapa kau begitu kepadanya?"
"Memangnya kenapa? Dia sangat tampan untuk ukuran manusia. Hah?! Apa jangan-jangan dia dewa?!"
Yerin menggeleng, "Eonnie, ku pikir semakin hari kau semakin aneh!"
"Apa maksudmu? Kau mau mati?!" Eunha sudah mengerutkan keningnya, menatap Yerin kesal.
"Hah, aku sudah bilang, aku belum mau mati." Balas gadis itu santai.
Eunha menghentikan langkahnya, teringat kalimat yang di ucapkan Yerin, mirip dengan yang di ucapkan Jungkook di rooftop sekolah semalam.
"Kalian tidak ingin mati tapi selalu saja membuatku kesal." Omel Eunha sambil berjalan menyusul Yerin yang sudah beberapa langkah di depannya.
"Jungkook, tadi sore aku bertemu dengan gadis aneh!" kata Taehyung, lelaki itu terus bicara sambil mengunyah mie instannya, "Dia cantik, tapi terlihat mengerikan."
"Apa yang kau bicarakan?" Jungkook tak begitu peduli dengan cerita sahabatnya itu.
"Ya! Kalau kau bertemu dengannya mungkin kau akan jatuh cinta! Dia sangat cantik, matanya tajam, dia bilang aku tampan dan kami akan bertemu lagi! Tapi aku tidak akan mau lagi bertemu dengannya, auranya seperti hantu!" Jelas Taehyung.
"Ck! Kau benar-benar sudah tidak waras, bagaimana mungkin kau mengira manusia sebagai hantu?"
"Ya! Ya! Biar aku deskripsikan bagaimana visualnya, agar kau paham, mengapa aku menyebutnya hantu! Dia tidak begitu tinggi, dia juga tidak pendek, pakaiannya sangat mewah, tadi dia memakai dress merah darah selutut, dia juga memakai topi fascinator bewarna hitam, matanya bulat, bibirnya merah karena lipstik, di-"
"Kau benar-benar terlalu banyak bicara." Potong Jungkook, tapi mendengar penuturan Taehyung tentang gadis itu, mengingatkannya pada Eunha. Lelaki itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Speechless: Like The Sun And The Moon
Fanfiction[COMPLETED] I won't start to crumble Whenever they try 2019 © xjustfinex